Pengamat Pertahanan Rusia Bocorkan Indonesia Kembangkan Kompleks Industri Militer Manufaktur Kapal Perang dengan China

Kerja sama Indonesia dan China membangun kapal perang


TIMEMOMENTS.COM - Sepertinya kerja sama militer antara Indonesia dan China memang benar adanya.

China sendiri tahu Indonesia butuh beragam alutsista seperti kapal perang jenis destroyer.

Beijing sudah memberikan penawaran menarik mengenai kapal perang Type 052D kepada Indonesia.

Akan tetapi Indonesia belum mau mengiyakan tawaran itu.

Baca Juga : China Jual Kapal Destroyer Tulang Punggung Angkatan Lautnya ke Indonesia

Mungkin salah satu sebab yang membuat Indonesia gamang ialah faktor interoperabilitas.

Sistem persenjataan China tak mungkin kompatibel dengan punya Barat.

Misal sistem tempur Brawijaya class tak bisa terkoneksi dengan Type 052D bila jadi dibeli Indonesia.

Pun Jakarta masih mengusahakan untuk membeli kapal perang dari Eropa.

Saat ini fregat yang tengah ditimang ialah Belharra class buatan Naval Group.

Prancis resmi menawarkan fregat yang juga dinamai FDI ini ke Indonesia.

Keunggulan fregat ini ialah otomatisasi yang sangat tinggi sehingga cuma membutuhkan sedikit awak kapal untuk mengoperasikannya.

Selain itu ada upgrade signifikan di masa depan karena FDI diperuntukkan sebagai kapal perang masa mendatang.

Bahkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali sudah mengunjungi galangan Naval Group di Lorient guna melihat pembangunan Belharra class.

"Dalam kunjungan tersebut, Laksamana Ali menerima pengarahan mendetail tentang Fregat Belharra (FDI), mempelajari tahapan konstruksinya, mulai dari desain hingga penyelesaian.

Belharra adalah fregat yang dipesan oleh Angkatan Laut Prancis dan Yunani, dan direncanakan beroperasi penuh pada tahun 2024. Laksamana Ali menyatakan bahwa fregat modern ini dapat menjadi pilihan potensial bagi Indonesia.

Selain kunjungan ke Lorient, Laksamana Ali dan delegasinya juga mengunjungi galangan kapal OCEA di Les Sables d'Olonne. OCEA memiliki spesialisasi di bidang kapal berbahan paduan aluminium dan sebelumnya telah berkolaborasi dengan TNI AL dalam pembangunan kapal survei hidro-oseanografi KRI Rigel - 933 dan KRI Spica - 934," lapor Army Recognition pada 11 Juni 2024.

Tak mau kalah, Fincantieri juga terus menyodorkan penawaran penjualan kapal selam plus fregat FREMM.

Di sini agak membingungkan, apakah Indonesia hendak membeli FREMM yang baru saja diluncurkan seperti skema akuisisi Brawijaya class atau menunggu pembuatan FREMM Evo? layak dinanti.

Masuk akal bila Indonesia mengejar fregat buatan Italia itu, 6 unit Ahmad Yani class segera pensiun.

Asumsi jika dua unit Fregat Merah Putih digunakan mengganti Ahmad Yani class maka tersisa empat lagi bagi Belharra atau FREMM mengisinya.

Tapi tetap saja ada kans galangan China menyerobot kesepakatan di atas ini.

China punya satu taktik unggulan yakni transfer teknologi Type 052D dan pembuatan kapal destroyer ini di galangan dalam negeri Indonesia.

Atau Indonesia ingin menerima unit pertama Type 052D dengan cepat cuma butuh waktu menunggu selama 9 bulan saja juga bisa.

Kecepatan produksi industri kapal perang China berkali lipat dibanding AS.

"Galangan kapal Amerika yang tersisa sedang terpuruk.

Keunggulan galangan kapal China menempatkan mereka jauh di depan Amerika Serikat dalam potensi konflik," lapor American Manufacturing pada 18 September 2023.

Kedua opsi tawaran ini sangat menggoda Indonesia dan tak bisa dilakukan oleh negara lain di dunia termasuk AS sekalipun.

"Kapasitas China di sini menawarkan keuntungan militer yang krusial.

Keunggulan besar China dalam pembuatan kapal juga berdampak pada perdagangan," ungkapnya.

Dan benar saja menurut pengamat pertahanan Vasily Kashin dari Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow membocorkan jika ada niatan Indonesia membangun kompleks industri militer termasuk manufaktur kapal perang bekerja sama dengan China.

Kapal destroyer Type 052D

"Kami telah berkolaborasi dalam beberapa proyek, termasuk yang berkaitan dengan rudal antikapal dan produksi beberapa jenis kapal.

Indonesia berupaya mengembangkan kompleks industri militernya dengan bantuan mitra asing, tetapi kini tampaknya memutuskan untuk mengandalkan China.

China memiliki proposal yang lebih kompetitif," ujar Kashin dikutip dari Sputniknews dalam artikelnya berjudul 'Experts: China may become a serious competitor to the United States in Indonesia's arms market' pada 27 Januari 2025.

Bisa jadi pemerintah China akan memasukkan lagi proposal menggiurkan memenangkan pengadaan kapal perang Indonesia.*




Posting Komentar untuk "Pengamat Pertahanan Rusia Bocorkan Indonesia Kembangkan Kompleks Industri Militer Manufaktur Kapal Perang dengan China"