Singapura Pamer Kapal Perang Raksasa Saat Indonesia Hendak Beli Fregat Tua Type 053H3 Jiangwei II Class
![]() |
| Kapal perang raksasa Singapura MRCV Victory class (foto : Singapore Mindef ) |
Sebab lambung kapal Type 053H3 Jiangwei II class mengalami penuaan.
Bukan hanya itu sistem tempur Type 053H3 Jiangwei II class sudah ketinggalan zaman.
Ulasan ini justru dilontarkan oleh beberapa pengamat militer dalam negeri China sendiri.
Baca Juga : Lambung Fregat Type 053H3 Jiangwei II Class Incaran Indonesia Alami Penuaan Cuma Bisa Operasional 10 Tahun Ke Depan
Mereka menjelaskan bahwa fregat ini mulai dikeluarkan dari dinas aktif People's Liberation Army Navy (PLAN).
Ketujuh unit kapal itu mulai dipensiunkan atau diubah menjadi kapal latih bagi calon awak kapal perang PLAN yang lebih modern.
Bilamana Indonesia masih nekat membelinya, itu tidak bisa dianggap modernisasi alutsista melainkan kemunduran teknologi menghadapi peperangan laut modern.
Kapal Perang Raksasa Singapura
Mereka menjelaskan bahwa fregat ini mulai dikeluarkan dari dinas aktif People's Liberation Army Navy (PLAN).
Ketujuh unit kapal itu mulai dipensiunkan atau diubah menjadi kapal latih bagi calon awak kapal perang PLAN yang lebih modern.
Bilamana Indonesia masih nekat membelinya, itu tidak bisa dianggap modernisasi alutsista melainkan kemunduran teknologi menghadapi peperangan laut modern.
Kapal Perang Raksasa Singapura
Pemerintah Singapura menggandeng Saab Swedia membangun Multi Role Combat Vessel (MRCV) bertonase di atas 10.000 ton.
Pada 21 Oktober 2025, kapal perang raksasa unit pertama itu dinamai RSN Victory atau bisa juga disebut Victory class.
ST Engineering Marine selaku galangan lokal Singapura dilibatkan dalam pembangunan ini.
ST Engineering Marine dan Saab akan membangun enam unit Victory class untuk memastikan keamanan nasional Singapura.
Pada 21 Oktober 2025, kapal perang raksasa unit pertama itu dinamai RSN Victory atau bisa juga disebut Victory class.
ST Engineering Marine selaku galangan lokal Singapura dilibatkan dalam pembangunan ini.
ST Engineering Marine dan Saab akan membangun enam unit Victory class untuk memastikan keamanan nasional Singapura.
"Saat ini, jalur komunikasi strategis kita meluas jauh lebih luas. Itulah sebabnya kita membutuhkan kemampuan baru, yang bekerja sama sebagai Angkatan Laut Singapura yang terpadu, untuk mempertahankan dan mengamankan jalur komunikasi laut kita, dan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang berniat jahat dapat mengganggu kegiatan sehari-hari kita," jelas Menteri Pertahanan Singapura Chan Chun Sing dikutip dari mindef.gov.sg.
Masih menurut Chan, Victory class bukan cuma sebagai kapal perang, ia bisa menjelma jadi kapal induk bagi drone udara, permukaan laut dan bawah air.
Wahana Nirawak ini nantinya dikendalikan oleh operator di dalam kapal Victory class.
Kenapa AL Singapura membangun Victory class?
Alasannya gampang, mereka tak punya banyak awak kapal untuk mengoperasikan alutsista.
Bayangkan saja saat ini cuma ada 4.000 personel aktif dan 5.000 cadangan di jajaran AL Singapura.
Bandingkan dengan jumlah personel TNI AL yang mencapai 65.000 prajurit.
Sementara itu AL Singapura dilengkapi 37 unit kapal perang termasuk kapal selam.
Masih menurut Chan, Victory class bukan cuma sebagai kapal perang, ia bisa menjelma jadi kapal induk bagi drone udara, permukaan laut dan bawah air.
Wahana Nirawak ini nantinya dikendalikan oleh operator di dalam kapal Victory class.
Kenapa AL Singapura membangun Victory class?
Alasannya gampang, mereka tak punya banyak awak kapal untuk mengoperasikan alutsista.
Bayangkan saja saat ini cuma ada 4.000 personel aktif dan 5.000 cadangan di jajaran AL Singapura.
Bandingkan dengan jumlah personel TNI AL yang mencapai 65.000 prajurit.
Sementara itu AL Singapura dilengkapi 37 unit kapal perang termasuk kapal selam.
Mengoperasikan kapal perangnya saja mungkin sudah meminta 30-40 persen dari jumlah total personel.
MRCV nantinya memangkas jumlah awak kapal, Singapura ingin memanfaatkan teknologi menggantikan peran manusia mengoperasikan alutsistanya.
MRCV nantinya memangkas jumlah awak kapal, Singapura ingin memanfaatkan teknologi menggantikan peran manusia mengoperasikan alutsistanya.
"Dirancang dengan otomatisasi canggih, MRCV akan mampu beroperasi dengan aman dan efektif dengan awak yang lebih sedikit dibandingkan dengan kapal perang lain dengan ukuran dan kemampuan serupa," jelas Kementerian Pertahanan Singapura.
Roadmap modernisasi jelas, terukur, terarah tak serampangan, Singapura menjadi contoh paling dekat bagi Indonesia bagaimana caranya mengejar predikat World Class Navy.
Respon Indonesia
Tonase 10.000 ton dari Victory class jelas tak bisa dianggap sebelah mata oleh militer Indonesia karena MRCV ini berpotensi lalu lalang di selat Malaka.
Untungnya Indonesia segera mendatangkan kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi dari Italia.
Kapal induk ini punya tonase maksimal hingga 14.150 ton.
Artinya ia bisa membawa banyak sekali aset tempur termasuk drone serang seperti TB3 Bayraktar atau Akinci.
Namun di sini yang ingin dilihat ialah respon Indonesia membeli kapal kombatan sekelas destroyer.
Roadmap modernisasi jelas, terukur, terarah tak serampangan, Singapura menjadi contoh paling dekat bagi Indonesia bagaimana caranya mengejar predikat World Class Navy.
Respon Indonesia
Tonase 10.000 ton dari Victory class jelas tak bisa dianggap sebelah mata oleh militer Indonesia karena MRCV ini berpotensi lalu lalang di selat Malaka.
Untungnya Indonesia segera mendatangkan kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi dari Italia.
Kapal induk ini punya tonase maksimal hingga 14.150 ton.
Artinya ia bisa membawa banyak sekali aset tempur termasuk drone serang seperti TB3 Bayraktar atau Akinci.
Namun di sini yang ingin dilihat ialah respon Indonesia membeli kapal kombatan sekelas destroyer.
![]() |
| Indonesia harusnya beli kapal destroyer sekelas Type 052D |
Bukan malah meloloskan pembelian fregat usang Type 053H3 eks PLAN China.
Level militer Indonesia harus berada setara dengan negara-negara besar Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan dan India.
Seleranya sudah harus real fregat dan destroyer, bukan seperti Type 053H3.
Kapal destroyer Type 052D sudah dijual bebas oleh China, Indonesia bisa membelinya.
"China dilaporkan telah menawarkan kepada Indonesia kapal perusak Type 052D dengan harga diskon, asalkan negara Asia Tenggara itu setuju untuk membeli kapal selam kelas S26T Yuan, yang awalnya ditujukan untuk Thailand," lapor Defence Security Asia pada 13 Juli 2024.
Perlu diingat, angkatan bersenjata Indonesia harus dibangun dengan profesionalisme prajurit serta modernisasi alutsista terbaik, tugas mengawal NKRI kedepan terlampau berat saat dua kekuatan besar China dan AS berbenturan di Indo Pasifik.*


Posting Komentar untuk "Singapura Pamer Kapal Perang Raksasa Saat Indonesia Hendak Beli Fregat Tua Type 053H3 Jiangwei II Class"