Turki, Inggris dan Prancis Bersedia Beri Transfer Teknologi Alutsista ke Indonesia Dibanding AS

Turki, Inggris dan Prancis tiga negara yang beri Indonesia transfer teknologi alutsista


TIMEMOMENTS.COM - Sebetulnya jika Amerika Serikat alias AS terbuka melakukan transfer teknologi alutsista ke Indonesia maka dijamin negeri ini akan memborong berbagai senjata dari sana.

Tak ada yang meragukan kualitas alutsista buatan AS mulai dari helikopter, jet tempur, kapal perang, tank hingga kapal selam.

Indonesia saat ini misalnya sangat tertarik mengakuisisi F-35 dan F-15 Eagle II buatan AS.

Harga yang mahal tak menjadi masalah bila AS mendukung sepenuhnya kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Baca Juga : 5 Teknologi Kunci Dikuasai PT PAL Kini Indonesia Sanggup Produksi Kapal Selam

Misal penjualan F-35, tak perlu AS memberikan transfer teknologi jet tempur siluman itu cukup beri Indonesia kemampuan membuat suku cadangnya dan jaminan anti embargo.

Tak perlu berselang lama pasti F-35 dibeli Indonesia.

Namun AS tak mungkin melakukan hal tersebut, layaknya pebisnis mereka ingin mengeluarkan modal minimal berbalik hasil maksimal.

Jakarta diberi pilihan untuk membeli dulu F-15 Eagle II tanpa offset menjanjikan layaknya yang dijelaskan di atas.

Setelah membeli F-15 disuruh menunggu 10 tahun baru mendapatkan F-35.

Keburu perang pecah di Indo Pasifik bila skema seperti itu dituruti Indonesia.

Maka jangan salahkan negeri ini memperbanyak Rafale, membeli KAAN dan memantapkan posisinya di KF-21 Boramae.

Ketiga jet tempur tersebut akan membentuk Trisula udara Indonesia.

KAAN dan KF-21 Boramae diproyeksikan untuk mengganti peran F-35 yang begitu pelit dijual AS ke Indonesia.

Bukan cuma ke Indonesia, beberapa negara mengalami nasib yang sama seperti Uni Emirat Arab (UEA).

Abu Dhabi kurang apa coba? mereka pasti membayar kontan didepan bila AS menjual F-35 kepadanya.

Karena dipersulit, UEA memilih KF-21 Boramae.

"Uni Emirat Arab mengincar jet tempur tercanggih Korea Selatan, KF-21 Boramae, setelah membatalkan rencana untuk mengakuisisi pesawat tempur siluman F-35 AS," jelas Newsweek pada 13 Agustus 2025.

Pun pengembang utama KF-21, Koreaa Aerospace Industries (KAI) akan memasarkannya ke negara-negara yang memang tak diizinkan AS memiliki F-35.

Langkah yang cerdik, namun Indonesia sudah dipastikan mendapatkannya lebih dulu.

Selain itu pembelian T-50i menjadikan Indonesia sudah sangat siap mengoperasikan KF-21 Boramae.

"KAI menyatakan bahwa mereka akan terlebih dahulu mendekati negara-negara yang masih mengoperasikan platform lawas seperti model Mikoyan dan Sukhoi yang lebih tua, F-5, A-37, A-4 AS, Alpha Jet Prancis, dan L-39 Ceko untuk menjual FA-50 sebagai kombinasi platform latihan dan tempur atau serang.

Jika pelanggan kemudian membeli jet KAI, hal ini akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk mengajukan penawaran pengadaan lanjutan KF-21 Boramae," jelas 19fortyfive.com pada 30 Januari 2025.

Di sisi lain, KAAN juga dipastikan mendarat di Indonesia.

48 unit KAAN dibeli Indonesia disertai alih teknologi penting ke sini.

Turkish Aerospace Industries (Tusas) bersemangat bekerja bersama Indonesia.

Nantinya Tusas akan membangun pabrik pembuatan pesawat joint venture dengan industri dirgantara Indonesia di sini.

Keinginan Turki mewujudkan KAAN juga didasari rasa yang sama, keengganan AS memasok F-35 ke Ankara.

Padahal Ankara merupakan salah satu mitra resmi pengembangan F-35.

Pelitnya AS berbagi teknologi pertahanan ke Indonesia jadi peluang bagi negara lain.

Hanya tiga negara yang terbukti mau memberikan transfer teknologi persenjataan modern ke Indonesia saat ini.

Yakni Turki, Prancis dan Inggris.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat lawatan ke Turki

"Diversifikasi juga sejalan dengan ambisi Jakarta untuk memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

Negara-negara seperti Turki, Prancis, dan Inggris terbukti lebih bersedia daripada AS untuk menawarkan transfer teknologi dan kemitraan industri kepada negara-negara non-sekutu, memberikan opsi strategis bagi kemandirian pertahanan jangka panjang Indonesia.

Turki telah berjanji untuk berbagi teknologi pesawat nirawak dan jet tempur dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, sementara Inggris dan Prancis telah berkolaborasi dengan PT PAL, perusahaan pembuat kapal terbesar di Indonesia, untuk mengembangkan keahlian dalam membangun kapal selam dan fregat," jelas aspistrategist.org.au dalam artikelnya berjudul 'In contested region, Indonesia diversifies arms imports' pada 10 September 2025.

Jika AS mau alutsistanya laku keras di Indonesia maka cantumkan transfer teknologi signifikan dalam proposal penawaran.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Turki, Inggris dan Prancis Bersedia Beri Transfer Teknologi Alutsista ke Indonesia Dibanding AS"