Susah Payah Barter Minyak Sawit dengan Su-30 Namun Rusia Enggan Beri Pelatihan Pilot Indonesia Cara Terbangkan Sukhoi

Su-27 dan Su-30 Indonesia


TIMEMOMENTS.COM - Asal tahu saja saat embargo militer dari AS, Rusia menjual jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30.

Saat ini Indonesia mempunyai skadron Sukhoi komposit karena terdiri dari Su-27 dan Su-30.

Ya, tak seperti Vietnam dan Malaysia yang punya skadron berisi Su-30 full, Indonesia masih mengoperasikan Flanker generasi awal yakni Su-27.

Di Asia Tenggara negara paling awal pemakai pesawat Sukhoi ialah Vietnam.

Baca Juga : Dikepung F-35 Australia dan Singapura, Su-35 Dinilai Tak Bisa Jaga Wilayah Udara Indonesia

Pada 1981, Vietnam memodernisasi angkatan udaranya usai perang dengan AS kelar.

Mereka membeli secara bertahan 43 unit Su-22 Fitter yang saat ini masih aktif 32 buah.

Pembelian Su-22 membuka jalan Vietnam mendapatkan fasilitas perawatan Sukhoi sehingga mereka membuka bengkel perawatan khusus pesawat Sukhoi bernama Factory A32.

Perkembangan teknologi dirgantara yang semakin maju membuat Vietnam lantas memodernisasi jet tempurnya.

6 Juli 1998 sebetulnya Vietnam hendak membentuk skadron Su-27.

Tapi sebuah insiden terjadi dimana satu unit Su-27SK miliknya jatuh di laaut secara msiterius.

Pesanan hanya mencapai angka 6 buah saja, dikurangi 1 yang jatuh di laut tadi membuat Vietnam urung membentuk skadron Su-27.

Sebagai gantinya Vietnam memesan 35 unit Su-30 yang dianggap lebih reliable dibanding Su-27.

Vietnam jadi pelanggan Sukhoi karena didukung oleh fasilitas Enhanced Mid-Life Update (eMLU) dari Rusia, bisa dikatakan Hanoi anak emas Moskow saat ini di kawasan Asia Tenggara.

Di fasilitas A32 Factory, Vietnam bisa membedah Su-30 sampai ke akar-akarnya lalu melakukan upgrade sendiri.

Hemat biaya dan waktu daripada mengirim Sukhoi ke Belarusia seperti yang dilakukan Indonesia.

"Badan pesawat Su-30MK2 pertama telah menjalani perbaikan menyeluruh dan perawatan besar di Factory A32 Vietnam usai 15-20 tahun beroperasi.

Hal ini berarti bahwa Vietnam dapat melakukan perbaikan menyeluruh dan perpanjangan masa pakai armada Sukhoi-nya sendiri tanpa harus mengirim badan pesawat yang ditugaskan ke penyedia layanan Flanker tradisional seperti Rusia, Belarus, dan Ukraina, terutama di tengah situasi saat ini," jelas akun FB Viet+Offensive pada 15 Juli 2024.

Factory A32 milik Vietnam

Kisah manis Vietnam tak dialami Indonesia.

Jangankan fasilitas eMLU Sukhoi, Rusia tak memberikan pelatihan intensif bagi pilot Indonesia cara menerbangkan Su-27 dan Su-30.

Nasib sama dialami pula oleh Malaysia yang membeli Su-30, mereka tak diberi pelatihan oleh Rusia.

"Kedua negara tersebut memiliki satu kesamaan: Rusia tidak memberikan pelatihan bagi personel mereka.

Pilot Indonesia yang berlatih di China terutama mempelajari teori penerbangan dan simulasi penerbangan. 

Para peserta pelatihan melaporkan bahwa simulator pesawat tempur Su-30 China lebih unggul daripada buatan Rusia dan terasa cukup realistis,"  jelas mil.sina.cn dalam artikelnya berjudul 'China and Indonesia will not purchase Xiaolong fighter jets in military cooperation' pada 29 Oktober 2014 silam.

Karena hal ini Indonesia berlatih menerbangkan Sukhoi ke China yang kebetulan sama-sama mempunyai Su-30.

Sementara Malaysia ke India.

"Angkatan udara Malaysia telah meminta bantuan dari India, sementara Indonesia memilih China," jelasnya.

Padahal semestinya negara produsen harus memberikan pelatihan teknis pengoperasian jet tempur kepada pembeli.

Padahal Indonesia susah payah membeli Su-27 dan Su-30 ke Rusia dengan barter minyak sawit.

Contohnya saat membeli F-16, AS juga memberikan pelatihan kepada pilot dan ground crew Indonesia.

"Secara umum, negara penjual jet tempur bertanggung jawab penuh atas pelatihan personel dan pemeliharaan peralatan, yang merupakan transaksi yang signifikan," ujarnya.

Sebetulnya Rusia hendak memperbaiki kesalahan ini dengan penjualan Sukhoi Su-35 ke Indonesia tapi ancaman sanksi CAATSA membatalkannya.*



















Posting Komentar untuk "Susah Payah Barter Minyak Sawit dengan Su-30 Namun Rusia Enggan Beri Pelatihan Pilot Indonesia Cara Terbangkan Sukhoi"