Angkatan Bersenjata Indonesia Bentuk 750 Batalyon, Satuan Antariksa dan 5 Koarmada

Angkatan bersenjata Indonesia siap bentuk 750 Batalyon (foto : Koarmada II)


TIMEMOMENTS.COM - Postur pertahanan angkatan bersenjata tengah dibangun.

Semua dilakukan karena berubahnya potensi ancaman di masa kini.

Salah satu yang mesti diwaspadai ialah potensi serangan jarak jauh lawan dan elektronika.

Bagi negara yang mempunyai kemampuan peperangan elektronika, sebelum unsur utama seperti kapal perang dan jet tempur menyerang, sistem komunikasi dan radar lawan harus dilumpuhkan.

Baca Juga : Militer Indonesia Menitikberatkan Pertahanan di Pulau Besar dan Strategis

Setelahnya serangan utama dilancarkan mengerahkan kapal perang, jet tempur, operasi linud dan pendaratan amfibi.

Segala ancaman seperti ini nyata adanya dan IKN Nusantara yang jadi Center of Gravity menarik hal ini.

Setidaknya di IKN Nusantara akan dibentuk Komando Armada (Koarmada) baru untuk mengamankan perairan di sekitarnya.

IKN amat dekat dengan selat Makassar dimana banyak sekali dilalui kapal perang dan kapal selam berbagai negara.

Potensi ancaman nyata ada di situ, adanya satu Koarmada di sana mengamankan kepentingan nasional Indonesia.

Rudal Hipersonik

Selain ancaman di atas, potensi lain datang dari rudal hipersonik.

DF-21 milik China mampu menerobos pertahanan udara Indonesia yang ada saat ini.

Rudal hipersonik tak bisa ditangkis oleh sistem pertahanan udara NASAMS.

Juga VLS Mica yang ada di kapal perang pun belum tentu bisa menghalaunya.

Selain itu ancaman rudal balistik juga menghantui.

Cara menangkal rudal balistik hanya pada saat fase peluncuran.

Korea Selatan tahu betul hal ini, sebelum rudal balistik Korea Utara meluncur ke orbit bumi, ia harus dihancurkan.

Pasalnya setelah rudal balistik memasuki orbit bumi, sulit sekali dicegah karena ia meluncur ke sasaran secepat lebih dari 7 Mach.

IKN Nusantara jelas menjadi salah satu target rudal balistik lawan bila seteru Indonesia mempunyainya.

Memang Indonesia tak bisa menangkisnya tapi ada cara lain yakni membalas serangan itu di kesempatan pertama dengan catatan rudal tak dilengkapi hulu ledak nuklir.

Satuan Tempur Baru

Untuk mengamankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, angkatan bersenjata mesti siap temmpur.

Mereka membentuk Batalyon, Satuan Antariksa dan Koarmada baru.

Angkatan darat membentuk 750 Batalyon baru.

"TNI AD memfokuskan penguatan pertahanan darat di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, serta menargetkan pembentukan 750 Batalyon Teritorial Pembangunan (YTP) hingga tahun 2029," jelas Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) pada 30 Oktober 2025.

Pengadaan alutsista baru juga mesti dilakukan (foto : TNI AL)

Selain itu Kemenko Polkam membeberkan TNI AL segera membentuk lima Koarmada dan lima belas Komando Daerah Maritim sekaligus meningkatkan modernisasi sarana prasarana kapal.

Lantas ada TNI AU menargetkan pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga tahun 2029 serta pendirian Satuan Antariksa yang berada di bawah Kohanudnas.

Tujuannya guna memperkuat pertahanan udara nasional.

Roadmap memperkuat angkatan bersenjata Indonesia sudah ada.

Kali ini tinggal realisasinya, dan terpenting pengadaan alutsista modern guna mengisi satuan-satuan tersebut.*




Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Angkatan Bersenjata Indonesia Bentuk 750 Batalyon, Satuan Antariksa dan 5 Koarmada"