Rencana Pembelian Kapal Siluman Tipe 22 Oleh Indonesia Disebut Membingungkan Barat Karena Tak Begitu Penting

TIMEMOMENTS.COM - Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Janes, mengungkapkan rencana pembelian senjata dari China oleh Indonesia.

Menurut keterangan, Indonesia telah menegaskan anggaran sebesar 3,1 miliar dollar AS untuk pembiayaan tersebut.

Menarikanya ada salah satu pembelian yang cukup mengejutkan publik.

Yaitu kapal rudal cepat Houbei atau Tipe 22 yang disebut masuk ke dalam rencana tersebut.

Menurut keterangan, pembelian ini dianggap membingungkan Barat, karena namanya tidak begitu penting, pasalnya kapal rudal siluman Tipe 22, dianggap telah lama dipensiunkan dan disimpan oleh Angkatan Laut Tiongkok ini telah menjadi barang yang paling dicari dalam seluruh pesanan.

Menurut media China, kapal pertama diluncurkan pada tahun 2004, dan 80 unit dibangun hanya dalam beberapa tahun.

Pada puncaknya, lebih dari 60 unit beroperasi secara bersamaan, berjajar rapi di perairan pesisir.

Kapal ini memiliki panjang 40 meter dan lebar 10 meter, dengan bobot mati hanya 250 ton. Namun, kapal ini mengadopsi desain katamaran penembus gelombang berkecepatan tinggi praktis pertama di dunia.

Dengan empat mesin diesel untuk propulsi jet air, dan kecepatan tertinggi lebih dari 50 knot, begitu cepatnya sehingga terasa seperti sedang terbang dekat dengan permukaan laut.

Kemampuannya menjadi andalan Angkatan Laut China.

Menurut media China 163.com, salah satu yang mengesankan adalah, kemampuan silumannya, superstrukturnya ramping dan licin, dengan penampang radar setara dengan sampan kecil, menjadikannya "hantu dekat pantai" sejati.

Namun, tak seorang pun menduga bahwa seiring Angkatan Laut Tiongkok mempercepat perjalanannya menuju lautan terbuka.

Dengan kapal perusak dan kapal induk Tipe 055 yang mulai beroperasi satu demi satu, "senjata dekat laut" ini akan mulai dikesampingkan.

Mulai tahun 2017, sejumlah besar kapal Tipe 22 mulai dipensiunkan dan disimpan, seolah-olah para pahlawan pun pada akhirnya akan menua.

Namun ceritanya masih jauh dari selesai.

Beberapa kapal selam yang dinonaktifkan dikerahkan ke pulau-pulau dan terumbu karang di Laut Cina Selatan untuk melaksanakan misi, yang secara tak terduga membuat mereka terkenal.

Oktober lalu, sebuah kapal serbu amfibi Tipe 22 dengan mudah mencegat sebuah kapal Filipina yang mencoba memaksa masuk ke Terumbu Karang Ren'ai dengan kecepatan super tinggi.

Tiga peringatan laser memaksa kapal Filipina itu melarikan diri dengan kacau, sebuah pemandangan yang disaksikan oleh dunia.

Indonesia, yang merupakan negeri seribu pulau dengan 17.000 pulau, memiliki perairan pesisir yang penuh dengan beting, terumbu karang, dan jalur pelayaran yang padat.

Kapal perusak besar bahkan kesulitan untuk berputar di perairan ini.

Tipe 22, sebuah kapal kecil dengan draft dangkal, kecepatan tinggi, dan kemampuan siluman yang baik, memang dirancang khusus untuk tujuan ini.

Mantan "pembunuh kapal induk" Tiongkok ini telah membuat Indonesia merasa tenang dengan kinerjanya di Laut Cina Selatan, dan juga telah menunjukkan kepada mereka kecemerlangan yang tak berkurang dari veteran ini.

***

Afif Khoirul M Saya merupakan penulis di website sejak 2017, sempat menulis di berbagai media seperti Intisari Online dan National Geographic dengan mengikuti berbagai isu terkini.