KRI Brawijaya 320 Masuk Indonesia Tanpa Bekal Rudal Fincantieri Italia Tapi TNI AL Sudah Punya Rencana Besar Buat Kapal Perangnya

KRI Brawijaya 320 Masuk Indonesia Tanpa Bekal Rudal Fincantieri Italia Tapi TNI AL Sudah Punya Rencana Besar Sama Kapal Perangnya (TNI AL)


TIMEMOMENTS.COM- Lebih dari sebulan mengarungi samudera, KRI Brawijaya 320 kapal Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) pertama TNI AL buatan Fincantieri Italia akhirnya masuki perairan Indonesia.

Bukan cuma armadanya yang menjadi sorotan, namun anak buah kapal (ABK) KRI Brawijaya 320 rupanya juga mendapat sambutan meriah setibanya di Indonesia.

Bahkan, dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram TNI AL pada 5 September 2025, upcara spesial diselenggarakan guna menyambut ABK KRI Brawijaya 320 yang telah berhasil membawa kapal perang terbesar dan tercanggih Indonesia di ASEAN masuki perairan NKRI.

"Suasana khidmat dan penuh tradisi mewarnai perairan Samudra Hindia saat para prajurit tangguh KRI Brawijaya-320 melaksanakan prosesi Mandi Katulistiwa di geladak heli KRI Brawijaya-320.

Tradisi ini dipimpin langsung oleh Komandan KRI Brawijaya-320, Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh. Rabu (3/9).

Pada etape 6 Operasi Penyeberangan Sasvata Jaladhipa-25, sebanyak 165 prajurit beserta tenaga asing (TA) turut menjalani prosesi tersebut. Mereka secara simbolis diterima sebagai pelaut sejati.

Baca Juga: KRI Brawijaya 320 Sudah Sampai Selat Sunda, Tentara Italia Bangga Bisa Latih Prajurit TNI AL Indonesia Awak Kapalnya

Mandi Katulistiwa bukanlah sekadar tradisi biasa, melainkan prosesi turun temurun oleh TNI AL yang sarat makna," terang TNI AL dalam unggahan akun Instagramnya.

Bertolak dari Italia sejak akhir Juli 2025, KRI Brawijaya 320 rupanya tak akan langsung menuju ke Surabaya, markas Koarmada II TNI AL.

Tapi, dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 29 Juli 2025, KRI Brawijaya 320 akan bersandar ke Jakarta terlebih dahulu sebelum ke pangkalan Koarmada II di Surabaya, Jawa Timur.

Rencana ini sudah diumumkan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata sejak jauh-jauh hari.

"KRI Brawijaya-320 akan tiba di Tanah Air masuk dan singgah ke Jakarta pada tanggal 4 September 2025," kata Denih pada akhir Juli 2025 lalu.

Pangkoarmada RI mengakatan KRI Brawijaya 320 akan berlabuh ke Kolinlamil Jakarta untuk memberi laporan dan mengisi logistik yang dibutuhkan.

Baca Juga: KRI Brawijaya 320 Kapal Perang Tercanggih & Terbesar TNI AL Indonesia di ASEAN Janjian Sama KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 di Selat Sunda

"KRI akan meneruskan perjalanannya menuju Koarmada II Surabaya pada 9 September 2025 dan diperkirakan sampai pada 10 September 2025," kata Denih.

KRI Brawijaya 320 memiliki panjang 143 M dan kecepatan maksimal 32 knot.

Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan Peperangan Anti Udara atau Anti Air Warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.

Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.

Selain itu, KRI Brawijaya-320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan Combat System terintegrasi untuk kontrol mencakup Combat Management System (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.

Meski memiliki spesifikasi gahar, tapi dikutip Timemoments.com dari Naval News edisi 4 September 2025, kapal perang terbaru TNI AL itu masuk ke Indonesia tanpa dilengkapi rudal.

Meski demikian, TNI AL rupanya sudah punya rencana terhadap kapal perang terbesar tercanggih Indonesia di ASEAN itu.

"Kapal tersebut dikirimkan dalam konfigurasi FFBNW tanpa rudal.

Namun, TNI AL telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan fregat tersebut ke konfigurasi tempur penuh, dengan kemungkinan memasang sistem rudal lengkapnya, termasuk Aster 30, di dalam negeri," terang Naval News.

***

Posting Komentar untuk "KRI Brawijaya 320 Masuk Indonesia Tanpa Bekal Rudal Fincantieri Italia Tapi TNI AL Sudah Punya Rencana Besar Buat Kapal Perangnya"