HMAS Canberra, LHD Australia Dibangun Karena Potensi Konflik Melawan Indonesia
TIMEMOMENTS.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada 12 November 2025 mengunjungi Australia.
Kunjungan ke sana mendapat sambutan hangat Perdana Menteri Anthony Albanese.
Keduanya mengunjungi kapal induk Landing Helicopter Dock (LHD) HMAS Canberra yang tengah sandar di Garden Island Naval Base, Sydney.
Prabowo dengan mengenakan topi HMAS Canberra mengatakan kedua negara sudah mencapai kesepakatan penting di bidang pertahanan.
Baca Juga : Laporan Intelijen Australia Terbukti dalam Kurun Waktu 10 Tahun Indonesia Operasikan Rudal Balistik
"Perjanjian penting antara Australia dan Indonesia, yang berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang erat di bidang pertahanan dan keamanan," jelas Prabowo dikutip dari Presiden Republik Indonesia pada 12 November 2025.
Lombok Treaty 2006 menjadi tonggak perjanjian keamanan Australia-Indonesia.
Dalam perjanjian tersebut digarisbawahi bahwa kedua negara tak akan mengurusi urusan dalam negeri masing-masing.
Kemudian pada 2024 lalu diteken perjanjian Defence Cooperation Agreement (DCA) yang menekankan kerja sama pertahanan erat menghalau berbagai ancaman yang datang.
HMAS Canberra
Pertemuan antara Prabowo dan Albanese di HMAS Canberra memberikan pesan tersirat.
Yakni kerja sama pertahanan antara Indonesia-Australia sangat erat.
LHD itu menjadi salah satu dari dua kapal induk Royal Australian Navy (RAN).
Satu lainnya yakni HMAS Adelaide.
Canberra class mampu membawa 1.046 prajurit tempur.
Ditambah 110 tank tempur juga 18 unit helikopter menjadikannya wahana untuk menggeser kekuatan tempur kesana kemari.
Percaya atau tidak lahirnya kapal LHD ini gegara kesulitan Australia mengirim pasukan ke Timor Timur pada 1999 dalam operasi INTERFET di bawah bendera PBB.
Saat itu Australia mengandalkan HMAS Kanimbla yang daya angkutnya tak terlalu besar.
Sehingga militer Australia kerepotan membawa pasukan ke Timor Timur apalagi mereka menganggap konflik di Dili bisa berubah perang melawan Indonesia.
Dari sini terpikirkan membuat kapal induk lebih besar dan jadilah Canberra class.
LHD Idaman Indonesia
Militer Indonesia diketahui sangat menginginkan LHD.
Iya benar, mereka tengah berusaha membeli ITS Giuseppe Garibaldi.
Namun negeri ini menginginkan kapal induk kedua dan ketiga, desainnya tak jauh-jauh dari Juan Carlos I class dari Navantia.
Lombok Treaty 2006 menjadi tonggak perjanjian keamanan Australia-Indonesia.
Dalam perjanjian tersebut digarisbawahi bahwa kedua negara tak akan mengurusi urusan dalam negeri masing-masing.
Kemudian pada 2024 lalu diteken perjanjian Defence Cooperation Agreement (DCA) yang menekankan kerja sama pertahanan erat menghalau berbagai ancaman yang datang.
HMAS Canberra
Pertemuan antara Prabowo dan Albanese di HMAS Canberra memberikan pesan tersirat.
Yakni kerja sama pertahanan antara Indonesia-Australia sangat erat.
LHD itu menjadi salah satu dari dua kapal induk Royal Australian Navy (RAN).
Satu lainnya yakni HMAS Adelaide.
Canberra class mampu membawa 1.046 prajurit tempur.
Ditambah 110 tank tempur juga 18 unit helikopter menjadikannya wahana untuk menggeser kekuatan tempur kesana kemari.
Percaya atau tidak lahirnya kapal LHD ini gegara kesulitan Australia mengirim pasukan ke Timor Timur pada 1999 dalam operasi INTERFET di bawah bendera PBB.
Saat itu Australia mengandalkan HMAS Kanimbla yang daya angkutnya tak terlalu besar.
Sehingga militer Australia kerepotan membawa pasukan ke Timor Timur apalagi mereka menganggap konflik di Dili bisa berubah perang melawan Indonesia.
Dari sini terpikirkan membuat kapal induk lebih besar dan jadilah Canberra class.
LHD Idaman Indonesia
Militer Indonesia diketahui sangat menginginkan LHD.
Iya benar, mereka tengah berusaha membeli ITS Giuseppe Garibaldi.
Namun negeri ini menginginkan kapal induk kedua dan ketiga, desainnya tak jauh-jauh dari Juan Carlos I class dari Navantia.
![]() |
| Presiden Prabowo di HMAS Canberra (foto : Biro Pers Setpres) |
Desain Juan Carlos inilah yang dipakai oleh Canberra class dan Anadolu class, LHD yang tengah ditawarkan ke Indonesia.
Sama seperti Australia, Indonesia menginginkan LHD untuk menggeser kekuatan tempur berjumlah besar dalam sekali gerak
Pada akhirnya Indonesia akan mempunyai LHD seperti Canberra class demi keamanan nasionalnya.*


Posting Komentar untuk "HMAS Canberra, LHD Australia Dibangun Karena Potensi Konflik Melawan Indonesia"