Indonesia Sempat Ungkap Tak butuh Kapal Induk Karena Hal Ini Tapi Kini Incar Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Apa Alasannya?
TIMEMOMENTS.COM - Jika melihat tren modernisasi Indonesia saat ini kapal induk merupakan salah satu incaran Indonesia.
Bahkan Indonesia secara terbuka telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi yang dipensiunkan Italia.
Namun, Indonesia sebelumnya sempat menyebut tak membutuhkan kapal induk.
Menurut Opex360.com, pada 23 September 2025, disebut bahwa Indonesia sempat menyebut tak butuh kapal induk.
Pernyataan ini diungkapkan Indonesia sekitar, sepuluh tahun yang lalu, Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ia memperkirakan bahwa kapal induk tidak akan berguna bagi angkatan lautnya (TNI-AL).
Alasannya, karena mereka tidak memiliki panggilan ekspedisi dan bahwa pulau mana pun di kepulauan Indonesia dapat digunakan sebagai pangkalan udara.
Namun, mungkin alasan utamanya adalah Indonesia dlunya tidak mampu membeli kapal semacam itu.
Namun belakangan ini, Panglima TNI-AL Laksamana Muhammad Ali baru-baru ini menjelaskan bahwa kapal induk dapat ditempatkan dalam sebuah konsep yang disebut operasi militer selain perang (OMSP), operasi militer selain perang.
Bertujuan untuk mengerahkan pasukan guna memberikan bantuan kemanusiaan, memastikan keamanan maritim, dan menanggapi bencana alam.
"Sebuah kapal induk akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut untuk merespons berbagai skenario ini dengan menyediakan pangkalan udara bergerak serta platform komando dan kendali," jelasnya.
Namun, karena tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kapal semacam itu.
Indonesia telah menyatakan minatnya pada kapal induk Italia ITS Giuseppe Garibaldi, yang akan ditempatkan sebagai cadangan pada tahun 2024 oleh Marina Militare, setelah penggantinya, ITS Trieste, mulai beroperasi.
Sementara itu, hal ini semakin dipertegas dengan laporan, pada pameran senjata IndoDefence di Jakarta, pada Juni 2025.
Direktur Komersial Divisi Bisnis Angkatan Laut Fincantieri, Mauri Manzini, mengonfirmasi bahwa diskusi sedang berlangsung antara otoritas Indonesia dan Italia mengenai akuisisi ITS Giuseppe Garibaldi.
Kapal tersebut dalam kondisi baik dan masih berpotensi bertahan sekitar 15 atau 20 tahun.
“Kapal ini dapat dialihkan setelah direnovasi sesuai kebutuhan spesifik Angkatan Laut Indonesia,”tegasnya.
Kemudian, bulan berikutnya, delegasi Fincantieri diterima di Jakarta untuk mempresentasikan proyek konversi ITS Giuseppe Garibaldi menjadi kapal induk tanpa awak.
Hal ini terjadi setelah pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian dengan perusahaan Turki, Baykar, pada bulan Februari 2025 untuk membeli enam puluh pesawat tanpa awak taktis TB-3 , yang dirancang untuk operasi angkatan laut.
Masalah pembiayaan, yang menjadi salah satu kendala utama pengambilalihan kapal Italia tersebut, tampaknya akan segera terselesaikan.
Menurut Janes, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) telah menyetujui rencana pembiayaan senilai 450 juta dollar AS.
Untuk mengakuisisi ITS Giuseppe Garibaldi dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk operasionalnya.
Paket pembiayaan ini didasarkan pada pinjaman dari kreditur bilateral dan lembaga swasta.
“Rencana ini secara resmi disetujui dalam surat tertanggal 29 Agustus yang dikirim oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Rachmat Pambudy kepada mitranya di Kementerian Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin," ungkap laporan Janes.
Menurut laporan tersebut, akuisisi ITS Giuseppe Garibaldi dapat menandai pergeseran doktrin militer Indonesia, dari pendekatan defensif menjadi lebih aktif.
Sebagai pengingat, dengan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok, Indonesia mengendalikan tiga titik krusial bagi perdagangan maritim global dan pasokan energi ke negara-negara Asia Tenggara.
***
Posting Komentar untuk " Indonesia Sempat Ungkap Tak butuh Kapal Induk Karena Hal Ini Tapi Kini Incar Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Apa Alasannya?"