KRI Belati Wujud Upgrade Kapal Cepat Rudal Indonesia yang Tak Bisa Berlayar di Laut Berombak Besar
TIMEMOMENTS.COM - Lini Kapal Cepat Rudal alias KCR sangat diandalkan oleh armada perang Indonesia.
Kapal Cepat Rudal sudah digunakan oleh militer Indonesia sejak operasi Jayawijaya digelar.
Kapal Cepat Rudal pertama Indonesia ialah Komar class.
Komar class dipersenjatai dengan rudal anti kapal Styx buatan Uni Soviet.
Kapal Cepat Rudal sudah digunakan oleh militer Indonesia sejak operasi Jayawijaya digelar.
Kapal Cepat Rudal pertama Indonesia ialah Komar class.
Komar class dipersenjatai dengan rudal anti kapal Styx buatan Uni Soviet.
Baca Juga : Rusia Siap Bantu Indonesia Bentuk Armada Penjagal Kapal Induk Berisikan Kapal Cepat Rudal
Styx digunakan untuk tujuan menenggelamkan kapal induk Hr.Ms. Karel Doorman.
Salah satu hal yang diusung oleh KCR Indonesia ialah taktik Hit and Run.
KCR tak mungkin berada di medan tempur secara terus menerus.
Mereka akan datang, menyerang target bernilai tinggi lalu mundur kebelakang mengisi ulang logistik.
Setelah isi ulang KCR bakal melaksanakan misi selanjutnya.
Doktrin pengerahannya seperti itu sehingga desain KCR Indonesia tak mementingkan ketahanan berlayar.
Tak sampai seminggu, KCR mesti balik ke pangkalan lagi atau ke kapal Bantu Cair Minyak (BCM) mengisi ulang logistik.
Tetapi taktik seperti ini nampaknya kurang relevan bila digunakan dalam jangka panjang.
Pasalnya negara lain semakin meningkatkan kemampuan peperangan laut, kapal-kapal perang mereka mampu terus menerus berada di medan operasi dalam jangka waktu lama.
Misalnya Singapura, RSN tengah membangun kapal induk drone serta serbu amphibi berukuran sangat besar.
Sehingga KRI Belati bisa berlayar di perairan jenis apa pun dimana pun, kapan pun dibutuhkan.
"Kapal ini merupakan kapal perang multifungsi yang dapat difungsikan sebagai kapal patroli maupun kapal kombatan, terbuat dari material Marine Aluminium, didesain dengan konsep Hybrid Mechanical Propulsion System yaitu kombinasi antara system propulsi water jet dengan propeller untuk menghasilkan kecepatan tinggi, manuver yang lincah dan hemat bahan bakar serta mampu beroperasi di seluruh Perairan Indonesia," ungkapnya.
Paling kentara dalam upgrade adanya penambahan CMS dan rudal anti kapal Atmaca.
"Adapun spesifikasi yang dimiliki adalah panjang 62 M, lebar 9 M, tinggi 5 M, dan berat 500 ton. Memiliki kecepatan maksimal hingga 30 knots serta kapasitas 62 personel. Kapal ini juga dilengkapi Combat Management System (CMS) dengan persenjataan Surface-to-Surface Missile Roketsan Atmaca, 1 unit Meriam 40 mm Leonardo Marlin 40 RC, serta 2 unit meriam 20 mm," bebernya.
KRI Belati bakal jadi Kapal Cepat Rudal yang mumpuni.*
Styx digunakan untuk tujuan menenggelamkan kapal induk Hr.Ms. Karel Doorman.
Salah satu hal yang diusung oleh KCR Indonesia ialah taktik Hit and Run.
KCR tak mungkin berada di medan tempur secara terus menerus.
Mereka akan datang, menyerang target bernilai tinggi lalu mundur kebelakang mengisi ulang logistik.
Setelah isi ulang KCR bakal melaksanakan misi selanjutnya.
Doktrin pengerahannya seperti itu sehingga desain KCR Indonesia tak mementingkan ketahanan berlayar.
Tak sampai seminggu, KCR mesti balik ke pangkalan lagi atau ke kapal Bantu Cair Minyak (BCM) mengisi ulang logistik.
Tetapi taktik seperti ini nampaknya kurang relevan bila digunakan dalam jangka panjang.
Pasalnya negara lain semakin meningkatkan kemampuan peperangan laut, kapal-kapal perang mereka mampu terus menerus berada di medan operasi dalam jangka waktu lama.
Misalnya Singapura, RSN tengah membangun kapal induk drone serta serbu amphibi berukuran sangat besar.
Sehingga kapal tersebut bisa beroperasi terus menerus minimal sebulan lebih di tengah laut.
Hal ini menjadi penting supaya armada perang tak kehilangan momentum bila angin pertempuran berpihak kepadanya.
Sebelumnya desain KCR Indonesia juga tak bisa berlayar di ombak tinggi.
Misal di musim penghujan, KCR generasi sebelumnya tak bisa berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna Utara.
Padahal di sana jadi salah satu hot spot pelanggaran teritori laut yang dilakukan Vietnam serta China.
Maka bisa dilihat kapal perang Indonesia yang berlayar di Natuna Utara jenis korvet, LPD, BCM serta fregat.
Tapi kini KCR bisa dikerahkan ke Natuna Utara usai peresmian KRI Belati.
KRI Belati merupakan KCR asli buatan Indonesia.
"TNI AL kembali diperkuat oleh kapal produksi dalam negeri buatan PT. Tesco Indomaritim, yakni Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 dengan nama KRI Belati-622 yang digelar dalam acara Shipnaming, dipimpin secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali, bertempat di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025", jelas TNI AL.
KCR ini didesain ulang dan merupakan upgrade dari versi sebelumnya.
Hal ini menjadi penting supaya armada perang tak kehilangan momentum bila angin pertempuran berpihak kepadanya.
Sebelumnya desain KCR Indonesia juga tak bisa berlayar di ombak tinggi.
Misal di musim penghujan, KCR generasi sebelumnya tak bisa berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna Utara.
Padahal di sana jadi salah satu hot spot pelanggaran teritori laut yang dilakukan Vietnam serta China.
Maka bisa dilihat kapal perang Indonesia yang berlayar di Natuna Utara jenis korvet, LPD, BCM serta fregat.
Tapi kini KCR bisa dikerahkan ke Natuna Utara usai peresmian KRI Belati.
KRI Belati merupakan KCR asli buatan Indonesia.
"TNI AL kembali diperkuat oleh kapal produksi dalam negeri buatan PT. Tesco Indomaritim, yakni Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 dengan nama KRI Belati-622 yang digelar dalam acara Shipnaming, dipimpin secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali, bertempat di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025", jelas TNI AL.
KCR ini didesain ulang dan merupakan upgrade dari versi sebelumnya.
![]() |
KCR Clurit class yang ketahanan berlayarnya pendek (foto : TNI AL) |
Sehingga KRI Belati bisa berlayar di perairan jenis apa pun dimana pun, kapan pun dibutuhkan.
"Kapal ini merupakan kapal perang multifungsi yang dapat difungsikan sebagai kapal patroli maupun kapal kombatan, terbuat dari material Marine Aluminium, didesain dengan konsep Hybrid Mechanical Propulsion System yaitu kombinasi antara system propulsi water jet dengan propeller untuk menghasilkan kecepatan tinggi, manuver yang lincah dan hemat bahan bakar serta mampu beroperasi di seluruh Perairan Indonesia," ungkapnya.
Paling kentara dalam upgrade adanya penambahan CMS dan rudal anti kapal Atmaca.
"Adapun spesifikasi yang dimiliki adalah panjang 62 M, lebar 9 M, tinggi 5 M, dan berat 500 ton. Memiliki kecepatan maksimal hingga 30 knots serta kapasitas 62 personel. Kapal ini juga dilengkapi Combat Management System (CMS) dengan persenjataan Surface-to-Surface Missile Roketsan Atmaca, 1 unit Meriam 40 mm Leonardo Marlin 40 RC, serta 2 unit meriam 20 mm," bebernya.
KRI Belati bakal jadi Kapal Cepat Rudal yang mumpuni.*
Posting Komentar untuk "KRI Belati Wujud Upgrade Kapal Cepat Rudal Indonesia yang Tak Bisa Berlayar di Laut Berombak Besar"