Su-30 Militer Indonesia Gotong BrahMos Perluas Radius Serangan Maritime Strike
![]() |
| Su-30 Indonesia bisa dimodifikasi menggotong BrahMos (foto : TNI AU) |
Peran Su-30 mesti segera dibantu, menunggu kedatangan Rafale.
Su-30 dipastikan masih terus mengawal langit Indonesia karena mempensiunkannya dalam waktu dekat bukan solusi.
Asalkan perawatan bagi Skadron Su-30 dan Su-27 optimal maka kinerja jet tempur itu bisa diandalkan.
Baca Juga : Susah Payah Barter Minyak Sawit dengan Su-30 Namun Rusia Enggan Beri Pelatihan Pilot Indonesia Cara Terbangkan Sukhoi
Rencananya Indonesia hendak mengupgrade skadron Sukhoi miliknya.
Upgrade berfokus pada peningkatan kemampuan dan umur pakai.
Selain menjaga ruang udara, Su-30 bisa diandalkan militer Indonesia menyerang sasaran di laut dan darat.
Perannya sangat vital, sehingga proses upgrade akan berkaca dari India yang berhasil memperpanjang umur Su-30MKI nya.
Sebab AL dan AU Indonesia menjadi ujung tombak serangan pertama ke lawan.
Maritime Strike
Jujur saja saat ini militer Indonesia masih kekurangan aspek serangan maritim atau maritime strike.
Padahal Indonesia negara kepulauan, aspek maritime strike sangat perlu.
Doktrin maritime strike menggunakan pesawat terbang dimulai pada 21 Juli 1921 saat US Army Air Service Brig. Gen. Billy Mitchell berhasil menenggelamkan sebuah kapal perang Jerman yakni SMS Ostfriesland yang sudah dinonaktifkan.
Hal ini menyadarkan dunia kemiliteran bahwa penggunaan pesawat udara cara paling ampuh menyerang musuh dari jarak jauh.
USAF paling dulu mengadopsi doktrin maritime strike dimana saat ini semua pesawat tempurnya mampu melakukan hal ini.
Jujur saja saat ini militer Indonesia masih kekurangan aspek serangan maritim atau maritime strike.
Padahal Indonesia negara kepulauan, aspek maritime strike sangat perlu.
Doktrin maritime strike menggunakan pesawat terbang dimulai pada 21 Juli 1921 saat US Army Air Service Brig. Gen. Billy Mitchell berhasil menenggelamkan sebuah kapal perang Jerman yakni SMS Ostfriesland yang sudah dinonaktifkan.
Hal ini menyadarkan dunia kemiliteran bahwa penggunaan pesawat udara cara paling ampuh menyerang musuh dari jarak jauh.
USAF paling dulu mengadopsi doktrin maritime strike dimana saat ini semua pesawat tempurnya mampu melakukan hal ini.
USAF memfokuskan taktik dan cara serangan maritim di wilayah Asia Pasifik.
USINDOPACOM yang bertanggung jawab di Asia Pasifik berkali-kali melakukan uji coba serangan maritim diberbagai kesempatan.
Untuk memenuhi tantangan kedepan, USAF dan US Navy melengkapi jet tempur serta pesawat pengebomnya dengan long-range anti-ship missile (LRASM) yang radius tempurnya lebih dari 600 km.
LRASM bisa menghajar kapal permukaan, baterai pertahanan udara hingga obyek startegis lainnya.
"Dengan memadukan LRASM dan sensor modern, pesawat pengebom kini dapat melakukan pertempuran presisi di segala cuaca terhadap target maritim bergerak dengan risiko lebih rendah dibandingkan kapal angkatan laut, dan melakukannya dalam hitungan jam, alih-alih hari atau minggu," jelas Air and Space Forces pada 1 September 2019.
Masalahnya harga LRASM terlampau mahal satu unitnya mencapai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 49 miliar.
Meski demikian US Navy tengah mencari alternatif murah yakni di masa depan hendak membuat LRASM yang cuma dihargai di angka Rp 4 miliar saja.
Modifikasi Su-30 Indonesia
Baru-baru ini India menawarkan sistem rudal anti kapal BrahMos kepada Indonesia.
Masalahnya kapal perang Indonesia tak ada yang kompatibel dipasangi BrahMos.
Ukuran rudal yang cukup bongsor mungkin hanya bisa dimuat di Ahmad Yani class.
Padahal fregat tersebut hendak dipensiunkan dalam waktu dekat.
Cara lain bagi Indonesia mengoperasikan BrahMos ialah menjadikannya unsur Coastal Defence.
USINDOPACOM yang bertanggung jawab di Asia Pasifik berkali-kali melakukan uji coba serangan maritim diberbagai kesempatan.
Untuk memenuhi tantangan kedepan, USAF dan US Navy melengkapi jet tempur serta pesawat pengebomnya dengan long-range anti-ship missile (LRASM) yang radius tempurnya lebih dari 600 km.
LRASM bisa menghajar kapal permukaan, baterai pertahanan udara hingga obyek startegis lainnya.
"Dengan memadukan LRASM dan sensor modern, pesawat pengebom kini dapat melakukan pertempuran presisi di segala cuaca terhadap target maritim bergerak dengan risiko lebih rendah dibandingkan kapal angkatan laut, dan melakukannya dalam hitungan jam, alih-alih hari atau minggu," jelas Air and Space Forces pada 1 September 2019.
Masalahnya harga LRASM terlampau mahal satu unitnya mencapai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 49 miliar.
Meski demikian US Navy tengah mencari alternatif murah yakni di masa depan hendak membuat LRASM yang cuma dihargai di angka Rp 4 miliar saja.
Modifikasi Su-30 Indonesia
Baru-baru ini India menawarkan sistem rudal anti kapal BrahMos kepada Indonesia.
Masalahnya kapal perang Indonesia tak ada yang kompatibel dipasangi BrahMos.
Ukuran rudal yang cukup bongsor mungkin hanya bisa dimuat di Ahmad Yani class.
Padahal fregat tersebut hendak dipensiunkan dalam waktu dekat.
Cara lain bagi Indonesia mengoperasikan BrahMos ialah menjadikannya unsur Coastal Defence.
Dengan demikian menghemat anggaran pertahanan karena tak perlu membuat atau membeli kapal perang.
Indonesia masih meraba-raba dimana pantasnya BrahMos dipasang.
Namun India punya cara lain yakni memodifikasi Su-30 Indonesia agar mampu menggotong BrahMos.
Indonesia masih meraba-raba dimana pantasnya BrahMos dipasang.
Namun India punya cara lain yakni memodifikasi Su-30 Indonesia agar mampu menggotong BrahMos.
![]() |
| Su-30 India uji coba menembakkan BrahMos |
Sehingga radius serang BrahMos terdongkrak naik.
India sudah menawarkan modifikasi seperti ini yang belum diiyakan Indonesia.
Hitungan kasarnya radius tempur Su-30 Indonesia 3.000 km ditambah daya jangkau BrahMos sejauh 280-300 km.
Dengan demikian Indonesia punya unsur maritime strike mumpuni yang bisa menghajar kapal perang lawan dari jarak jauh.
Belum diketahui apakah modifikasi Su-30 Indonesia menggotong BrahMos harus mengganti sistem avionik atau tidak bila jadi dilakukan.*
Belum diketahui apakah modifikasi Su-30 Indonesia menggotong BrahMos harus mengganti sistem avionik atau tidak bila jadi dilakukan.*


Posting Komentar untuk "Su-30 Militer Indonesia Gotong BrahMos Perluas Radius Serangan Maritime Strike "