J-10 Incaran Indonesia Dibekali Kemampuan Mematikan untuk Menembak Jatuh F-35
TIMEMOMENTS.COM - Sebetulnya Indonesia sangat menginginkan F-35 dibanding J-10 buatan Chengdu Aircraft Corporation China.
F-35 merupakan jet tempur yang menempati wishlist pertama Indonesia, tapi kenapa mendadak J-10 muncul ke permukaan.
Untuk sekedar diketahui sebelum adanya kejadian J-10 menembak jatuh Rafale India beberapa waktu lalu, Indonesia sudah jauh hari ditawari jet tempur berjuluk Vigorous Dragon tersebut.
Tetapi Jakarta menolak karena menilai J-10 sebagai jet tempur untuk bertahan bukan mengkreasikan serangan.
F-35 merupakan jet tempur yang menempati wishlist pertama Indonesia, tapi kenapa mendadak J-10 muncul ke permukaan.
Untuk sekedar diketahui sebelum adanya kejadian J-10 menembak jatuh Rafale India beberapa waktu lalu, Indonesia sudah jauh hari ditawari jet tempur berjuluk Vigorous Dragon tersebut.
Tetapi Jakarta menolak karena menilai J-10 sebagai jet tempur untuk bertahan bukan mengkreasikan serangan.
Baca Juga : J-10 Incaran Indonesia Torehkan Prestasi Kalahkan Sang Kakak J-20 di Pertempuran Udara
Tapi bisa mengalahkanya dengan cara Pakistan menembak jatuh Rafale.
"Ia masih tertinggal dari pesawat siluman seperti F-35 AS, dan kemampuan silumannya tentu saja tidak dapat menandingi F-35.
Namun, dalam pertempuran udara langsung, kemampuan manuver udara dan serangan jarak jauh J-10C tidak akan jauh berbeda dari F-35," jelasnya.
Apakah Indonesia akan membeli J-10 ? jawabannya bisa iya bila AS tak memberikan kepastian soal F-35 mulai sekarang.*
Oleh sebab itu ia jadi pilihan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya.
Rafale tetap jadi prioritas karena lebih baik dari segi kualitas.
Dilengkapi dengan sistem pertahanan SPECTRA, jujur saja jika pilot AU India bisa menggunakannya secara maksimal, J-10C Pakistan tak bakal berkutik.
Masalahnya India kelewat jumawa menerbangkan Rafale tanpa dukungan pesawat AWACS mencoba menyerang wilayah Pakistan.
AU Pakistan yang memiliki pesawat AWACS KJ-500 dengan mudah mendeteksi Rafale serta MiG-29 India.
Informasi mengenai jarak, sasaran serta status musuh disampaikan awak KJ-500 kepada J-10C.
Mudah saja bagi J-10 mengidentifikasi target untuk melihat probabilitas rudal PL-15 hit ke target atau tidak.
Pilot Pakistan memutuskan tetap menembak Rafale karena melihat celah dimana India tak mengerahkan P-8 Poseidon.
Buntung tak dapat ditolak, Rafale dilahap PL-15, nama J-10 melambung tinggi.
Sampai-sampai badan intelijen Prancis mengeluarkan pernyataan berani bahwa ada upaya menjelekkan propaganda negatif agar Rafale tak laku dijual di Indonesia serta negara lainnya.
Maklum, ini cuma murni bisnis karena Rafale merupakan dagangan utama Prancis yang tengah panas di tengah gempuran jet tempur lansiran AS.
Prancis tak bisa mengelak bahwa kenyataannya memang J-10 berhasil menembak jatuh Rafale.
Dan siapa sangka menurut pakar militer China Yin Zhuo menjelaskan bahwa J-10C memang sebetulnya dilengkapi salah satu kemampuan F-35 yakni pertempuran Beyond Visual Range (BVR).
"J-10C memiliki desain intake udara yang lebih canggih dan eksterior yang lebih ramping.
J-10C dilengkapi dengan sistem avionik terintegrasi digital baru dan radar array bertahap aktif dengan jangkauan deteksi yang jauh dan kemampuan anti-interferensi yang kuat, yang memungkinkannya berkoordinasi dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh yang dibawanya.
Fitur-fitur ini memenuhi standar internasional untuk pesawat generasi keempat hingga keempat setengah," jelas Zhuo dikutip dari zaobao.com.sg dalam artikelnya berjudul 'Chinese expert: J-10C will not be far behind F-35' pada 18 November 2016.
Sementara itu pakar militer Cao Weidong mengungkapkan bahwa J-10C memang tertinggal jauh dari F-35.
Rafale tetap jadi prioritas karena lebih baik dari segi kualitas.
Dilengkapi dengan sistem pertahanan SPECTRA, jujur saja jika pilot AU India bisa menggunakannya secara maksimal, J-10C Pakistan tak bakal berkutik.
Masalahnya India kelewat jumawa menerbangkan Rafale tanpa dukungan pesawat AWACS mencoba menyerang wilayah Pakistan.
AU Pakistan yang memiliki pesawat AWACS KJ-500 dengan mudah mendeteksi Rafale serta MiG-29 India.
Informasi mengenai jarak, sasaran serta status musuh disampaikan awak KJ-500 kepada J-10C.
Mudah saja bagi J-10 mengidentifikasi target untuk melihat probabilitas rudal PL-15 hit ke target atau tidak.
Pilot Pakistan memutuskan tetap menembak Rafale karena melihat celah dimana India tak mengerahkan P-8 Poseidon.
Buntung tak dapat ditolak, Rafale dilahap PL-15, nama J-10 melambung tinggi.
Sampai-sampai badan intelijen Prancis mengeluarkan pernyataan berani bahwa ada upaya menjelekkan propaganda negatif agar Rafale tak laku dijual di Indonesia serta negara lainnya.
Maklum, ini cuma murni bisnis karena Rafale merupakan dagangan utama Prancis yang tengah panas di tengah gempuran jet tempur lansiran AS.
Prancis tak bisa mengelak bahwa kenyataannya memang J-10 berhasil menembak jatuh Rafale.
Dan siapa sangka menurut pakar militer China Yin Zhuo menjelaskan bahwa J-10C memang sebetulnya dilengkapi salah satu kemampuan F-35 yakni pertempuran Beyond Visual Range (BVR).
"J-10C memiliki desain intake udara yang lebih canggih dan eksterior yang lebih ramping.
J-10C dilengkapi dengan sistem avionik terintegrasi digital baru dan radar array bertahap aktif dengan jangkauan deteksi yang jauh dan kemampuan anti-interferensi yang kuat, yang memungkinkannya berkoordinasi dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh yang dibawanya.
Fitur-fitur ini memenuhi standar internasional untuk pesawat generasi keempat hingga keempat setengah," jelas Zhuo dikutip dari zaobao.com.sg dalam artikelnya berjudul 'Chinese expert: J-10C will not be far behind F-35' pada 18 November 2016.
Sementara itu pakar militer Cao Weidong mengungkapkan bahwa J-10C memang tertinggal jauh dari F-35.
![]() |
F-35, sudah disegani sejak lahir |
Tapi bisa mengalahkanya dengan cara Pakistan menembak jatuh Rafale.
"Ia masih tertinggal dari pesawat siluman seperti F-35 AS, dan kemampuan silumannya tentu saja tidak dapat menandingi F-35.
Namun, dalam pertempuran udara langsung, kemampuan manuver udara dan serangan jarak jauh J-10C tidak akan jauh berbeda dari F-35," jelasnya.
Apakah Indonesia akan membeli J-10 ? jawabannya bisa iya bila AS tak memberikan kepastian soal F-35 mulai sekarang.*
Posting Komentar untuk "J-10 Incaran Indonesia Dibekali Kemampuan Mematikan untuk Menembak Jatuh F-35"