Meski Indonesia Sudah Belanja Berbagai Kapal Perang Canggih China Beberkan Alasan Indonesia Masih Incar Fregat 053H

TIMEMOMENTS.COM - Indonesia kemungkinan akan membeli fregat tipe 053H dari Tiongkok, untuk mendapatkan sistem persenjataan Angkatan Lautnya.

Keputusan ini disebut telah melalui beberapa evaluasi dan peninjauan dari Direktur Biro Pers TNI AL segera menyatakan bahwa rencana pengerahan tersebut akan dilaksanakan sepenuhnya.

Berita ini dengan cepat memicu diskusi hangat di media sosial.

Target utama pengadaan ini adalah korvet Tipe 053H3 Tiongkok (sebutan NATO "Jiangwei II"). Sebagai versi penyempurnaan terakhir dari seri Tipe 053.

Kapal ini memiliki panjang 112 meter, bobot benaman penuh 2.400 ton, dilengkapi dengan sistem propulsi gabungan diesel dan diesel, serta memiliki jangkauan 4.000 mil laut pada kecepatan 18 knot, memenuhi kebutuhan pertahanan dekat pantai Indonesia, negara kepulauan.

Setelah dimodernisasi oleh Angkatan Laut Tiongkok di pertengahan masa pakainya, kapal ini telah dilengkapi dengan rudal pertahanan udara jarak pendek HQ-10, sistem senjata jarak dekat Tipe 630, dan peralatan lainnya.

Dikombinasikan dengan rudal antikapal YJ-83 dan helikopter antikapal selam Z-9C, kapal ini membentuk kemampuan perang antikapal, pertahanan udara, dan antikapal selam tiga dimensi.

Biaya per kapal kurang dari 50 juta dollar AS, hanya sepersembilan biaya peralatan serupa dari Barat.

Militer Indonesia menilai bahwa peralatan yang matang dan telah teruji dalam pertempuran ini dapat mencapai kemampuan operasional dalam waktu 12-24 bulan, dan dengan cepat menggantikan kapal patroli kelas Patimura yang berusia lebih dari 40 tahun.

Dalam pengerahan peralatan yang beragam, TNI AL secara bersamaan memajukan program akuisisi kapal perang multinasionalnya: fregat kelas PPA Italia pertama, KRI Brawijaya-320, telah diserahkan dan diresmikan.

Sementara yang kedua, KRI Prabu Siliwangi, diperkirakan akan tiba pada tahun 2026; dua fregat kelas Istif Turki sedang dibangun sesuai rencana; dan dua fregat "Merah Putih" buatan dalam negeri sedang dibangun di galangan kapal PT PAL di Jawa Timur.

Termasuk fregat Tiongkok yang baru saja rampung, Indonesia akan menambah 13 kapal perang modern dalam tiga tahun ke depan.

Alasan pembelian Fregat 053H dari China

Menurut media China hmguojiribao, dari perspektif strategis, pengadaan ini mencerminkan kebutuhan mendesak dan pertimbangan jangka panjang.

Kementerian Pertahanan Indonesia menekankan bahwa peningkatan alutsista ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan kedaulatan maritimnya, sejalan dengan persyaratan strategi Poros Maritim Global untuk membangun sistem pertahanan maritim.

Para analis menunjukkan bahwa pilihan alutsista Tiongkok tidak hanya didasarkan pada biaya perawatan yang rendah dan siklus pengiriman korvet Tipe 053H3 yang singkat (modifikasi dan penempatan dapat diselesaikan dalam waktu 6 bulan).

Tetapi juga pada kemampuan Tiongkok untuk menyediakan dukungan rantai penuh termasuk perawatan gratis selama 5 tahun dan pelatihan personel yang secara efektif mengatasi kekurangan logistik Indonesia.

Bersamaan dengan itu, strategi pengadaan yang terdiversifikasi ini juga membantu Indonesia membangun sistem alutsista yang independen dari Barat untuk mengatasi tantangan keamanan regional.

Para pejabat angkatan laut Indonesia menyatakan bahwa fregat-fregat ini akan dikerahkan terutama ke perairan lepas pantai Sulawesi dan Papua, melengkapi armada yang ada.

Dengan kedatangan peralatan secara bertahap dari berbagai negara, sistem pertahanan dua tingkat Indonesia, yaitu pertahanan pesisir patroli jarak jauh, sedang dibentuk dengan cepat.

Hal ini akan memberikan dukungan untuk menjaga keamanan jalur maritim dari Selat Malaka hingga Laut Cina Selatan.

***

Afif Khoirul M Saya merupakan penulis di website sejak 2017, sempat menulis di berbagai media seperti Intisari Online dan National Geographic dengan mengikuti berbagai isu terkini.