Indonesia Siapkan Rp 7,4 Triliun Segera Tebus Kapal Induk Giuseppe Garibaldi

Kapal induk Giuseppe Garibaldi bernomor lambung 551


TIMEMOMENTS.COM - Keinginan Indonesia untuk mengoperasikan kapal induk Giuseppe Garibaldi buatan Italia nampaknya segera terwujud.

Giuseppe Garibaldi bakal dijadikan Indonesia kapal induk yang mengangkut drone tempur atau UCAV.

Dengan ini Indonesia memiliki platform kapal induk Giuseppe Garibaldi berkemampuan ofensif.

Para analis pertahanan sebelumnya memprediksi tak adanya urgensi Indonesia membeli Giuseppe Garibaldi.



Pasalnya kasus HTMS Chakri Naruebet di Thailand menjadi referensi bahwa negara-negara Asia Tenggara belum siap mengoperasikan kapal induk.

Chakri tak pernah operasional 100 persen karena Thailand kekurangan anggaran untuk merawat kapal induknya.

Thailand membeli kapal induk tersebut dari Navantia dan operasional sejak 27 Maret 1997.

Akusisinya kurang pas karena pada tahun itu krisis moneter menghantam Asia Tenggara.

Padahal Thailand berencana mengoperasikan AV-8S Matador V yang dibeli second hand dari AL Spanyol.

Kemudian melengkapi S-70B Seahawk di deknya.

Tapi semua hanya berjalan sesaat karena terakhir Chakri terlihat membawa AV-8 pada tahun 2003.

Setelah itu dek penerbangannya kosong melompong, tak ada helikopter maupun jet tempur di sana.

Alasannya karena Thailand tak mendapat pasokan suku cadang AV-8, kekurangan pelatihan dan keterbatasan biaya.

Padahal kapal induk ini rencananya digunakan sebagai kekuatan pemukul utama militer negeri Gajah Putih.

Nantinya kapal induk membentuk Amphibious Ready Group (ARG) untuk menyerang Kamboja misalnya.

Untuk sekedar diketahui bahwa Chakri cuma melaksanakan dua misi tempur sampai detik ini tepatnya pada Januari 2003 ia dikerahkan dalam unjuk kekuatan menanggulanggi kerusuhan Phnom Penh.

Kedua baru-baru ini saat konflik bersenjata di kuil Preah Vihear melawan Kamboja.

Tapi Indonesia yakin nasib Giuseppe Garibaldi tak akan sampai seperti itu.

Indonesia lebih menitikberatkan operasional Wing Udara dengan drone yang murah harganya dibanding jet tempur.

Kemudian Indonesia memilih menggunakan kapal induknya secara cermat dimana ada roadmap panjang.

Roadmap yang dimaksud yakni Indonesia akan mengoperasikan sampai empat kapal induk.

Tiga kapal induk lainnya nanti dibuat oleh galangan dalam negeri.

PT PAL sudah menyerahkan desain kapal induk Landing Helicopter Dock (LHD) kepada Kementerian Pertahanan Indonesia.

Desain ini mirip dengan Anadolu class dan Canberra class.

LHD rancangan PT PAL

Dua LHD itu mengambil desain dari Juan Carlos I class Navantia Spanyol.

Boleh dibilang Navantia memang jago membuat LHD termasuk HTMS Chakri.

Untuk menuju mengoperasikan kapal induk, wajar saja bila Indonesia melatih pengalaman di Giuseppe Garibaldi.

Saat ini Indonesia sudah menyiapkan anggaran 450 juta dolar AS atau sekiranya Rp 7,4 triliun segera menebus Giuseppe Garibaldi.

"Kementerian Perencanaan Nasional (BAPPENAS) Indonesia telah menyetujui rencana untuk membiayai dengan pinjaman eksternal akuisisi bekas kapal induk Angkatan Laut Italia Giuseppe Garibaldi (C-551), yang dinonaktifkan pada tahun 2024 setelah penggabungan kapal serbu amfibi ITS Trieste (L9890).

Lampiran surat tersebut menetapkan batas $450 juta untuk pembelian kapal dan peralatan yang diperlukan untuk pengoperasiannya," jelas Zona Militar pada 19 September 2025.

Meski demikian belum diketahui kelengkapan dan spesifikasi apa saja yang didapat Indonesia atas kapal induk Giuseppe Garibaldi.*







Posting Komentar untuk "Indonesia Siapkan Rp 7,4 Triliun Segera Tebus Kapal Induk Giuseppe Garibaldi"