Indonesia Hampir Rekrut Kapal Destroyer Rusia Seberat 8000 Ton, Sovremenny Class atau Udaloy Class?

Sovremenny class kapal destroyer Rusia


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sebetulnya sampai saat ini masih menginginkan bahkan merencanakan membeli kapal destroyer.

Indonesia butuh empat unit kapal destroyer.

Calon terdekat kapal destroyer yang dilirik Indonesia ialah Type 052D China.

Yang jadi pertanyaan apakah China mau memberi transfer teknologi Type 052D kepada Indonesia yang berniat memproduksi kapal destroyer di dalam negerinya?

Baca Juga : Indonesia Butuh Cepat Kapal Destroyer Masa Tunggu Pembuatan Type 052D Cukup Singkat

Teknologi kapal destroyer masih menjadi harta karun bagi negara-negara besar.

Jangankan alih teknologi, menjual destroyer ke negara lain juga sukar dilakukan.

Misalnya AS, mereka memiliki destroyer dengan sistem tempur Aegis yang tak akan dijual sembarangan.

AS hanya mau memberikan teknologi kapal destroyernya kepada negara Sekutu.

Jepang, Korea Selatan, Norwegia, Australia hingga Spanyol menjadi negara yang menerima manfaat dari teknologi itu.

Bahkan JMSDF hampir semua kapal destroyernya memakai sistem Aegis.

Sebetulnya selain China, Navantia Spanyol menawarkan kapal destroyer Bonifaz class.

Yang jadi masalah Bonifaz class memakai Aegis.

Tidak mungkin saat ini Indonesia bisa memiliki Aegis.

Bila sudah demikian tak mungkin rasanya Indonesia membeli Bonifaz class, kapal destroyer itu tanpa sistem Aegis tak punya daya deteren.

Opsi paling masuk akal bagi Indonesia saat ini beternak fregat.

36 fregat dengan asumsi membeli dari Italia dan Prancis.

Ada lagi kesempatan membeli fregat second hand dari Denmark atau Norwegia.

Kebutuhan Indonesia akan fregat justru lebih mendesak daripada destroyer.

Misal empat unit destroyer tak jadi diakuisisi maka menambah jumlah fregat mencapai 50 unit masih oke.

Asalkan fregat yang diakuisisi sekelas FREMM, jangan Istif class.

Namun apabila yang didapat Type 052D, mesti dipikirkan lebih jauh.

Sistem tempur China tak mungkin bisa terkoneksi dengan buatan Eropa.

Indonesia banyak mengoperasikan Combat Management System (CMS) dari Thales, Terma dan Kongsberg.

Sementara Type 052D mengoperasikan CMS seperti radar Type 364A Dragon Eye yang dikenal sebagai Aegis China.

Mesti patut diakui kualitas Type 052D bisa buat gentar lawan.

Sebab Type 052D mampu membawa rudal jelajah anti kapal YJ-18 berjangkauan tembak 600 km.

Dan yang pasti harga Type 052D masuk akal di kantong Indonesia.

"Saat ini, hanya China yang memiliki kemampuan untuk memproduksi kapal perusak rudal phased-array skala besar secara efektif dan terjangkau.

Selama penampilan publiknya di Abu Dhabi Airshow, plakat pada kapal perusak rudal Type 052D Nanning menampilkan informasi yang mencengangkan, yang secara terbuka menyatakan data kinerja rudal kapal-ke-udara HQ-9B dan rudal anti-kapal YJ-18.

Rudal anti-kapal YJ-18 memiliki jangkauan maksimum 600 kilometer, sementara rudal kapal-ke-udara HQ-9 memiliki jangkauan 200 kilometer," jelas China Arms pada 1 Maret 2024.

Tetapi jauh sebelum mengincar Type 052D, Indonesia hampir membeli kapal destroyer dari Rusia.

Tidak disebutkan jenis kapal destroyer itu namun spesifikasinya harus bertonase 8000 ton.

Udaloy class

"Kapal lain yang ingin dibeli TNI AL adalah satu kapal perusak dari Rusia dengan bobot 8.000 ton, dua korvet buatan Rusia, dan dua korvet buatan Belanda," jelas Puspen TNI dalam artikelnya berjudul 'TNI AL Lirik Kapal Selam Rusia' pada 5 Januari 2006 silam.

Bila melihat data saat itu dan sekarang, kapal destroyer Rusia cuma dua jenis, yakni Sovremenny class dan Udaloy class.

Salah satu unit Udaloy class yang berbobot lebih dari 8000 ton adalah Admiral Cabanenko.

Sedangkan lainnya berkisar di 7570-7940 ton.

Sementara Sovremenny class cuma dua unit yang tengah beroperasi sampai saat ini yakni Nastoychivyy dan Admiral Ushakov.

Namun Indonesia tak pernah membeli kapal destroyer maupun korvet dari Rusia, yang terjadi ialah mengakuisisi SIGMA dari Belanda.*




Posting Komentar untuk "Indonesia Hampir Rekrut Kapal Destroyer Rusia Seberat 8000 Ton, Sovremenny Class atau Udaloy Class?"