Base Aerienne 113 Saint-Dizier, Skadron Elite Prancis Tempat Pendidikan Calon Pilot Tempur Rafale Indonesia

Pilot tempur Indonesia berlatih operasikan Rafale di Prancis ( foto : Armee de I'air )


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia setidaknya sudah mengirimkan empat pilot tempur dan 12 teknisi ke Prancis mengikut serangkaian pelatihan mengoperasikan Rafale.

Indonesia sebelumnya sepakat membeli 66 unit Rafale, jadi operator terbesar di luar Prancis.

Sudah sepantasnya Indonesia diperkuat lebih banyak jet tempur Rafale.

Luas wilayah sekiranya mencapai 1,905 juta km persegi membuat Indonesia memerlukan angkatan bersenjata yang besar nan kuat.

Baca Juga : Prancis Jamin Rafale Indonesia Aman dari Embargo Militer

Tak ada lagi kata ramping nan efektif.

Angkatan perang Indonesia mesti memberikan efek jera bahkan menghancurkan agar lawan tak mengulangi niatannya kedepan.

Rafale menjadi salah satu alutsista yang akan memberikan efek jera itu kepada lawan.

Untuk memperoleh kemampuan seutuhnya tersebut, Indonesia harus mengirimkan pilotnya guna berlatih di skadron elite AU Prancis yakni Base Aerienne 113 Saint-Dizier.

Base Aerienne 113 Saint-Dizier merupakan sebuah pangkalan AU dan Antariksa Prancis yang berada di Saint Dizier.

Ia merupakan salah satu dari tiga pangkalan strategis AU Prancis.

Pangkalan ini sudah aktif sejak 1951 walau pada 1910 sebetulnya tahun berdirinya.

Pendirian Base 113 merupakan titah dari pemerintah Prancis kepada Armee de I'air untuk membentuk pilot tempur berkualifikasi tinggi.

Terlebih setelah selesainya Perang Dunia II keberadaan Prancis terancam dengan adanya Perang Dingin.

Paris takut bila Uni Soviet kalap lalu menembakkan rudal balistik nuklirnya ke Eropa Barat.

Untuk itu Base 113 didirikan sebagai langkah awal skadron pencegahan nuklir di jajaran AU Prancis.

Lulusan di sana lantas membentuk skadron pencegahan nuklir 02.094 Marne.

Selain menangkal serangan nuklir, Marne dilengkapi Mirage IV varian khusus yang membawa rudal nuklir guna menyerang wilayah Uni Soviet.

Base 113 kemudian diperintahkan membentuk Sayap Tempur baru untuk mendukung operasi Marne bila diharuskan menyerang Soviet.

Sehingga pada 1973 dibentuklah Sayap Tempur ke-7 berkekuatan SEPECAT Jaguar yang dibeli dari Inggris.

Lambat laun Jaguar dan Mirage IV tak lagi relevan dalam menghadapi ancaman nuklir karena Soviet pun sudah bubar.

Maka pada 1 Juli 2005, Mirage IV dan Jaguar ditarik dari dinas militer Prancis.

Kemudian pada 2006, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengganti dua jenis jet tempur itu dengan Rafale.

Skadron 02.094 Marne dilikuidasi guna dibentuk yang baru yakni Skadron Tempur 01.007 Provence.

Kemudian Sayap Tempur ke-7 diubah menjadi Wing Tempur ke-4 yang berdiri pada 26 Agustus 2015.

Dua komposisi ini kemudian digabungkan dalam satu komando menjadi unit pencegahan udara pada 29 Agustus 2018 yang sepenuhnya mengoperasikan Rafale.

Lantas Base 113 ditransformasikan sebagai unit pelatihan bagi para calon pilot tempur Rafale.

Pilot Indonesia mencoba Rafale di pangkalan Saint Dizier ( foto : Armee de I'air  )

"Pangkalan ini mendukung pasukannya untuk pelatihan yang efektif dan respons segera terhadap perintah operasional, berkontribusi pada fungsi strategis perlindungan, intervensi segera, dan pencegahan," jelas Global Military.

Bukan cuma Indonesia, negara lain yang membeli Rafale paket lengkap seperti India, UEA dan Qatar para pilot tempurnya dilatih di sini.

Uniknya di masa mendatang Base Aerienne 113 Saint-Dizier juga akan melatih calon operator baterai pertahanan udara SAMP/T Mamba yang merupakan keluarga dari rudal Aster.

Sebab di sana sudah dibentuk Escadron de defense sol air 5/950 Barrois yang mengopersikan SAMP/T Mamba.

Entah kebetulan atau tidak bahwa Indonesia saat ini mengoperasikan Aster 30 di Brawijaya class dan hendak membeli SAMP/T Mamba untuk pertahanan udara IKN Nusantara.

Tentunya kita semua berharap dengan para pilot tempur Indonesia yang berlatih di sana mampu mengoperasikan Rafale seoptimal mungkin nantinya untuk menjaga kedaulatan NKRI.*

Posting Komentar untuk " Base Aerienne 113 Saint-Dizier, Skadron Elite Prancis Tempat Pendidikan Calon Pilot Tempur Rafale Indonesia"