Airbus A400M Atlas Perkuat Mobilitas Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Indonesia

TIMEMOMENTS.COM - Indonesia baru saja kedatangan satu unit A400M Atlas pada 3 November 2025.

Pesawat angkut berat buatan Airbus itu terbang Rally dari Sevilla, Spanyol menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia.

Kedatangan pesawat tersebut ke lanud Halim dihadiri oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Indonesia memesan dua unit namun ada kans penambahan empat lagi.

Baca Juga : TNI, USAF, dan JASDF Rebut Bandara Kekuasaan Musuh di Super Garuda Shield 2025 dengan Terjun dari Pesawat Angkut C-130

"Ini menambah kekuatan kita dan TNI," jelas Prabowo di Halim Perdanakusuma pada awak media.

Sebelum kedatangan pesawat tersebut, Indonesia sudah mengoperasikan skadron angkut berat dan sedang yang diperkuat oleh CN-235, C-295 dan C-130 Hercules.

Skadron angkut atau Airlift bisa digunakan untuk mengangkut berbagai logistik yang harus dikirimkan dalam waktu cepat ke satu lokasi ke tempat lain.

Gerak Cepat Kirim Bantuan


Keberadaan A400M dibutuhkan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke seluruh Indonesia.

Misal ada bencana alam di ujung timur negeri ini, pesawat tersebut bisa langsung take off ke sana dari Jakarta.

Ia juga bisa mendarat di landasan pacu tak beraspal sehingga momentum untuk mengirimkan bantuan lancar.

Pengalaman Tsunami Aceh 2004 menyadarkan pemerintah Indonesia bahwa mempunyai pesawat seperti A400M itu penting.

Saat itu pemerintah hendak mengirim bantuan tanggap darurat ke Aceh pasca tsunami.

Namun landasan udara di sana banyak yang rusak, pesawat milik Indonesia saat itu belum bisa mendarat di landasan yang kondisinya kurang baik.

Jadi pilihan tepat Indonesia membeli A400M.

Serangan Lintas Udara

Selain sebagai angkut logistik, A400M tetap pada peran sejatinya yakni pesawat militer.

Tugas utamanya ialah mengirim pasukan Lintas Udara (Linud) menyerbu posisi musuh.

Operasi Linud seperti ini menjadi salah satu cara militer Indonesia menyerang lawan.

Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI jadi yang paling pertama menghalau musuh dengan operasi Linud ini.

PPRC TNI (foto : TNI AD)

Selama ini PPRC mengandalkan pesawat C-130 Hercules untuk memulai operasi.

Namun daya muat C-130 tak sebesar A400M, perbandingannya Hercules bisa memuat 92 prajurit terjun payung total muatan mencapai 20 ton dengan daya jangkau 4.425 km.

Sementara Atlas bisa memuat 116 pasukan terjun payung dengan total muatan 37 ton dengan jarak tempuh 8.900 km.

Perbedaan cukup signifikan karena dua pesawat ini memang berbeda peruntukkan

A400M Atlas sebagai angkut berat, C-130J Super Hercules angkut sedang, dua saling melengkapi.*




Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Airbus A400M Atlas Perkuat Mobilitas Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Indonesia"