Pembelian F-15 Eagle II Aktifkan Kembali Skadron Pembom Strategis Indonesia

F-15 Eagle II bisa jadi pesawat pembom strategis


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia masih dalam kajian pembelian 24 unit F-15 Eagle II.

Nantinya hasil kajian ini berujung pada iya tidaknya pembelian jet tempur tersebut.

Perlu dipahami bahwa kebutuhan Indonesia akan jet tempur baru masih banyak.

Selain Eagle II, ada kans pembelian KF-21 Boramae dan KAAN.

Baca Juga : Menunggu Reaksi F-15 Eagle II Usai Indonesia Membeli J-10 dari China

Lantas berapakah jumlah jet tempur yang dibutuhkan Indonesia baik itu jenis Light, Medium dan Heavy Fighter total keseluruhan?

Jika belum dikaji ulang Indonesia membutuhkan total 180 unit jet tempur.

180 ini belum diketahui jumlah minimal atau ideal, bisa bertambah tapi tak mungkin berkurang.

Sebab pemerintah ingin membentuk skadron tempur baru di wilayah Timur Indonesia misalnya Maluku atau Papua.

Rencana ini sudah digagas jauh-jauh hari karena wilayah Timur Indonesia masih minim penjagaan dari jet tempur.

Skadron Pembom Strategis Jarak Jauh

Bagi yang belum mengetahui, sebetulnya AURI pernah mempunyai skadron pembom strategis jarak jauh pada tahun 1960 an.

Skadron ini diperkuat oleh pesawat pembom Tupolev Tu-16 Badger buatan Uni Soviet.

Ada kata jarak jauh karena radius serang pesawat ini memang luas.

Ia bisa terbang Madiun-Alice Springs Australia PP tanpa pengisian bahan bakar di udara.

Hal ini pernah dilakukan Tu-16 terbang ke Alice Springs dalam rangka unjuk kekuatan kepada Australia perihal Dwikora.

AU Australia, RAAF saat itu tak bisa mencegah terbangnya Tu-16 Indonesia di langitnya.

Sebuah unjuk kekuatan yang benar-benar menggemparkan media massa di sana.

Tu-16 AURI

Pensiunnya Tu-16 juga menandai vakumnya skadron pembom strategis jarak jauh Indonesia hingga detik ini.

Padahal skadron itu merupakan kekuatan pemukul utama AURI melakukan misi serangan jarak jauh yang belum ada penggantinya hingga sekarang.

F-15 Eagle II Reinkarnasi Tu-16 AURI

Reinkarnasi ialah proses lahir kembali setelah mati menurut mitologi bangsa-bangsa Asia Timur.

Istilah ini tepat digunakan bagi F-15 Eagle II jika jadi dibeli merupakan pengganti Tu-16 AURI.

Menurut buku Plan Bobcat, daya muat bom atau Payload F-15 Eagle II melebihi Tu-16.

Ia juga unggul dalam hal avionik, kecepatan serta daya tahan di medan pertempuran dibanding Badger.

Kekurangan Eagle II cuma daya jangkau namun bisa menggunakan metode pengisian bahan bakar di udara untuk mendongkrak radius tempurnya.

Sangat pas bila Indonesia bisa memilikinya, mempunyai Heavy Fighter sekaligus pesawat pembom dalam satu wadah bernama F-15 Eagle II.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Pembelian F-15 Eagle II Aktifkan Kembali Skadron Pembom Strategis Indonesia"