Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II, Tridente Jet Tempur Superioritas Udara Indonesia

Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II bagi Indonesia


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia memerlukan jet tempur superioritas udara seperti KF-21 Boramae, Rafale dan F-15 Eagle II.

Pembelian ketiga pesawat tersebut bisa dibilang on process.

Meski nama terakhir paling alot proses negosiasinya.

Jika dilihat kenapa Indonesia sampai membeli tiga jenis jet tempur?

Baca Juga : Ada Potensi Teknologi KF-21 Boramae Bocor Usai Indonesia Jalin Kerja Sama Bilateral dengan Korea Utara

Alasannya karena Indonesia kekurangan Heavy Fighter.

Pembelian difokuskan ke kelas jet tempur yang bisa mengcover ruang udara nasional.

Saat ini unsur Heavy Fighter yang ada ialah Su-30 dan Su-27.

Datangnya Rafale bakal membantu kemampuan pertahanan udara Indonesia.

Selain itu ada ancaman clash di Indo Pasifik antara AS-China semakin mendesak kebutuhan adanya jet tempur kelas berat dalam jumlah lebih dari cukup.

Modernisasi Jet Tempur Indonesia


Boleh dibilang saat ini jet tempur Indonesia yang masih berusia muda ialah T-50i Golden Eagle.

Sukhoi, Hawk dan F-16 meski sudah mengalami upgrade serta perawatan rutin umur tergolong tua.

Selain itu Indonesia membutuhkan total 180 unit jet tempur baru.

Hadirnya Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II paling realistis saat ini bagi Indonesia.

Baru saja Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung di Gyeongju, Sabtu 1 November 2025.

Prabowo menyampaikan ketersediaan Indonesia terus mengikuti pengembangan proyek KF-21.

Ia memerintahkan jajaran Menterinya dan tim teknis berdiskusi dengan Pemerintah Korsel mengenai pengembangan jet tempur tersebut disamping berbicara mengenai biaya program.

"Tentu saja negosiasi bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan," jelas Prabowo kepada Lee.

Di lain tempat, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Menhan AS Pete Hegseth di Kuala Lumpur baru-baru ini.

Di sela-sela acara ADMM ke-19 di Malaysia tersebut, terjadi pembicaraan intens antara Sjafrie dan Hegseth.

Disinyalir keduanya membahas negosiasi F-15 Eagle II yang selama ini tertunda.

User pun sebetulnya sudah sangat ingin mengoperasikan jet tempur ini, impian sejak dahulu.

Sementara Rafale tinggal tunggu kirim total sebanyak 66 unit.

Modernisasi jet tempur Indonesia aman bila ketiganya hadir.

Kekuatan Udara Dominan

Ketiga jet tempur tersebut dibeli dalam jumlah lumayan banyak oleh Indonesia.

KF-21 Boramae ada 48 unit dan berpotensi tambah.

Rafale 66 unit dan F-15 Eagle II 24 unit.

Total 138 unit jet tempur baru sungguh jumlah yang menggembirakan bagi Indonesia tapi tidak negara tetangga.

KF-21 Boramae 

Adanya penguatan ini menjadikan Indonesia sebagai kekuatan udara dominan di kawasan Asia Tenggara.

Meski Singapura dan Australia punya F-35 namun tridente jet tempur Indonesia di atas jelas lawan berat.

SPECTRA Rafale secara teori kemampuannya sama dengan avionik F-35.

Belum lagi ada EPAWSS milik F-15 Eagle II, ia tak ubahnya SPECTRA versi buatan AS.

Patut dinanti kehadiran ketiga jet tempur tersebut ke Indonesia.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II, Tridente Jet Tempur Superioritas Udara Indonesia"