Fregat Merah Putih Ditugaskan Jaga Natuna Utara dan Menghadapi Kapal Selam Nuklir Australia
![]() |
| Fregat Merah Putih siap jaga Natuna Utara dan hadapi kapal selam nuklir Australia |
Dengan tonase 5.700 ton menjadikan Fregat Merah Putih kapal kombatan terberat milik AL Indonesia.
Kapal perang besar negara lain bakal berpikir ulang jika yang dilawan Fregat Merah Putih.
"Kedatangan Frigate Arrowhead 140 ramai dibicarakan, setelah adanya video viral yang memperlihatkan mondar-mandirnya kapal-kapal negara asing di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Kapal-kapal negara asing yang besar itu membuat banyak nelayan Indonesia takut melaut.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah nelayan lokal berhadapan dengan kapal-kapal Coast Guard negara asing di ZEE di Laut Natuna Utara. Kapal negara Asing yang berukuran besar ini juga punya
kemampuan untuk menjadi kapal induk mini bagi helikopter angkatan laut, baik untuk misi antar-jemput personel maupun misi penyelamatan SAR (search and rescue)," jelasnya.
Nah, pemerintah Indonesia harus meyakini bahwa Turkifikasi harus benar-benar bekerja optimal 100 persen jika tidak harga yang dibayar bakal sangat mahal.*
Sebetulnya jika berbicara tonase, maka Makassar class juaranya mengalahkan berat Fregat Merah Putih.
Makassar class mempunyai bobot benanam maksimal hingga 15.994 ton, jauh di atas Fregat Merah Putih.
Tetapi Makassar class merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) yang tugasnya mengangkut pasukan dan material tempur ke garis depan.
Sedangkan Fregat Merah Putih kapal kombatan utama yang bertugas melindungi armada LPD maupun kapal induk dari ancaman alwan.
Saat ini Fregat Merah Putih unit pertama dan kedua tengai dikebut pengerjaannya oleh galangan kapal lokal PT PAL.
Sedangkan Fregat Merah Putih kapal kombatan utama yang bertugas melindungi armada LPD maupun kapal induk dari ancaman alwan.
Saat ini Fregat Merah Putih unit pertama dan kedua tengai dikebut pengerjaannya oleh galangan kapal lokal PT PAL.
Pembangunan fisik kapal diperkirakan saat ini mencapai 66 persen.
Kemudian sistem persenjataan direncanakan di pasang pada 2027.
Diharapkan kapal ini bisa beroperasi penuh pada tahun 2028.
Desain Type 31 Royal Navy Inggris
Fregat Merah Putih bukan kapal perang kemarin sore.
Ia dirancang dari tangan-tangan insinyur industri perkapalan Inggris yang terkenal berabad-abad membuat segala jenis kapal perang.
Di Inggris, Fregat Merah Putih dinamai Type 31 yang dimana desain awalnya ialah Arrowhead 140.
Di jajaran Royal Navy Inggris, unit pertama Type 31 dinamai Inspiration class dengan berat benanam mencapai 7.000 ton.
Kemudian sistem persenjataan direncanakan di pasang pada 2027.
Diharapkan kapal ini bisa beroperasi penuh pada tahun 2028.
Desain Type 31 Royal Navy Inggris
Fregat Merah Putih bukan kapal perang kemarin sore.
Ia dirancang dari tangan-tangan insinyur industri perkapalan Inggris yang terkenal berabad-abad membuat segala jenis kapal perang.
Di Inggris, Fregat Merah Putih dinamai Type 31 yang dimana desain awalnya ialah Arrowhead 140.
Di jajaran Royal Navy Inggris, unit pertama Type 31 dinamai Inspiration class dengan berat benanam mencapai 7.000 ton.
Kemudian AL Polandia juga membelinya dan dinamai Wicher class.
Yang membedakan dari Fregat Merah Putih, Inspiration class dan Wicher class adalah sistem tempur dan persenjataan.
Polandia tak mau main-main mendesain Wicher class, mereka menanamkan Combat Management System (CMS) dari Thales, Tacticos.
Radar multidimensi SM400 Sea Master AESA.
Rudal anti kapalnya pun tak sembarangan, Naval Strike Missile (NSM) yang bisa menyerang target di laut dan darat.
VLS nya dari Mark 41 yang biasa digunakan di kapal perang bersistem Aegis.
Punya Royal Navy Inggris lebih sangar lagi, mereka menggunakan rudal anti serangan udara dari keluarga Sea Ceptor hingga kemungkinan penggunaan rudal jelajah Storm Shadow.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? slogan tak resmi yakni 'Turkifikasi' menyoal hampir semua sistem tempur dari Havelsan dan Aselsan Turki.
Wajib dipertanyakan seberapa jauh CMS Advent dan radar AESA CENK 400-N mampu bekerja optimal.
Sonar untuk melacak kapal selam pun digantungkan ke pundak Aselsan FERSAH yang lagi-lagi belum teruji di medan operasi.
Unsur pertahanan udara juga menggunakan buatan Roketsan Turki yakni HISAR dan SIPER.
Bila disuruh memilih harusnya Indonesia memasang saja Aster 15 dan 30 atau Mica.
Apakah sistem tempur ini bakal bekerja dengan semestinya di Fregat Merah Putih? hanya waktu yang bisa menjawab sukses atau menyesal.
Mengawal Natuna Utara
Ada alasan logis kenapa Fregat Merah Putih harus dibekali sistem tempur terbaik.
Karena ia bakal ditempatkan menjaga Natuna Utara dari ancaman kapal coast guard dan kapal perang ukuran besar negara asing.
Spesifikasi teknis dari industri pertahanan besar Eropa macam Thales, Kongsberg atau MBDA dibutuhkan di sini.
Turkifikasi harusnya dicoba dulu di KRI Tier 2, bukan kapal kombatan utama.
Selain Natuna Utara, Fregat Merah Putih diproyeksikan menghadapi kapal selam nuklir Australia.
"Tantangan masa kini yang dihadapi TNI Angkatan Laut semakin berat dan kompleks. Selain potensi konflik di Laut China Selatan, terbentuknya pakta pertahanan AUKUS di mana tetangga kita Australia akan memiliki kapal-kapal selam bertenaga nuklir menghadirkan bentuk tantangan baru. Untungnya, TNI AL juga mendapat tambahan kekuatan.
Indonesia belum lama ini telah menandatangani kesepakatan untuk membeli kapal Frigate Arrowhead 140 dari Inggris," jelas majalah Cakrawala edisi 457 tahun 2022 berjudul 'Frigate dari Negeri Inggris : Armada Baru TNI Angkatan Laut'
Menurut militer Indonesia, Fregat Merah Putih bakal sangat membantu menjaga kedaulatan NKRI di perairan miliknya sendiri.
Polandia tak mau main-main mendesain Wicher class, mereka menanamkan Combat Management System (CMS) dari Thales, Tacticos.
Radar multidimensi SM400 Sea Master AESA.
Rudal anti kapalnya pun tak sembarangan, Naval Strike Missile (NSM) yang bisa menyerang target di laut dan darat.
VLS nya dari Mark 41 yang biasa digunakan di kapal perang bersistem Aegis.
Punya Royal Navy Inggris lebih sangar lagi, mereka menggunakan rudal anti serangan udara dari keluarga Sea Ceptor hingga kemungkinan penggunaan rudal jelajah Storm Shadow.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? slogan tak resmi yakni 'Turkifikasi' menyoal hampir semua sistem tempur dari Havelsan dan Aselsan Turki.
Wajib dipertanyakan seberapa jauh CMS Advent dan radar AESA CENK 400-N mampu bekerja optimal.
Sonar untuk melacak kapal selam pun digantungkan ke pundak Aselsan FERSAH yang lagi-lagi belum teruji di medan operasi.
Unsur pertahanan udara juga menggunakan buatan Roketsan Turki yakni HISAR dan SIPER.
Bila disuruh memilih harusnya Indonesia memasang saja Aster 15 dan 30 atau Mica.
Apakah sistem tempur ini bakal bekerja dengan semestinya di Fregat Merah Putih? hanya waktu yang bisa menjawab sukses atau menyesal.
Mengawal Natuna Utara
Ada alasan logis kenapa Fregat Merah Putih harus dibekali sistem tempur terbaik.
Karena ia bakal ditempatkan menjaga Natuna Utara dari ancaman kapal coast guard dan kapal perang ukuran besar negara asing.
Spesifikasi teknis dari industri pertahanan besar Eropa macam Thales, Kongsberg atau MBDA dibutuhkan di sini.
Turkifikasi harusnya dicoba dulu di KRI Tier 2, bukan kapal kombatan utama.
Selain Natuna Utara, Fregat Merah Putih diproyeksikan menghadapi kapal selam nuklir Australia.
"Tantangan masa kini yang dihadapi TNI Angkatan Laut semakin berat dan kompleks. Selain potensi konflik di Laut China Selatan, terbentuknya pakta pertahanan AUKUS di mana tetangga kita Australia akan memiliki kapal-kapal selam bertenaga nuklir menghadirkan bentuk tantangan baru. Untungnya, TNI AL juga mendapat tambahan kekuatan.
Indonesia belum lama ini telah menandatangani kesepakatan untuk membeli kapal Frigate Arrowhead 140 dari Inggris," jelas majalah Cakrawala edisi 457 tahun 2022 berjudul 'Frigate dari Negeri Inggris : Armada Baru TNI Angkatan Laut'
Menurut militer Indonesia, Fregat Merah Putih bakal sangat membantu menjaga kedaulatan NKRI di perairan miliknya sendiri.
![]() |
| Kapal china coast guard di ZEE Natuna Utara (foto : Bakamla) |
Kapal perang besar negara lain bakal berpikir ulang jika yang dilawan Fregat Merah Putih.
"Kedatangan Frigate Arrowhead 140 ramai dibicarakan, setelah adanya video viral yang memperlihatkan mondar-mandirnya kapal-kapal negara asing di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Kapal-kapal negara asing yang besar itu membuat banyak nelayan Indonesia takut melaut.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah nelayan lokal berhadapan dengan kapal-kapal Coast Guard negara asing di ZEE di Laut Natuna Utara. Kapal negara Asing yang berukuran besar ini juga punya
kemampuan untuk menjadi kapal induk mini bagi helikopter angkatan laut, baik untuk misi antar-jemput personel maupun misi penyelamatan SAR (search and rescue)," jelasnya.
Nah, pemerintah Indonesia harus meyakini bahwa Turkifikasi harus benar-benar bekerja optimal 100 persen jika tidak harga yang dibayar bakal sangat mahal.*


Posting Komentar untuk "Fregat Merah Putih Ditugaskan Jaga Natuna Utara dan Menghadapi Kapal Selam Nuklir Australia"