Indonesia Hanya Perlu Kerahkan Sedikit Pasukan Guna Kendalikan 30 Persen Volume Transportasi Laut China

Pengerahan sedikit pasukan Indonesia bisa kendalikan transportasi laut China


TIMEMOMENTS.COM - Saat ini jumlah keseluruhan pasukan atau prajurit aktif militer Indonesia berkisar di angka 400 ribu personel.

Kemudian ada personel cadangan sejumlah 12.226 jiwa.

Rinciannya angkatan darat mempunyai 304 ribu personel aktif dan 10.177 cadangan.

Angkatan laut 65 ribu personel dan cadangan 1.034.

Baca Juga : Mantan Presiden China Hu Jintao Beberkan Indonesia Pegang 'Senjata Rahasia' untuk Lumpuhkan Negaranya

Angkatan udara 30.100 personel.

Namun sebetulnya jumlah pasukan Indonesia ialah 283 juta orang karena negeri ini menganut pertahanan rakyat semesta.

Yakni setiap warga negara Indonesia mempunyai kewajiban membela negara dari berbagai ancaman yang datang.

Hal tersebut termaktub dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang mewajibkan setiap warga negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Jadi saat negara ini berdiri sudah ada kewajiban bagi warganya mempertahankan kemerdekaan.

Agresi Militer I dan II Belanda jadi contoh paling nyata bagaimana tentara dan rakyat bersatu melawan musuh.

Angkatan bersenjata yang profesional akan melahirkan efek deteren tinggi bagi lawan.

Juga rakyat yang membantu pertahanan negara melalui sumbangsih tenaga maupun pikiran akan membuat lawan berpikir dua kali jika mau berurusan dengan Indonesia.

Tentara dan rakyat ibarat sepasang sandal jepit, harus berjalan beriringan melindungi kaki Ibu Pertiwi agar tak terluka menghadapi gejolak di dunia yang tak menentu ini.

Sinergi antara tentara dan rakyat bisa menangkal apa itu Proxy War.

"Proxy war adalah perang yang dilakukan oleh suatu negara atau pihak dengan menggunakan perantaraan atau proxy, biasanya kelompok milisi, pemberontak, atau aktor non-negara lainnya.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan yang kuat dan terintegrasi, salah satunya melalui konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komponen Cadangan (Komcad) merupakan kunci utama dalam membangun benteng pertahanan menghadapi proxy war," jelas kemhan.go.id pada 29 Agustus 2024.

Peran tentara jelas dalam menghadapi Proxy War, lalu bagaimana dengan Komponen Cadangan yang anggotanya diambil dari elemen masyarakat?

Ada empat aspek peran Komcad dalam menghadapi Proxy War, yakni :

1. Penguatan Pertahanan Teritorial: Membantu TNI dalam menjaga keamanan wilayah dan mendeteksi aktivitas mencurigakan.

2. Dukungan Logistik: Menyediakan dukungan logistik dan sumber daya manusia tambahan dalam situasi krisis.

3. Opini Publik: Memenangkan hati dan pikiran masyarakat serta mengurangi dukungan terhadap proxy.

4. Cyber Security: Mengembangkan kemampuan pertahanan siber dengan melibatkan ahli teknologi informasi dari kalangan sipil.

Peran ini mesti dibarengi dengan pelatihan bersama, komunikasi efektif serta pemanfaatan teknologi.

Dengan demikian terbentuklah suatu postur pertahanan memadai tanpa celah untuk melawan Proxy War yang diarahkan ke NKRI.

Selain itu bersatu padunya tentara dan rakyat Indonesia bisa membuat negara sekelas China khawatir.

Sebab 30 persen jalur perdagangan yang menopang perekonomian negara China melewati Indonesia.

Negara China mengidentifikasi ada tiga titik penting jalur perdagangannya berada di Indonesia yakni selat Malaka, selat Sunda dan selat Lombok.

Tiga titik jalur transportasi laut China yang berada di Indonesia

Jika Indonesia memutuskan memblokir tiga jalur ini maka kerugian besar bagi Beijing.

"Memblokir ketiga titik ini hanya membutuhkan sedikit pasukan, tetapi setelah diblokir, pengalihan di sekitar ketiga titik tersebut akan menyebabkan penundaan setidaknya seminggu.

Meskipun kapal mungkin tidak serta-merta dibatalkan, kerugian ekonomi akibat penundaan tersebut cukup besar.

Oleh karena itu, Indonesia secara efektif mengendalikan setidaknya 30 persen volume transportasi laut China," jelas mil.sina.cn dalam artikelnya berjudul 'China's maritime routes may be blocked, Indonesia uses new warships for disputes' pada 20 Juli 2016.

Akan tetapi Indonesia tak punya urgensi untuk menutup lalu lintas laut di perairannya karena laju perekonomian bisa terhambat.*

Posting Komentar untuk "Indonesia Hanya Perlu Kerahkan Sedikit Pasukan Guna Kendalikan 30 Persen Volume Transportasi Laut China"