Kesepakatan Baru KF-21 Boramae Indonesia Mengancam Pembelian Jet Tempur Dari Berbagai Negara di Dunia


TIMEMOMENTS.COM - Korea Selatan dan Indonesia baru saja menyelesaikan perjanjian dengan Korsel untuk finalisasi KF-21 Boramae.

Indonesia menjadi satu-satunya mitra asing yang sebelumnya gagal memenuhi kontrak keuangan sejak 2019.

Kontrak tersebut awalnya sekitar 1,6 triliun won, dan kini hanya menjadi 600 miliar won.

Namun kontrak baru tersebut membuat Indonesia melanjutkan komitmen kontrak KF-21 Boramae.

Menurut Military Watch Magazine, pada 13 Juni 2025, menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia awalnya berkomitmen untuk membiayai 20 persen dari biaya program. 

Struktur pembayaran alternatif juga disepakati, sementara Kementerian Pertahanan Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk pengadaan 48 pesawat. 

Kesepakatan itu dicapai karena masa depan armada tempur Indonesia semakin tidak pasti.

Menurut laporan yang belum dikonfirmasi telah muncul bahwa Kementerian Pertahanan dapat membeli pesawat tempur J-10 Cina atau TF-X Turki. 

TF-X adalah pesawat tempur yang jauh lebih berat daripada KF-21 dengan biaya operasional yang lebih tinggi, yang dikenal dengan KAAN.

Dikembangkan oleh negara dengan basis teknologi dan industri militer yang jauh lebih terbatas serta pengalaman yang jauh lebih sedikit dalam penerbangan pesawat tempur, sehingga membatasi daya tariknya bagi klien asing. 

Namun pada Juli 2025, Indonesia menegaskan pembelian jet tempur KAAN dari Turki.

Korea Selatan memiliki sejarah sebagai pemasok untuk Angkatan Udara Indonesia, dan sebelumnya memasok pesawat latih T-50.  

Kemajuan dalam penjualan KF-21 mungkin telah menggagalkan rencana pengadaan J-10, setelah beberapa sumber melaporkan bahwa kesepakatan akan segera tercapai.  

Hal ini dianggap memupuskan beberapa kontrak Indonesia atas pembelian beberapa jet tempur dari beberapa negara.

Indonesia saat ini memiliki kontrak yang ditangguhkan untuk pengadaan 11 pesawat tempur Su-35 Rusia.

Kemudian dilaporkan telah menunjukkan minat yang kuat pada Su-57 Rusia sambil terus memperkuat hubungan pertahanan dengan Moskow dengan cepat. 

Kementerian Pertahanan juga sebelumnya diumumkan telah memutuskan untuk pengadaan pesawat tempur F-15EX Amerika.

Meskipun biayanya yang sangat besar telah membuat kelayakan kesepakatan semacam itu dipertanyakan sejak awal. 

Namun dengan KF-21 yang melakukan penerbangan perdananya pada Juli 2022, dan dijadwalkan memasuki produksi massal pada tahun 2026.

Dengan setidaknya 40 unit dijadwalkan akan dikirimkan dalam dua tahun dan 120 unit pada tahun 2032. 

Pesawat tempur ini dianggap kurang mumpuni dan memiliki kemampuan siluman yang jauh lebih rendah dibandingkan jet tempur generasi kelima Tiongkok, Amerika, dan bahkan Rusia.

Meskipun biaya operasionalnya juga jauh lebih rendah, sehingga memungkinkannya untuk menarik lebih banyak klien dengan anggaran pertahanan yang lebih rendah. 

Baca Juga : KF-21EX Jet Tempur Pengacau Sebanding Generasi Kelima, Evolusi KF-21 Boramae Proyek Korea Selatan & Indonesia


***

Posting Komentar untuk " Kesepakatan Baru KF-21 Boramae Indonesia Mengancam Pembelian Jet Tempur Dari Berbagai Negara di Dunia"