Kapal Perang Terbesar TNI AL Indonesia, KRI Brawijaya 320 Bikin ASEAN Ikut Girang Akhirnya Ada Armada Penyeimbang China

KRI Brawijaya TNI AL Indonesia Bikin Negara ASEAN Lain Ikut Girang Akhirnya Ada Kapal Perang Penyeimbang China (Koarmada II)


TIMEMOMENTS.COM- Diserahkan kepada TNI AL untuk memperkuat Satuan Kapal Eskorta Komando Armada II (Koarmada II) pad Kamis, 3 Juli 2025 lalu, KRI Brawijaya 320 sudah masuki perairan Indonesia.

KRI Brawijaya-320 merupakan kapal fregat Pattugliatore Polivalente d'Altura alias PPA dari kelas Thaon di Revel yang dibangun oleh Fincantieri sebagai bagian dari kontrak pengadaan yang ditandatangani pada April 2024.

Kapal ini akan memperkuat armada TNI AL dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.

Baik KRI Brawijaya-320 maupun KRI Prabu Siliwangi-321 keduanya awalnya merupakan kapal PPA buatan Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia sebelum dijual ke Indonesia.

Sebagai kapal PPA, KRI Brawijaya-320 emiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot.

Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan Peperangan Anti Udara atau Anti Air Warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

Baca Juga: KRI Brawijaya 320 Masuk Indonesia Tanpa Bekal Rudal Fincantieri Italia Tapi TNI AL Sudah Punya Rencana Besar Buat Kapal Perangnya

Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan Combat System terintegrasi untuk kontrol mencakup Combat Management System (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

Dikutip Timemoments.com dari Naval News edisi 4 September 2025, KRI Brawijaya , Kapal Tempur Serbaguna/Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) pertama milik Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), telah tiba di Indonesia setelah pelayaran enam minggu dari Italia.

Sepanjang perjalanan ke Indonesia kapal ini singgah di Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Sri Lanka, menunjukkan ambisi Indonesia untuk mengembangkan kemitraan maritim di berbagai wilayah maritim utama.

Demi keamanan selama pelayaran, satu tim pasukan khusus TNI AL disiagakan di atas kapal.

KRI Brawijaya juga melakukan latihan gabungan dengan fregat FREMM Angkatan Laut Mesir, ENS Tahya Misr (FFG 1001), dan korvet TNI AL kelas Diponegoro (SIGMA 9113), KRI Sultan Iskandar Muda (367), di Laut Mediterania.

Baca Juga: KRI Brawijaya 320 Dituduh Jadi Pertanda Indonesia Beralih ke Blue Water Navy Karena Ada yang Mau Dilindungi

Kapal tersebut juga melakukan latihan gabungan dengan kapal perusak perang udara kelas Andrea Doria milik Angkatan Laut Italia, ITS Caio Duilio (D 554), di dekat Laut Merah, serta korvet kelas Gowind milik UEA, UAEN Bani Yas (P110) di Laut Arab. Latihan ini mencakup simulasi pertahanan udara, peperangan elektronik, dan pengisian bahan bakar di laut.

"Setelah tiba di Lampung, KRI Brawijaya akan berlayar ke Jakarta untuk menghadiri acara-acara resmi sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Jawa Timur, tempat Komando Armada II TNI AL bermarkas.

Kapal ini akan ditempatkan di bawah kendali operasional Armada II setelah beroperasi penuh," lapor Naval News dalam artikelnya.

Tak cuma bikin bangga Indonesia, kedatangan KRI Brawijaya 320 rupanya juga bikin girang ASEAN.

Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari Defence Security Asia edisi 6 September 2025, KRI Brawijaya 320 dianggap menjadi pilar utama dalam program modernisasi TNI AL, memimpin latihan bersama dengan mitra seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan angkatan laut ASEAN, sekaligus memperkuat interoperabilitas dengan mitra Eropa seperti Italia.

"Seiring meningkatnya anggaran militer global, akuisisi PPA ini menggarisbawahi tekad Indonesia untuk memainkan peran yang lebih menonjol dalam keamanan Indo-Pasifik, memastikan jalur laut, saluran energi, dan perairan teritorialnya dilindungi oleh beberapa aset tempur paling canggih di kawasan tersebut.

Pengerahan kapal kelas PPA ini juga memungkinkan Jakarta untuk meningkatkan keterlibatannya dalam inisiatif keamanan maritim internasional seperti patroli anti-pembajakan di Teluk Aden dan Samudra Hindia, sehingga meningkatkan status Indonesia sebagai kontributor keamanan regional yang bertanggung jawab.

Bagi ASEAN, ketibaan kapal canggih ini menjadi faktor penyeimbang terhadap pengembangan kuasa laut China dan peningkatan sofistikasi armada jiran, termasuk kapal selam kelas Kilo Vietnam dan friget kelas Formidable Singapura.

Secara strategis, kapal kelas PPA memberi Indonesia kemampuan untuk bergabung secara mulus dalam operasi gabungan di bawah kerangka kerja seperti Quad-Plus atau gugus tugas maritim ASEAN, yang memungkinkan Jakarta memiliki suara yang lebih besar dalam membentuk norma-norma keamanan Indo-Pasifik.

Di tingkat dalam negeri, keberadaan KRI Brawijaya diharapkan dapat meningkatkan moral bangsa dan menjadi simbol nyata penangkalan, serta memberikan pesan kepada masyarakat dan pihak luar bahwa Indonesia sudah tidak puas lagi dengan sikap reaktif TNI AL," terang media Malaysia itu.

Tak hanya itu, kapal PPA juga dituding merupakan lompatan generasi bagi TNI AL, dengan kombinasi modularitas, otomatisasi, dan kemampuan peperangan multi-domain.

Dengan panjang 143 meter dan bobot benaman 6.250 ton, kapal ini mampu melaju hingga kecepatan lebih dari 31 knot dengan menggunakan sistem propulsi CODAG serta memiliki jangkauan operasi sejauh 5.000 mil laut, yang memungkinkannya melaksanakan operasi jangka panjang di wilayah kepulauan Indonesia yang luas.

Aset tersebut dilengkapi dengan meriam Oto Melara Vulcano 127 mm, meriam Strales 76 mm, 16 rudal anti-udara Aster 30 dalam peluncur vertikal, serta delapan rudal anti-kapal dan serangan darat Teseo/Otomat.

Untuk peperangan bawah permukaan, kapal ini dilengkapi dengan peluncur torpedo rangkap tiga dan sistem sonar yang canggih, yang memberikan kemampuan antikapal selam yang kuat terhadap ancaman modern seperti kapal selam kelas Yuan Tipe 039A milik China dan kelas Kilo milik Vietnam.

Sistem sensor dan tempurnya berpusat pada radar AESA Leonardo Kronos dan sistem pertahanan udara SAAM-ESD, yang memungkinkan deteksi dan intersepsi beberapa target udara secara bersamaan pada jarak jauh.

Hanggar kembar kapal tersebut mampu menampung dua helikopter NH90 atau AW101, memperluas jangkauan pengawasan maritim dan anti-kapal selam.

Ruang misi modular, sistem peluncuran RHIB buritan, dan rangkaian peperangan elektronik dengan peluncur umpan memberi kapal fleksibilitas untuk menjalankan misi mulai dari anti-pembajakan hingga konflik intensitas tinggi.

KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 dua kapal PPA yang dibeli Indonesia digadang media Malaysia akan menjadi aset permukaan tercanggih dalam inventaris TNI AL, yang akan meningkatkan posisi maritim Indonesia di ASEAN.

"Dalam hal kemampuan, kapal ini berada di peringkat kedua setelah kapal perusak Aegis milik Jepang dan Korea Selatan di Asia Timur Laut, dan bahkan sebanding dengan fregat FREMM terbaru yang dioperasikan oleh Italia, Prancis, dan Mesir," terang Defence Security Asia.

***

Posting Komentar untuk "Kapal Perang Terbesar TNI AL Indonesia, KRI Brawijaya 320 Bikin ASEAN Ikut Girang Akhirnya Ada Armada Penyeimbang China"