Indonesia Butuh Cepat Kapal Destroyer Masa Tunggu Pembuatan Type 052D Cukup Singkat
TIMEMOMENTS.COM - Indonesia punya keinginan memiliki empat unit kapal destroyer.
Sampai saat ini belum jelas kapal destroyer mana yang bisa didapat Indonesia apakah Type 052D, Bonifaz class atau FREMM Evo.
Yang pasti pilihan Indonesia akan kapal destroyer terbatas.
Masalahnya tak semua negara produsen mau menjual kapal destroyer ke pihak lain.
Bahkan China sampai kelebihan produksi kapal niaga maupun kapal perang.
Mereka butuh pesanan dari dalam maupun luar negeri kalau bisa berjumlah banyak.
Tak heran pemerintah China memutuskan mengkomersilkan Type 052D.
"Baru-baru ini, The New York Times melaporkan bahwa galangan kapal China bekerja tanpa henti untuk membangun armada kapal yang mampu mengekspor kelebihan kapasitas produksi ke seluruh dunia," jelasnya.
Bila Indonesia butuh cepat kapal destroyer dengan masa tunggu singkat maka Type 052D satu-satunya jawaban.*
Sampai saat ini belum jelas kapal destroyer mana yang bisa didapat Indonesia apakah Type 052D, Bonifaz class atau FREMM Evo.
Yang pasti pilihan Indonesia akan kapal destroyer terbatas.
Masalahnya tak semua negara produsen mau menjual kapal destroyer ke pihak lain.
Baca Juga : Bonifaz Class, Calon Kapal Destroyer Aegis Combat System Bagi Indonesia
Alasannya sederhana, kapal destroyer merupakan alutsista strategis yang bisa membalikkan situasi peperangan dalam sekejap.
Persenjataan yang di bawa sekaligus banyaknya sensor canggih di sana membuat kapal kombatan ini layak berada di garis depan pertempuran.
Mengerahkan kapal destroyer ke perairan sengketa merupakan cara diplomasi paling efektif.
Cara ini digunakan China di Indo Pasifik.
Mereka mengerahkan Type 052D untuk mempertahankan kepulauan Spratly dan Scarborough dari Filipina.
Kedua gugus kepulauan tersebut sebetulnya miliki Filipina.
Namun China mengklaimnya ke dalam Nine Dash Line.
Yang terjadi berikutnya bisa ditebak, Filipina yang tak punya kekuatan laut mumpuni mudah saja dibekuk Type 052D China.
Bahkan sampai Type 052D menabrak kapal coast guard China dalam insiden kejar-kejaran melawan kapal penjaga pantai Filipina baru-baru ini.
Pengerahan Type 052D memang sengaja dilakukan sebagai penegasan kekuatan tempur laut People's Liveration Army Navy (PLAN) di mata calon lawan.
"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah mengintensifkan upaya modernisasinya, memamerkan serangkaian peningkatan operasional pada armada permukaannya.
Di garda terdepan transformasi ini adalah kapal perusak berpeluru kendali Type 052D, sebuah kapal yang evolusinya menandakan kalibrasi ulang strategis yang lebih mendalam dalam doktrin maritim China," lapor theasialive.com pada 7 Juni 2025.
Seperti yang dijelaskan pada awal artikel bahwa kapal destroyer membawa segudang sensor yang berfungsi mendukungnya dalam operasi di garis depan, Type 052D mempunyai kemampuan ini untuk mengamankan jalannya armada kapal induk.
"Dalam satu skenario penting, formasi yang dipimpin Type 052D berhasil mendeteksi dan menetralisir ancaman simulasi—sebuah kapal nirawak—dari jarak jauh menggunakan sistem radar yang ditingkatkan dan meriam utama 130 mm H/PJ-38. P
Presisi dan kecepatan serangan tersebut menggarisbawahi kemajuan signifikan dalam sistem fusi sensor dan akuisisi target kapal perusak itu," ungkapnya.
Kualitas Type 052D memang tak diragukan lagi, sebuah evolusi teknologi alutsista matra laut yang sudah dirintis China puluhan tahun lamanya.
Gilanya lagi galangan kapal Dalian dan Jiangnan Shipyard bisa memproduksi Type 052D dalam waktu cukup singkat.
Pernyataan ini justru terlontar dari US Navy yang mengumpulkan data intelijen mengenai kemampuan galangan kapal China memproduksi kapal perang.
Hasilnya sangat mengejutkan.
"Sebuah slide briefing Angkatan Laut AS yang bocor mengungkapkan bahwa kapasitas pembuatan kapal Tiongkok 232 kali lebih besar daripada Amerika Serikat.
Secara spesifik, galangan kapal China memiliki kapasitas manufaktur sekitar 23.250.000 juta ton, sementara galangan kapal AS kurang dari 100.000 ton.
Para penulis slide briefing tersebut memperkirakan bahwa pada tahun 2035, China akan memiliki 475 kapal perang; AS akan memiliki antara 305 dan 317," jelas American Manufacturing dalam artikelnya berjudul 'China’s Shipbuilding Capacity is 232 Times Greater Than That of the United States' pada 18 September 2023.
Alasannya sederhana, kapal destroyer merupakan alutsista strategis yang bisa membalikkan situasi peperangan dalam sekejap.
Persenjataan yang di bawa sekaligus banyaknya sensor canggih di sana membuat kapal kombatan ini layak berada di garis depan pertempuran.
Mengerahkan kapal destroyer ke perairan sengketa merupakan cara diplomasi paling efektif.
Cara ini digunakan China di Indo Pasifik.
Mereka mengerahkan Type 052D untuk mempertahankan kepulauan Spratly dan Scarborough dari Filipina.
Kedua gugus kepulauan tersebut sebetulnya miliki Filipina.
Namun China mengklaimnya ke dalam Nine Dash Line.
Yang terjadi berikutnya bisa ditebak, Filipina yang tak punya kekuatan laut mumpuni mudah saja dibekuk Type 052D China.
Bahkan sampai Type 052D menabrak kapal coast guard China dalam insiden kejar-kejaran melawan kapal penjaga pantai Filipina baru-baru ini.
Pengerahan Type 052D memang sengaja dilakukan sebagai penegasan kekuatan tempur laut People's Liveration Army Navy (PLAN) di mata calon lawan.
"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah mengintensifkan upaya modernisasinya, memamerkan serangkaian peningkatan operasional pada armada permukaannya.
Di garda terdepan transformasi ini adalah kapal perusak berpeluru kendali Type 052D, sebuah kapal yang evolusinya menandakan kalibrasi ulang strategis yang lebih mendalam dalam doktrin maritim China," lapor theasialive.com pada 7 Juni 2025.
Seperti yang dijelaskan pada awal artikel bahwa kapal destroyer membawa segudang sensor yang berfungsi mendukungnya dalam operasi di garis depan, Type 052D mempunyai kemampuan ini untuk mengamankan jalannya armada kapal induk.
"Dalam satu skenario penting, formasi yang dipimpin Type 052D berhasil mendeteksi dan menetralisir ancaman simulasi—sebuah kapal nirawak—dari jarak jauh menggunakan sistem radar yang ditingkatkan dan meriam utama 130 mm H/PJ-38. P
Presisi dan kecepatan serangan tersebut menggarisbawahi kemajuan signifikan dalam sistem fusi sensor dan akuisisi target kapal perusak itu," ungkapnya.
Kualitas Type 052D memang tak diragukan lagi, sebuah evolusi teknologi alutsista matra laut yang sudah dirintis China puluhan tahun lamanya.
Gilanya lagi galangan kapal Dalian dan Jiangnan Shipyard bisa memproduksi Type 052D dalam waktu cukup singkat.
Pernyataan ini justru terlontar dari US Navy yang mengumpulkan data intelijen mengenai kemampuan galangan kapal China memproduksi kapal perang.
Hasilnya sangat mengejutkan.
"Sebuah slide briefing Angkatan Laut AS yang bocor mengungkapkan bahwa kapasitas pembuatan kapal Tiongkok 232 kali lebih besar daripada Amerika Serikat.
Secara spesifik, galangan kapal China memiliki kapasitas manufaktur sekitar 23.250.000 juta ton, sementara galangan kapal AS kurang dari 100.000 ton.
Para penulis slide briefing tersebut memperkirakan bahwa pada tahun 2035, China akan memiliki 475 kapal perang; AS akan memiliki antara 305 dan 317," jelas American Manufacturing dalam artikelnya berjudul 'China’s Shipbuilding Capacity is 232 Times Greater Than That of the United States' pada 18 September 2023.
![]() |
Galangan China mampu buat kapal perang dalam waktu singkat |
Bahkan China sampai kelebihan produksi kapal niaga maupun kapal perang.
Mereka butuh pesanan dari dalam maupun luar negeri kalau bisa berjumlah banyak.
Tak heran pemerintah China memutuskan mengkomersilkan Type 052D.
"Baru-baru ini, The New York Times melaporkan bahwa galangan kapal China bekerja tanpa henti untuk membangun armada kapal yang mampu mengekspor kelebihan kapasitas produksi ke seluruh dunia," jelasnya.
Bila Indonesia butuh cepat kapal destroyer dengan masa tunggu singkat maka Type 052D satu-satunya jawaban.*
Posting Komentar untuk "Indonesia Butuh Cepat Kapal Destroyer Masa Tunggu Pembuatan Type 052D Cukup Singkat"