Mesin F404 Jet Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia Diteliti, ITB dan TNI AU Mau Cari Tau dan Pastikan Hal Ini
![]() |
Mesin F404 Jet Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia Diteliti, ITB dan TNI AU Mau Cari Tau dan Hitung Hal Ini (TNI AU) |
TIMEMOMENTS.COM- T-50i Golden Eagle adalah pesawat ekspor Indonesia yang berbasis pada T-50, pesawat latih supersonik canggih pertama yang diproduksi di Korea Selatan dan dikembangkan untuk Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF).
Pesawat T-50i yang diekspor Korsel ke Indonesia ini dapat melakukan misi latihan dan serangan ringan secara bersamaan.
Korea Aerospace Industries (KAI) telah mengekspor 16 pesawat T-50i ke Indonesia pada 25 Mei 2011, dan proyek pemasangan radar dan senapan mesin T-50i pada 8 November 2018.
Pada tahun 2021, KAI kembali menerima tender pengadaan pesawat T-50i untuk TNI AU Indonesia.
Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari Yonhap edisi 20 Juli 2021, Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan pada tanggal 20 bahwa mereka telah menandatangani kontrak pasokan impor dan ekspor tambahan untuk pesawat latih taktis T-50i dengan Kementerian Pertahanan Indonesia.
"Berdasarkan kontrak ini, KAI akan mengekspor enam pesawat latih taktis pengantar T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk operasi pesawat ke Indonesia.
Ukuran kontraknya adalah 274,488 miliar won, dan periode kontraknya adalah dari 16 Desember tahun ini hingga 30 Oktober 2024," terang media Korea Selatan itu.
Jika berdasarkan kontrak yang disetujui antara Kemhan dan KAI kala itu, pengiriman pesawat dilakukan secara bertahap mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.
Namun, dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 30 Desember 2024, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan kedatangan beberapa unit pesawat tempur T-50 buatan Korean Aerospace Industries (KAI) tahun 2025.
"Saya sudah melihat sendiri ke KAI, Korea Airspace Industry, bagus sekali dan ini sudah kita gunakan juga pesawat ini, dan kita akan mendapatkan lagi mulai dari kedatangannya di tahun 2025-2026," kata Tonny.
KASAU tidak menjelaskan berapa unit pesawat yang akan datang pada masa waktu 2025-2026 nanti.
Saat Indonesia menanti pengiriman jet tempur T-50 dari KAI, TNI AU dan ITB meneliti umur mesin pesawat buatan Korea Aerospace Industries tersebut.
Dilansir Timemoments.com dari rilis Koharmatau 04 lewat unggahan akun Instagramnya pada 22 September 2025, Depo Pemeliharaan 80 mendapat kehormatan menerima kunjungan tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Jumat (19/09/2025).
Agenda kunjungan ini difokuskan pada survei dan diskusi ilmiah terkait penelitian tentang lifetime atau usia pakai mesin F404 yang menjadi tenaga utama pesawat tempur T-50i milik TNI Angkatan Udara.
Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari Komandan Depohar 80, Kolonel Tek Jarot Sudarwanto, S.E., M.M., yang didampingi sejumlah pejabat penting, di antaranya Kadislog Lanud Iswahjudi, Danskatek 042, dan Dansathar 81 Depohar 80.
![]() |
Mesin F404 Jet Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia Diteliti, ITB dan TNI AU Mau Cari Tau dan Pastikan Hal Ini (TNI AU) |
Dari pihak akademisi, hadir tim ahli yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra beserta empat peneliti dari ITB.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menyatukan pandangan antara dunia akademis dan praktisi pemeliharaan alutsista.
Dalam forum diskusi, tim ITB memaparkan hasil penelitian awal terkait metode perhitungan usia mesin dengan pendekatan Low Cycle Fatigue (LCF).
![]() |
Mesin F404 Jet Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia Diteliti, ITB dan TNI AU Mau Cari Tau dan Pastikan Hal Ini (TNI AU) |
Metode ini menekankan pada analisis faktor-faktor seperti siklus terbang, tekanan, hingga temperatur yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kelelahan material komponen mesin.
Paparan ini disambut antusias karena relevansinya dengan misi TNI AU dalam menjaga keamanan sekaligus efisiensi operasional pesawat tempur.
Diskusi berjalan interaktif dan penuh semangat.
Para peneliti ITB mendapatkan kesempatan untuk bertukar gagasan langsung dengan para inspektor dari Skadron Teknik 042, Skadron Udara 15, dan Satuan Pemeliharaan 81.
Mayor Tek Hari Krisnanto, S.T., selaku Kasihar Skatek 042, turut memberikan penjelasan mengenai data teknis serta tantangan yang dihadapi dalam perawatan mesin F404.
Interaksi ini memperkaya wawasan kedua belah pihak, baik dari sisi akademis maupun teknis lapangan.
Pertukaran informasi tersebut menjadi nilai tambah yang penting bagi penelitian lanjutan ITB.
Data real-time dari lapangan dapat memperkuat analisis akademis, sehingga nantinya metode perhitungan usia mesin dapat dikembangkan lebih tepat dan praktis untuk mendukung pemeliharaan.
Kolaborasi ini menegaskan bahwa teknologi pertahanan membutuhkan dukungan multidisiplin, termasuk ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi.
Komandan Depohar 80, Kolonel Tek Jarot Sudarwanto, menegaskan bahwa sinergi ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapan operasional TNI AU.
“Dengan riset ini, kita berharap dapat merumuskan strategi perawatan yang lebih terukur, efisien, dan tentunya memperpanjang usia operasional mesin F404 yang sangat vital bagi pesawat T-50i,” ujarnya.
Kerja sama antara Depohar 80 dan ITB ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara militer dan akademisi mampu melahirkan solusi inovatif.
Harapannya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan dan kemandirian teknologi kedirgantaraan Indonesia, sekaligus memperkuat posisi TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara NKRI.
***
Posting Komentar untuk "Mesin F404 Jet Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia Diteliti, ITB dan TNI AU Mau Cari Tau dan Pastikan Hal Ini"