Rudal Jelajah Subsonik Neptune Belum Jadi Indonesia Beli Tapi Senjata Ukraina Sudah Dilumat Iskander Rusia Sampai Tenggelam dalam Api
![]() |
Rudal Jelajah Subsonik Neptune Belum Jadi Indonesia Beli Tapi Peluncur Rudal Ukraina Sudah Dilumat Iskander Rusia Sampai Tenggelam dalam Api (Kementerian Pertahanan Federasi Rusia) |
TIMEMOMENTS.COM- Jauh sebelum perang Rusia dan Ukraina pecah, Indonesia disebut telah menunjukkan minat terhadap Rudal jelajah subsonik Neptune.
"Pada Desember 2020, Ukraina dan Indonesia menandatangani nota kesepahaman tentang penyelesaian kontrak untuk penyediaan kompleks RK-360MC Neptune.
Perusahaan Motor Sich bertanggung jawab atas produksi mesin, Spetsoboronmash untuk hulu ledak, NPP Radioniks untuk kepala pelacak radar ARGSN-05R, dan bengkel Pabrik Penerbangan Kharkov untuk perakitan komponen," jelas media Rusia RBC edisi 21 Januari 2025 seperti dikutip Timemoments.com.
R-360 "Neptune" adalah rudal jelajah antikapal subsonik Ukraina yang berbasis di kapal, udara dan darat serta sistem rudal dengan nama yang sama RK-360MTs Neptune
Neptune dapat dipasang pada kapal rudal Vespa dan pembom garis depan Su-24M.
Rudal tersebut terbang pada ketinggian subsonik di ketinggian rendah dan dirancang untuk menghancurkan kapal dengan bobot hingga 5 ribu ton, serta target darat.
Senjata ini telah digunakan oleh Ukraina sejak 2020 dan digunakan dalam pertempuran sejak 2022.
Dikembangkan pada era 2010-an hingga 2020-an oleh Biro Desain Luch yang berpusat di Kyiv.
Rudal tersebut dirancang untuk menghancurkan kapal dengan bobot hingga 5.000 ton, dan memiliki hulu ledak seberat 150 kg.
Ia bergerak dengan kecepatan subsonik (900 km/jam) pada ketinggian yang sangat rendah – beberapa meter di atas permukaan laut.
Rudal tersebut dapat bermanuver selama penerbangan.
Jangkauan terbang – hingga 280 km.
Rudal tersebut dikembangkan untuk digunakan dari tiga platform: berbasis kapal, berbasis darat, dan berbasis udara.
Indonesia sempat mengumumkan rencana pengadaan rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina, yang mencakup Transfer Teknologi untuk memungkinkan produksi lokal oleh perusahaan Indonesia.
Namun tidak ada kemajuan yang tercatat sejak pengumuman tersebut, diyakini karena Ukraina kini sedang berperang dengan Rusia sejak Februari 2022 sehingga sulit untuk mengekspor rudal Neptune tersebut.
Diketahui usaha membeli Neptune dilakukan saat Indonesia mengakuisisi BTR-4.
Ukraina bahkan bersedia memberikan transfer teknologi Neptune untuk Indonesia.
Tak cuma melirik, Indonesia rupanya juga digadang akan jadi pelanggan ekspor pertama rudal buatan Ukraina itu.
Dikutip Timemoments.com dari Ua News edisi 27 Desember 2020, Perwakilan dari perusahaan negara Progress, Ukraina memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembeli untuk rudal udara-ke-udara R-27 dan rudal Neptune.
"Indonesia menandatangani Nota kesepahaman tentang penyelesaian kontrak penyediaan sistem rudal bergerak pesisir ZhK-360MTs 'Neptune' dari 'Luch' (Biro Desain Ukraina Red-).
Jika kontrak itu sendiri ditandatangani, negara itu akan menjadi pembeli asing pertama Neptunus, setelah 23 Agustus 2020 diadopsi oleh Angkatan Bersenjata Ukraina," jelas media Ukraina itu.
Rudal Neptune dianggap sangat berbahaya hingga membuat Rusia bersemangat untuk menghancurkan pabrik rudal Neptune.
Hal ini tak lain karena serangan sporadis Neptune sulit sekali dihentikan oleh Rusia.
"Ukraina mungkin telah menggunakan rudal jelajah Neptune terbaru mereka dalam serangan di Sevastopol.
Dan masih banyak lagi rudal Neptune yang diluncurkan dari darat yang sedang dalam perjalanan.
Baterai Neptune operasional pertama yang di atas kertas mencakup enam peluncur quad yang dipasang di truk ditambah kendaraan komando dan 48 pengisian ulang rudal melepaskan tembakan pertamanya dengan ganas pada April 2022, menenggelamkan kapal induk Armada Laut Hitam Moskva, 60 mil dari pantai Ukraina," jelas Forbes pada 22 April 2022 seperti dikutip Timemoments.com.
Dengan menghancurkan pabrik Biro Desain Luch Ukraina, Rusia menggagalkan rencana Indonesia memiliki rudal anti kapal kekinian R-360 Neptune.
Tak cuma pabrik rudalnya, Rusia juga melumat peluncur rudal jelajah Neptunus langka Ukraina.
Dikutip Timemoments.com dari Military Watch Magazine edisi 30 Agustus 2025, lewat rekaman yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, musuh bebuyutan Amerika Serikat (AS) itu mengonfirmasi keberhasilan rudal balistik Iskander-M menghancurkan Neptune.
"Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi keberhasilan penggunaan sistem rudal balistik Iskander-M untuk menghancurkan salah satu dari sedikit peluncur rudal jelajah Neptune milik Ukraina," jelas Military Watch Magazine.
Langkah Rusia ini disebut mengikuti tren konsisten penggunaan Iskander-M untuk menetralkan sistem rudal bernilai tinggi yang digunakan Ukraina, termasuk beberapa sistem rudal darat-ke-udara jarak jauh MIM-104 Patriot.
"Peluncur Ukrainain terletak di wilayah Zaporozhye yang disengketakan, dan dilaporkan menewaskan sepuluh personel pendampingnya saat dihancurkan.
Meskipun sistem Neptune dibatasi oleh kecepatan subsonik dan jangkauan tembaknya yang relatif pendek, yaitu 300 kilometer, sumber-sumber pemerintah Ukraina baru-baru ini mengklaim bahwa varian baru dengan jangkauan tembak 1.000 kilometer telah dikembangkan, yang akan memungkinkan serangan terhadap target yang kurang terlindungi di balik garis pertahanan Rusia.
Berbagai upaya juga dilaporkan telah dilakukan untuk meningkatkan produksi secara signifikan, karena jumlah peluncur yang tersedia masih terbatas," jelas Military Watch Magazine.
![]() |
Rudal Jelajah Subsonik Neptune Belum Jadi Indonesia Beli Tapi Peluncur Rudal Ukraina Sudah Dilumat Iskander Rusia Sampai Tenggelam dalam Api (Kementerian Pertahanan Federasi Rusia) |
Sementara itu, dikutip Timemoments.com dari Aif.ru edisi 29 Agustus 2025, rudal Iskander dilaporkan meledakkan peluncur rudal antikapal Neptunus hingga tenggelam dalam api untuk pertama kalinya.
"Tentara Rusia menyelesaikan masalah dan untuk pertama kalinya berhasil mengenai peluncur sistem rudal antikapal Neptunus milik Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), lapor kanal Telegram Iznanka.
Menurut sumber, peluncur tersebut terkena di dekat desa Lyubitskoye di wilayah Zaporizhia," jelas media Rusia itu.
Rekaman dari pesawat nirawak Rusia disebut menunjukkan peluncur Neptune melaju ke lapangan dan bersiap melepaskan tembakan.
Jalan di kedua sisi peluncur dikatakan diblokir oleh kendaraan pengawal.
Setelah itu, rudal Neptune pertama diluncurkan.
Beberapa saat kemudian, serangan balik oleh sistem rudal operasional-taktis Iskander menghantam musuh.
Sebuah ledakan dahsyat dilaporkan terjadi, yang menyebabkan rudal Neptune kedua meledak.
***
Posting Komentar untuk "Rudal Jelajah Subsonik Neptune Belum Jadi Indonesia Beli Tapi Senjata Ukraina Sudah Dilumat Iskander Rusia Sampai Tenggelam dalam Api"