EMB-314 Super Tucano TNI AU Indonesia Bukan Pesawat Tempur Taktis Bintang Iklan Tapi Penting Bagi Patroli Perbatasan Berbiaya Ringan

EMB-314 Super Tucano TNI AU Indonesia Bukan Pesawat Tempur Taktis Bintang Iklan Tapi Penting Bagi Patroli Perbatasan Berbiaya Ringan (Dispenau)


TIMEMOMENTS.COM- TNI AU Indonesia adalah salah satu operator pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano buatan Embraer, brazil.

TNI AU lewat rilis resminya pada 3 Juni 2024 lalu menyebut Super Tucano EMB-314 merupakan salah satu pesawat tempur kebanggan TNI Angkatan Udara yang diboyong dari pabrikan pesawat terbang Brazil bernama Embraer.

"TNI Angkatan Udara mengoperasikan 16 Super Tucano EMB-314 sebagai pesawat tempur taktis dengan markasnya di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang mulai tahun 2010 dan mulai tiba di tanah air pada tahun 2012.

Pesawat Super Tucano EMB-314 menggunakan kode ekor TT sebagai penanda pesawat tempur dengan kemampuan tempur taktis, dimana Super Tucano menggunakan penggerak turbo propeller dan sudah digunakan oleh negara produsennya yakni Brazil sejak tahun 1992 dan telah digunakan lebih dari 15 negara didunia.

Selain itu Super Tucano diklaim sebagai salah satu pesawat yang memiliki dengan biaya operasional yang rendah serta mampu melaksanakan lepas landas dari landasan non-aspal yang pendek.

Baca Juga: EMB 314 Super Tucano Pesawat Tempur Taktis TNI AU Indonesia Bikinan Embraer Diasesmen Tim dari AS dan Brazil

Kecanggihan lain dari pesawat ini adalah sudah disematkan teknologi yang kompatibel dengan kacamata penglihatan malam untuk pilot serta sistem avionik Super Tucano yang dirancang oleh khusus oleh Elbit System.

Sistem avionik yang dirancang oleh Elbit System ini terdiri dari Head-Up Display (HUD) yang dikombinasikan dengan sistem komputer tempur canggih, sistem navigasi canggih dan dua layar multifungsi.

HUD pada kokpit juga terintegrasi dengan sistem peluncuran senjata," terang TNI AU seperti dikutip Timemoments.com.



PTDI Jadi Mitra Embraer Pasok Komponen Super Tucano TNI AU Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil menjadi mitra Embraer, perusahaan dirgantara asal Brazil untuk Spares Acquisition Center untuk memenuhi kebutuhan komponen Super Tucano TNI AU.

Pada bulan Januari 2025 lalu PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Embraer telah menyepakati Framework Agreement (FA) sebagai bagian dari upaya memperkuat kesiapan operasional armada Super Tucano TNI AU.

Framework Agreement (FA) antara PTDI dan Embraer ini ditandatangani oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal dan Director Customer Support & Services Embraer, Marcio Rodolfo Moreira, disaksikan oleh Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan Baranahan Kementerian Pertahanan RI, Marsma TNI Yusran Lubis dan Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat.

Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi PTDI pada 13 Maret 2025, Embraer dan PTDI juga akan membahas dan menjajaki pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan lokal dalam perawatan pesawat, perbaikan dan overhaul komponen, serta modifikasi pesawqat Super Tucano.

Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia.

“Dalam menghadapi ancaman asimetris dan kebutuhan akan pesawat yang mampu menjalankan berbagai operasi tempur, kesiapan operasional Super Tucano menjadi krusial.

Melalui kerja sama ini, PTDI dan Embraer berkomitmen untuk memastikan armada Super Tucano TNI AU selalu dalam kondisi siap, sehingga mampu mendukung berbagai misi pertahanan negara secara efektif,” terangnya.

FA ini menandai babak baru dalam penguatan industri pertahanan nasional, serta memperkuat posisi PTDI sebagai mitra strategis TNI dalam mendukung kesiapan alutsistanya.

Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang transfer teknologi dan peningkatan kapabilitas industri dalam negeri, yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem pertahanan Indonesia.

Angkatan Udara Indonesia mengoperasikan armada A-29 Super Tucano dan terdapat armada jet bisnis Embraer yang cukup besar di negara ini.

PT Wira Jasa Angkasa (WJA) merupakan pusat layanan resmi Embraer Executive Jets di Indonesia.


Pesawat Super Tucano TNI AU Didapat Langsung dari Embraer

Sebenarnya, baik EMB 314 Super Tucano dan A-29 Super Tucano merujuk pada pesawat yang sama, yatu pesawat serang turboprop yang dibuat oleh Embraer.

Namun, penamaan A-29 sering digunakan untuk penjualan pesawat melalui program Amerika Serikat.

Sedangkan Super Tucano "EMB-314" adalah kode asli dari Embraer Brazil, seperti yang dimiliki oleh TNI AU Indonesia.

Meski dibuat dengan dua lebel nama yang berbeda, namun Super Tucano baik A-29 maupun EMB-314 merupakkan pesawat yang dibuat untuk misi mustahil.


Super Tucano Bukan Bintang Iklan

Dikutip Timemoments.com dari National Security Journal edisi 28 September 2025, A-29 adalah pesawat serang dan pengintai berbiaya rendah yang dirancang khusus, bertenaga baling-baling, dan dirancang untuk misi yang sempit: pengawasan bersenjata, dukungan udara jarak dekat di wilayah udara yang diizinkan, patroli perbatasan, kontra-pemberontakan, dan pelatihan pilot yang secara mulus terhubung dengan kualifikasi tempur.

Di dunia di mana banyak angkatan udara tidak mampu—atau bahkan tidak membutuhkan—skuadron jet generasi kelima, A-29 menjawab pertanyaan yang lebih sederhana: bagaimana caranya agar mata dan penilaian tetap andal selama berjam-jam dengan biaya per jam terbang yang tidak menguras anggaran?.

Super Tucano, A-29 dikatakan berevolusi dari pengalaman panjang Brasil dengan pesawat latih turboprop dan pesawat serang ringan. 

Ide utamanya adalah menghasilkan pesawat yang handal dalam pertempuran dan juga dapat berfungsi sebagai pesawat latih canggih—dengan filosofi kokpit dan sistem inti yang sama yang akan ditemui pilot di garis depan—namun tangguh untuk Amazon, Andes, dan setiap jalur terjal di antaranya.

Pesawat ini harus mudah dirawat, mudah diterbangkan, dan adaptif: sama nyamannya dalam menggiring patroli perbatasan seperti halnya saat meluncur untuk mendukung pasukan yang sedang diserang dengan panduan laser.

Pesawat ini dirancang untuk bertahan di medan berat: roda gigi yang kokoh dan berjarak lebar untuk jalur yang tidak rata; jarak baling-baling yang baik terhadap batu dan puing-puing; perlindungan korosi untuk iklim pesisir; panel akses mudah dan unit yang dapat diganti sehingga kru kecil dengan kotak peralatan dapat menerbangkannya kembali dalam hitungan jam.

Baca Juga: Temui Embraer Brazil, PTDI Jadi Mitra Lokal Pengada Suku Cadang Pesawat Tempur Taktis Super Tucano TNI AU Indonesia

Rangka pesawat cukup tangguh untuk menghadapi pekerjaan sehari-hari, dengan perlindungan balistik di sekitar kokpit dan sistem penting untuk mengurangi kerentanan terhadap tembakan senjata ringan.

A-29 diciptakan untuk dukungan jarak dekat melawan musuh yang tidak memiliki pertahanan udara canggih.

Pesawat ini unggul dalam pertempuran yang membutuhkan kesabaran dan presisi—bertahan di udara saat satu kolom bergerak melewati titik sempit, mengikuti truk mencurigakan di sepanjang jalan tanah, atau tetap bersama pasukan darat saat mereka membersihkan desa.

Dengan tautan video dan radio yang aman, pilot menjadi mata-mata tambahan bagi komandan di lokasi kejadian.

Daya tahan pesawat, stabilitas penerbangan yang lambat, dan ketangguhannya menjadikannya pilihan ideal untuk patroli perbatasan yang panjang, operasi anti-penyelundupan, dan misi kehadiran yang terkesan mencolok.


***

Posting Komentar untuk "EMB-314 Super Tucano TNI AU Indonesia Bukan Pesawat Tempur Taktis Bintang Iklan Tapi Penting Bagi Patroli Perbatasan Berbiaya Ringan"