Jual Beli Kapal Induk Bekas Giuseppe Garibaldi Antara Indonesia dan Roma Bikin Kecewa Warga Kota Taranto Italia
![]() |
Jual Beli Kapal Induk Bekas Giuseppe Garibaldi Antara Indonesia dan Roma Bikin Patah Hati Warga Kota Taranto Italia |
TIMEMOMENTS.COM- Indonesia akhirnya angkat bicara soal kabar akuisisi kapal induk bekas Italias, ITS Guiseppe Garibaldi.
Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 8 September 2025, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tengah mengincar kapal induk milik Angkatan Laut Italia yakni Giussepe Garibaldi untuk diakuisisi menjadi milik Indonesia.
"Kita berusaha untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Garibaldi, dan nanti harapannya bisa memperkuat jajaran kita," kata Ali saat ditemui dalam kegiatan penyambutan KRI Brawijaya 320 di Tanjung Priok.
Jika upaya itu berhasil, maka kapal buatan Italia tersebut akan menjadi kapal induk pertama yang dimiliki Indonesia.
Kapal tersebut, kata Ali, akan lebih diperuntukkan untuk membantu TNI menjalankan misi kemanusiaan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Lebih kita gunakan untuk OMSP, tapi bisa juga digunakan untuk Operasi Militer Untuk Perang," jelas Ali.
Namun demikian, Ali tidak menjelaskan sejauh mana proses akuisisi yang sedang berlangsung antara TNI AL, Kementerian Pertahanan dan pihak Italia.
Ali juga tidak menjelaskan berapa harga yang harus dibayar pemerintah untuk membawa pulang kapal induk tersebut.
Meski TNI AL belum mengungkap harga kapal induk bekas Italia Giuseppe Garibaldi, namun Indonesia dilaporkan telah menyiapkan rencana untuk mencari pinjaman luar negeri demi meminang kapal induk bekas Italia tersebut.
Bahkan, dikutip Timemoments.com dari Janes edisi 19 September 2025, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Indonesia telah menyetujui rencana negara untuk mendanai akuisisi kapal induk bekas Angkatan Laut Italia dengan pinjaman luar negeri.
"Dokumen yang diberikan kepada Janes oleh sumber yang dekat dengan masalah tersebut menunjukkan bahwa rencana tersebut secara resmi disetujui dalam surat tertanggal 29 Agustus yang dikirim oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Rachmat Pambudy kepada mitranya di Kementerian Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.
Lampiran yang menyertai surat tersebut menunjukkan bahwa BAPPENAS telah menyetujui jumlah pinjaman maksimum sebesar USD450 juta untuk mendanai akuisisi kapal pengangkut dan membeli peralatan yang diperlukan untuk mendukung operasi kapal," lapor Janes.
Pinjaman untuk akuisisi ini dikatakan dapat bersumber dari lembaga kredit ekspor asing, kreditor bilateral, atau lembaga pinjaman swasta, lampiran tersebut mencatat.
Meski kapal induk Giuseppe Garibaldi gencar dikabarkan akan dibeli Indonesia, rupanya rakyat Italia menyayangkan langkah pemerintahnya.
Kekecewaaan warga Taranto Italia dilaporkan oleh Strumenti Politici edisi 25 September 2025.
"Namun, kota Taranto kecewa.
Kota ini berharap proposal lembaga dan asosiasi lokal untuk mengubah Garibaldi, yang berlabuh di pelabuhannya, menjadi museum angkatan laut terapung pertama di Italia, yang berpotensi menjadi objek wisata dan budaya dengan prospek yang sangat baik, dapat terlaksana.
Namun, Roma justru memilih perjanjian yang menguntungkan dengan Indonesia, yang bukan hanya operasi komersial, tetapi juga bagian dari upaya diplomasi Italia untuk membawa Roma ke pusat keseimbangan kekuatan Eurasia.
Lebih lanjut, hubungan dengan mitra yang sedang berkembang seperti Indonesia semakin diperkuat, mengonsolidasikan peran Fincantieri, dan sekaligus melepaskan diri dari aset yang telah usang dalam lini operasionalnya.
Namun, bukan tanpa harga simbolis dan identitas yang tinggi, melainkan manfaat dalam hal nilai internasional juga harus dibayar," lapor media Italia itu.
Sementara itu dikutip Timemoments.com dari Corriere di Taranto edisi 25 September 2025, jurnalis media lokal Italia mengaku sebenarnya ada rencana penting yang mau dilakukan warga dengan kapal induk Giuseppe Garbaldi.
"Kesempatan kesekian kalinya yang terlewatkan oleh pemerintah untuk mengubah kapal menjadi museum.
Kami sedang membicarakan pilihan, sehingga keputusan diambil untuk menguangkannya, alih-alih berinvestasi di bidang budaya," tulis jurnalis media online Italia.
Ia mengaku setahun sebelum kabar akuisisi Giuseppe Garibaldi oleh Indonesia merebak, tepatnya pada 2024 lalu, ia menghadiri pertemuan penting.
"Setahun yang lalu, saya menghadiri pertemuan bertajuk 'Bagaimana masa depan Garibaldi? Sebuah daya tarik ekonomi dan budaya yang luar biasa bagi perkembangan wilayah Ionia', yang diselenggarakan oleh APS Taras 300.
Banyak sudut pandang, seringkali bertentangan atau bahkan aneh, tetapi dengan keinginan yang tidak konvensional untuk melihat Garibaldi sebagai penebusan atas kesempatan yang hilang bersama Vittorio Veneto: membangun museum kapal di Taranto.
Terlepas dari segalanya dan semua orang,
Ide dasarnya bagus, berlaku untuk semua musim.
Namun, di balik setiap ide bagus, selalu ada kemauan dan 'pilihan': untuk berfokus pada budaya maritim, militer, dan berbasis nilai. Pilihan-pilihan ini telah kandas, seperti Vittorio Veneto di Albania, tanpa pernah benar-benar dipertimbangkan.
Karena mungkin, di masa sulit ini, strategi geopolitik dan strategis dengan negara lain lebih baik daripada berfokus pada penguatan identitas suatu bangsa dengan sejarahnya," tulis jurnalis Corriere di Taranto tersebut.
Dengan adanya rencana akuisisi Indonesia terhadap Guiseppe Garibaldi, mimpi warga Italia untuk memiliki kapal museum terpaksa tertunda.
"Kita akan menunda impian (entah kapan akan terwujud) tentang kapal museum, mungkin melihatnya terwujud ketika seorang 'visioner' berhasil sepenuhnya membangun proyek berskala besar.
Sementara itu, kita harus pergi ke luar negeri untuk menyaksikan kebanggaan suatu bangsa terhadap sejarah militer dan para pahlawannya.
Kita tinggal dengan 'kemiskinan' sebesar 450 juta dolar milik Garibaldi," ujar Corriere di Taranto dalam artikelnya.
***
Posting Komentar untuk "Jual Beli Kapal Induk Bekas Giuseppe Garibaldi Antara Indonesia dan Roma Bikin Kecewa Warga Kota Taranto Italia"