Kapal Perang Buatan Blok Timur Harganya Murah dan Mudah Dimodifikasi Oleh Militer Indonesia

Parchim class, kapal perang Indonesia buatan Blok Timur (foto :Dispen Kormar)


TIMEMOMENTS.COM - Militer Indonesia saat ini masih mengoperasikan kapal perang buatan Blok Timur.

Yakni militer Indonesia mengoperasikan korvet Parchim class sebagai kapal perang patroli dan buru kapal selam.

Kapal perang Parchim class militer Indonesia dibeli borongan 14 unit dari AL Jerman Timur, Volksmarine senilai 12,7 juta dolar AS pada tahun 1992.

Bukan cuma Parchim class, militer Indonesia juga membeli kapal perang Landing Ship Tank (LST) Frosch class sebanyak 14 unit dan penyapu ranjau Condor class 9 unit.

Baca Juga : Indonesia Cerdik Manfaatkan Situasi Runtuhnya Uni Soviet Beli Murah 100 Kapal Perang

Sebelum dibeli Indonesia, Volksmarine memesan Parchim class dari Biro Desain kapal perang Uni Soviet.

Akhirnya Soviet mendesainkan Volksmarine Project 133.1 yang nantinya jadi Parchim class.

Bukan cuma Jerman Timur, AL Soviet ikut memesan Parchim karena kebutuhan akan kapal anti peperangan bawah laut.

28 unit kemudian dibangun di galangan kapal Peene-Werft, Wolgast, Jerman Timur pada 1970 an.

Awalnya kapal ini hanya dibuat sebanyak 16 unit saja tapi jumlah ini tak mencapai nilai ekonomis.

Maka Soviet memesan 12 unit lainnya sehingga secara langsung mensubsidi galangan Peene-Werft.

Pembangunan Parchim merupakan tanda persiapan perang Pakta Warsawa terhadap NATO.

Jika perang pecah nantinya Parchim langsung dikerahkan menyerang AL Jerman Barat khususnya menghancurkan armada kapal selam U-206.

Mereka diperintahkan untuk menyerang habis-habisan armada kapal selam U-206 Jerman Barat meski itu berarti misi sekali jalan.

Tetapi ketika Uni Soviet jatuh, Volksmarine dibubarkan dan seluruh kapal dijual ke Indonesia serta Rusia.

Jika Parchim class Indonesia masih terawat dan komplit sesuai spesifikasi, maka ia dilengkapi dengan berbagai sensor yang lumayan mumpuni.

Ia punya radar Positive-E Spin Trough Bass Tilt Mounted Medium Frequency Sonar untuk mendeteksi kapal selam.

Untuk menghajar kapal selam dibekali segudang senjata bawah laut.

Paling kentara ialah roket RBU-6000 yang masih operasional di Parchim class Indonesia.

Lantas ada 12 bom laut dan torpedo kaliber 400 mm.

Untuk menangkal serangan udara kapal ini dibekali dengan CIWS AK-725 dan AK-230.

CIWS juga bisa digunakan secara terbatas untuk membabat target di permukaan.

Meski demikian Indonesia sudah mengganti CIWS nya dengan Type 730 buatan China.

Kemudian Indonesia memasang Vektor G12 kaliber 20 mm untuk menangkal serangan udara.

Juga penambahan Manpads Strela untuk menghadapi serangan udara jarak dekat.

Karena sudah tua lantaran beroperasi sejak 1970, Parchim class Indonesia direncanakan diganti.

Korvet Parchim class versi AL Rusia

Program penggantian dicanangkan pada tahun 2025-2029 hingga 2035-2039 tergantung persetujuan dari Kementerian Pertahanan Indonesia.

Meski demikian pada 2024 Parchim class mengalami Refurbishment untuk meningkatkan kemampuan operasional kapal.

Selain itu ada kans Parchim class dipasangi rudal anti kapal Atmaca.

Sebuah tantangan tersendiri bagi militer Indonesia memodifikasi Parchim dengan Atmaca yang berteknologi Barat.

Selain itu Parchim tak didesain mengoperasikan rudal anti kapal permukaan.

Mau ditaruh dimana Atmaca? perkiraan AK-725 di buritan bakal dilepas untuk memberikan ruang bagi rudal ini.

Namun siapa sangka kapal perang buatan Blok Timur mudah dimodifikasi oleh militer Indonesia.

Selain itu harganya dirasa cukup terjangkau bagi kantong negara-negara di Asia Tenggara.

Juga dari Blok Timur minim embargo militer.

"Pengadaan kapal baru dari luar negeri, utamanya dari negara yang tidak akan melaksanakan embargo terhadap Indonesia.

Negara-negara mantan Blok Timur dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan, disamping harganya relatif murah juga teknologinya sederhana, sehingga mudah untuk diperbaiki atau dimodifikasi sesuai kebutuhan," jelas Puspen TNI dalam artikelnya berjudul 'Membangun Kekuatan Angkatan Laut' pada 31 Juli 2006.

Tapi saat ini kemungkinan militer Indonesia membeli kapal perang dari Blok Timur sangat kecil sekali kemungkinannya.*






















Posting Komentar untuk "Kapal Perang Buatan Blok Timur Harganya Murah dan Mudah Dimodifikasi Oleh Militer Indonesia"