Rudal AGM-65G Maverick Penghancur Bunker Bikinan AS Dipastikan Litkaji TNI AU Indonesia Tetap Presisi Siap Pakai
![]() |
Rudal AGM-65G Maverick Penghancur Bunker Bikinan AS Dipastikan Litkaji TNI AU Indonesia Tetap Presisi Siap Pakai (Aerospace Manufacturing and Design) |
TIMEMOMENTS.COM- Rudal AGM-65G Maverick buatan Amerika Serikat ini dikenal sebagai salah satu alutsista berteknologi tinggi dengan sistem pemandu elektro-optik/infrared yang mampu menghancurkan target strategis seperti kendaraan lapis baja, bunker, dan fasilitas penting dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Keunggulan ini menjadikan Maverick sebagai salah satu senjata andalan dalam mendukung operasi udara TNI AU Indonesia.
Dikutip Timemoments.com dari situs AF.mil, AGM-65 Maverick adalah rudal berpemandu taktis udara-ke-permukaan yang dirancang untuk dukungan udara dekat, interdiksi, dan misi penekanan pertahanan.
Rudal ini menyediakan kemampuan stand-off dan probabilitas serangan yang tinggi terhadap berbagai target taktis, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, kapal, peralatan transportasi, dan fasilitas penyimpanan bahan bakar.
Pesawat A-10, F-15E, dan F-16 dapat membawa rudal Mavericks.
Sebanyak enam rudal Mavericks dapat dibawa oleh sebuah pesawat, biasanya dalam tiga kelompok di bawah sayap, yang memungkinkan pilot untuk menyerang beberapa target dalam satu misi.
Rudal Maverick adalah senjata berdesain modular.
Kombinasi berbeda dari paket pemandu dan hulu ledak dapat dipasang ke bagian motor roket untuk menghasilkan senjata yang berbeda.
Maverick memiliki tiga pencari dan dua hulu ledak yang berbeda.
Bagian propulsi motor roket padat umum untuk semua varian.
Opsi pencari adalah pencitraan elektro-optik (EO), pencitraan inframerah (IR), atau paket pemandu laser.
Hulu ledak berada di bagian tengah rudal.
Hulu ledak muatan berbentuk 125 pon atau hulu ledak penetrator 300 pon dapat digunakan.
Sekering kontak di hidung menembakkan hulu ledak muatan berbentuk.
Penetrator menggunakan sekering tunda, yang memungkinkan hulu ledak menembus target dengan energi kinetiknya sebelum ditembakkan.
Sekering tunda ini sangat efektif melawan target yang besar dan keras.
AGM-65 memiliki badan silinder dengan sayap delta berkord panjang dan permukaan kontrol ekor yang dipasang dekat dengan tepi belakang sayap pesawat yang menggunakannya.
Rudal ini juga memiliki kemampuan "launch-and-leave" yang memungkinkan pilot untuk menembakkannya dan segera mengambil tindakan mengelak atau menyerang target lain saat rudal tersebut mengarahkan dirinya sendiri ke target.
Mavericks dapat diluncurkan dari ketinggian hingga setinggi puncak pohon dan dapat mengenai target mulai dari jarak beberapa ribu kaki hingga 13 mil laut pada ketinggian sedang.
Model rudal Maverick G yang dioperasikan Indonesia pada dasarnya memiliki sistem panduan yang sama dengan varian D ( memiliki sistem pemandu inframerah pencitraan, dioperasikan hampir sama dengan model A dan B, video inframerah mengatasi keterbatasan sistem lainnya, yaitu hanya untuk siang hari dan cuaca buruk dan dapat melacak panas yang dihasilkan oleh target dan memberikan pilot tampilan visual target saat gelap, berkabut, atau cuaca buruk).
Rudal Maverick varian G memiliki kesamaan dengan varian D dengan beberapa modifikasi perangkat lunak yang melacak target yang lebih besar.
Perbedaan utama model G adalah hulu ledak penetrator kelas beratnya, sementara model Maverick B dan D menggunakan hulu ledak muatan berbentuk.
Dalam upaya memperkuat kemampuan tempur TNI Angkatan Udara, kegiatan Litkaji Optimalisasi Kesiapan Rudal TGM/AGM-65G Maverick digelar dengan melibatkan Dislitbangau, Depohar 20, dan Depohar 60, Magetan, Senin (01/9/2025).
Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi TNI AU pada 1 September 2025, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kadislitbangau dan menjadi langkah strategis untuk memastikan rudal udara-ke-darat presisi milik TNI AU selalu berada dalam kondisi siap operasional.
Litkaji ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pemeliharaan, tetapi juga pada kajian mendalam terhadap dukungan logistik dan kesiapan personel yang terlibat dalam pengoperasian rudal tersebut.
![]() |
Rudal AGM-65G Maverick Penghancur Bunker Bikinan AS Dipastikan Litkaji TNI AU Indonesia Tetap Presisi Siap Pakai (TNI AU) |
Dengan pendekatan komprehensif, TNI AU berupaya memastikan bahwa setiap elemen pendukung kesiapan tempur berjalan secara terpadu dan optimal.
Kadislitbangau dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen TNI AU dalam menjaga dan meningkatkan daya gempur udara.
"Kami harus memastikan setiap alutsista strategis selalu berada dalam kondisi prima, karena kesiapan tempur tidak bisa ditawar," ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menilai efektivitas prosedur pemeliharaan yang diterapkan di Depohar 20 dan Depohar 60, sekaligus memperkuat koordinasi antar satuan pemeliharaan alutsista.
Hasil kajian akan menjadi dasar dalam perumusan kebijakan pemeliharaan yang lebih efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pertahanan.
![]() |
Rudal AGM-65G Maverick Penghancur Bunker Bikinan AS Dipastikan Litkaji TNI AU Indonesia Tetap Presisi Siap Pakai (TNI AU) |
Dengan terlaksananya kegiatan ini, TNI AU berharap tidak hanya mampu menjaga keandalan rudal AGM-65G Maverick, tetapi juga meningkatkan kompetensi teknisi dan personel pendukung agar memiliki pemahaman mendalam mengenai sistem senjata modern tersebut.
Secara keseluruhan, Litkaji Optimalisasi Kesiapan Rudal Maverick ini menegaskan keseriusan TNI AU dalam memperkokoh pertahanan udara nasional.
Upaya ini sejalan dengan misi menjaga kedaulatan udara NKRI, memastikan setiap ancaman potensial dapat dihadapi dengan kesiapan tempur yang tinggi, presisi, dan mematikan.
***
Posting Komentar untuk "Rudal AGM-65G Maverick Penghancur Bunker Bikinan AS Dipastikan Litkaji TNI AU Indonesia Tetap Presisi Siap Pakai"