Rudal Balistik Khan Indonesia Disebut Tak Mengancam China Tetapi Rudal Supersonik yang Hampir Dibeli Indonesia Ini Justru yang Mengancam China
TIMEMOMENTS.COM - Sebuah analisis mengungkapkan bahwa pembelian rudal balistik Khan oleh Indonesia tidak mengancam China.
Laporan tersebut diterbitkan oleh Lowy Institute, pada 1 September 2025, menyebut bahwa pembelian Khan oleh Indonesia belakangan ini menjadi perhatian kawasan.
Pembelian tersebut, digambarkan untuk pertama kalinya kawasan tersebut memiliki senjata rudal balistik pendek.
Kemudian radius serangan Khan juga menuai perhatian karena berdekatan dengan koridor maritim yang disengketakan, terutama dekat dengan kepulauan Natuna.
Argumen tersebut didasarkan pada asumsi bahwa sistem tersebut dapat ditujukan ke Tiongkok , mengingat klaim maritim yang tumpang tindih antara Tiongkok dan Indonesia di sekitar Laut Natuna.
Namun, analisis yang lebih rinci menunjukkan bahwa China dan Laut China Selatan bukanlah target sistem rudal balistik KHAN milik Indonesia.
Tiongkok saat ini bukan merupakan kekhawatiran keamanan utama bagi Jakarta.
Situasi di Laut Natuna Utara telah stabil, dengan kehadiran Tiongkok di perairan tersebut, termasuk angkatan laut dan armada penangkapan ikannya, yang telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Lokasi sistem rudal KHAN kemungkinan menandakan tujuan strategis Indonesia.
Memiliki jangkauan maksimum 280 kilometer, rudal-rudalnya bahkan tidak dapat mencapai Brunei dari posisinya saat ini, apalagi Laut Cina Selatan.
Sistem rudal ini saat ini ditempatkan di Kalimantan, lokasi ibu kota masa depan Indonesia.
Rencana pertahanan untuk ibu kota baru ini menyerukan sistem pertahanan berlapis yang berlandaskan pada kemampuan udara dan maritim yang lebih kuat.
Menariknya, rencana pertahanan ibu kota baru tersebut mengidentifikasi beberapa masalah keamanan inti seperti perbatasan darat Indonesia yang panjang dengan Malaysia, keamanan maritim di dekat Kalimantan (termasuk di Selat Makassar), dan Pengaturan Pertahanan Lima Kekuatan (FPDA), di mana Australia, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, dan Inggris berkonsultasi satu sama lain jika terjadi serangan bersenjata terhadap Malaysia atau Singapura.
Namun, jangkuan serangan darat Khan yang terbatas membuat sistem rudal KHAN dioptimalkan untuk menyerang target tetap dan tidak cocok untuk menyerang kapal perang yang bergerak.
Berbeda dengan rudal anti-kapal BrahMos milik Filipina, yang dapat mengancam kapal perang Tiongkok, KHAN adalah sistem permukaan-ke-permukaan yang dirancang untuk menyerang artileri, sistem pertahanan udara, instalasi radar, dan pusat logistik.
Untuk diketahui BrahMos merupakan rudal jelajah tercepat di dunia, dengan kecepatan supersonik hampir setara Mach 3.
Hal itu, membuat rudal tersebut hampir mustahil untuk dicegat dengan sistem pertahanan rudal musuh.
Sebelumnya BrahMos juga masuk ke dalam daftar pembelian Indonesia.
Laporan beberapa sumber menyebutkan bahwa, pada Januari 2025, Indonesia telah mencapai kesepakatan pembelian rudal BrahMos dari India senilai sekitar Rp7,3 triliun atau 450 juta dollar AS.
Jika terealisasi, ini menjadikannya kesepakatan ekspor pertahanan terbesar antara kedua negara tersebut, baik India maupun Indonesia.
Kesepakatan ini mempererat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan India, serta memperkuat posisi pertahanan maritim Indonesia.
***
Posting Komentar untuk "Rudal Balistik Khan Indonesia Disebut Tak Mengancam China Tetapi Rudal Supersonik yang Hampir Dibeli Indonesia Ini Justru yang Mengancam China"