Hal Ini Diduga Jadi Pertimbangan Kuat Indonesia Memutuskan Membeli Jet Tempur J-10C Dari China
TIMEMOMENTS.COM - Indonesia telah memantapkan hati untuk membeli jet tempur J-10C dari China.
Menurut Antara News, pada 15 Oktober 2025, Kementerian Keuangan Indonesia telah menyetujui anggaran pertahanan senilai 9 miliar dollar AS.
Indonesia sendiri telah lama mengincar jet tempur tersebut, dan disebut telah mempertimbangkan pembelian ini sejak Juni 2025.
Para komentator militer dari Observer.com berpendapat bahwa pembelian jet tempur J-10 oleh Angkatan Udara Indonesia terutama mencerminkan fakta bahwa setelah "Pertempuran Udara 7 Mei 2025 antara India dan Pakistan.
Efektivitas tempur dan daya saing pesawat militer Tiongkok yang diperdagangkan di luar negeri telah diakui secara luas, dan kekuatannya cukup untuk mengimbangi kekuatan udara negara-negara di sekitar Indonesia.
Di saat yang sama, dengan kehadiran Presiden Prabowo dalam Parade Militer 3 September 2025 sebagai simbol, kerja sama Tiongkok dan Indonesia di berbagai bidang telah menunjukkan momentum yang menggembirakan.
Keberhasilan ekspor jet tempur J-10 merupakan tonggak sejarah dalam teknologi dan politik, dan akan menciptakan pola baru dalam perkembangan perdagangan militer antara kedua negara. Hasil kerja sama selanjutnya patut dinantikan.
Rencana Indonesia untuk membeli 42 jet tempur J-10 telah lama dirumorkan.
Berbicara kepada wartawan di sebuah acara di Jakarta Menhan Sjafrie mengatakan, "Jet-jet tempur itu (J-10) akan segera terbang di atas Jakarta."
Namun, ia menolak memberikan detail lebih lanjut, termasuk jadwal pengadaan dan perkiraan tanggal pengiriman pesawat tersebut.
Menurut media AS Washington Post, menyebut Menteri Keuangan Indonesia Purbaya, yang menjabat pada bulan September 2025, juga mengonfirmasi bahwa departemennya telah menyetujui anggaran untuk pembelian jet tempur tersebut dari China.
Menurut Jakarta Globe, ketika ditanya tentang kesepakatan J-10, Purbaya mengatakan bahwa Kementerian Keuangan Indonesia telah menyetujui anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2025 dan 2026.
"Saya yakin mereka (Kementerian Pertahanan) punya banyak dana yang tersedia. Setidaknya $9 miliar, saya tidak ingat angka pastinya," tambah Purbaya.
"Saya harus memastikan apakah dia (Shafri) ingin mengimpor pesawat tempur tahun depan atau nanti. Tapi kami sudah memenuhi kebutuhan anggarannya,” lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan dari The Washington Post, Purbaya mengatakan, "Semuanya harus siap."
Saat ini, jet tempur yang dipersenjatai TNI AU sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara lain. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia terus memodernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah menyelesaikan kontrak dengan negara-negara seperti Prancis dan Turki untuk pembelian jet tempur baru, dan sedang mengembangkan jet tempur baru bersama Korea Selatan.
Media AS menunjukkan bahwa meskipun Indonesia pernah membeli senjata dan amunisi dari Tiongkok di masa lalu, Indonesia belum pernah membeli jet tempur.
Pembelian jet tempur J-10 juga merupakan transaksi pembelian jet tempur non-Barat pertama Indonesia.
Analisis media asing meyakini Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber utama investasi asing.
Jika kedua negara dapat mencapai pembelian senjata besar ini, hal ini akan menandai pendalaman hubungan bilateral yang signifikan.
Beni Sukadis, analis pertahanan di Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia, mengatakan langkah Indonesia untuk melakukan pembelian senjata skala besar dari Tiongkok setelah puluhan tahun bergantung pada pemasok Barat dapat diartikan sebagai
"pergeseran strategi keamanan Indonesia seiring dengan meningkatnya pengaruh militer dan diplomatik Tiongkok di Asia Tenggara,” katanya.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer, Indonesia dilaporkan telah memulai program peningkatan dan modernisasi militer serta berfokus pada penguatan industri pertahanannya.
Sejak 2019, Prabowo telah berkeliling dunia, mengunjungi Tiongkok, Prancis, Rusia, Turki, dan Amerika Serikat, untuk memperoleh sistem persenjataan militer baru, serta kemampuan pengawasan dan pertahanan teritorial.
Baca Juga : Indonesia Akusisi 42 Unit J-10 BD Dilengkapi Radar AESA dan IRST untuk Lawan Jet Tempur Siluman
***

Posting Komentar untuk "Hal Ini Diduga Jadi Pertimbangan Kuat Indonesia Memutuskan Membeli Jet Tempur J-10C Dari China"