Storm Shadow, Rudal Jelajah KRI Brawijaya Penghancur Sasaran Strategis Terpilih
TIMEMOMENTS.COM - KRI Brawijaya yang baru saja tiba di Indonesia belum memiliki persenjataan lengkap terutama lini rudal.
KRI Brawijaya belum dilengkapi rudal anti kapal dan peluncur torpedo.
Namun KRI Brawijaya sudah dipasangi dengan peluncur VLS DCNS Sylver A50 yang mampu menembakkan rudal Aster 30 secara vertikal.
Keuntungan menggunakan VLS ialah kapal tak perlu atur posisi ke arah lawan saat menembak rudal sehingga lebih cepat merespon segala ancaman dalam waktu singkat.
KRI Brawijaya belum dilengkapi rudal anti kapal dan peluncur torpedo.
Namun KRI Brawijaya sudah dipasangi dengan peluncur VLS DCNS Sylver A50 yang mampu menembakkan rudal Aster 30 secara vertikal.
Keuntungan menggunakan VLS ialah kapal tak perlu atur posisi ke arah lawan saat menembak rudal sehingga lebih cepat merespon segala ancaman dalam waktu singkat.
Baca Juga : Keduanya Bergelar Raja, Intip Perbandingan KRI Brawijaya Vs HTMS Bhumibol Adulyadej
Aster 30 merupakan rudal anti serangan udara jarak jauh yang membuat perisai untuk menanggulangi serangan udara lawan.
Sehingga KRI Brawijaya sangat cocok digunakan mengawal kapal induk.
Bukan hanya itu saja, rupanya VLS DCNS Sylver A50 dibekali kemampuan meluncurkan rudal jelajah serang darat Storm Shadow atau SCALP EG.
Dalam bahasa Inggrisnya, Storm Shadow mempunyai pengertian deep-strike cruise missile.
Dikembangkan oleh Matra BAE Dynamics perusahaan patungan Inggris-Prancis yang kemudian dilanjutkan oleh MBDA, Storm Shadow kondang karena telah digunakan dalam berbagai perang.
Debutnya dalam Perang Irak bersama Tomahawk bahu membahu menerjang sasaran militer terpilih strategis di darat milik negeri 1001 malam itu.
Selain itu ia juga mampu menghantam kapal perang permukaan.
Mampu terbang sejauh 550 km dengan kecepatan 0,95 Mach yang membawa muatan hulu lekda sebanyak 990 pon, mudah saja bagi Storm Shadow melahap sasaran.
"STORM SHADOW/SCALP merupakan senjata serang dalam jarak jauh, bersenjata konvensional, dan diluncurkan dari udara, yang dirancang untuk memenuhi persyaratan ketat dari serangan terencana terhadap target tetap atau stasioner bernilai tinggi seperti bunker yang diperkuat dan infrastruktur utama," jelas mbda-systems.com.
Selain dari KRI Brawijaya, nantinya Storm Shadow dapat diluncurkan dari Rafale.
Harga per biji rudal ini cukup mahal mencapai Rp 41,1 miliar.
Bila KRI Brawijaya nantinya dilengkapi rudal jelajah Storm Shadow daya serangnya sangat mematikan.*
Aster 30 merupakan rudal anti serangan udara jarak jauh yang membuat perisai untuk menanggulangi serangan udara lawan.
Sehingga KRI Brawijaya sangat cocok digunakan mengawal kapal induk.
Bukan hanya itu saja, rupanya VLS DCNS Sylver A50 dibekali kemampuan meluncurkan rudal jelajah serang darat Storm Shadow atau SCALP EG.
Dalam bahasa Inggrisnya, Storm Shadow mempunyai pengertian deep-strike cruise missile.
Dikembangkan oleh Matra BAE Dynamics perusahaan patungan Inggris-Prancis yang kemudian dilanjutkan oleh MBDA, Storm Shadow kondang karena telah digunakan dalam berbagai perang.
Debutnya dalam Perang Irak bersama Tomahawk bahu membahu menerjang sasaran militer terpilih strategis di darat milik negeri 1001 malam itu.
Selain itu ia juga mampu menghantam kapal perang permukaan.
Mampu terbang sejauh 550 km dengan kecepatan 0,95 Mach yang membawa muatan hulu lekda sebanyak 990 pon, mudah saja bagi Storm Shadow melahap sasaran.
![]() |
Peluncur VLS DCNS Sylver A50 |
"STORM SHADOW/SCALP merupakan senjata serang dalam jarak jauh, bersenjata konvensional, dan diluncurkan dari udara, yang dirancang untuk memenuhi persyaratan ketat dari serangan terencana terhadap target tetap atau stasioner bernilai tinggi seperti bunker yang diperkuat dan infrastruktur utama," jelas mbda-systems.com.
Selain dari KRI Brawijaya, nantinya Storm Shadow dapat diluncurkan dari Rafale.
Harga per biji rudal ini cukup mahal mencapai Rp 41,1 miliar.
Bila KRI Brawijaya nantinya dilengkapi rudal jelajah Storm Shadow daya serangnya sangat mematikan.*
Posting Komentar untuk "Storm Shadow, Rudal Jelajah KRI Brawijaya Penghancur Sasaran Strategis Terpilih"