Pembelian KAAN Indonesia Bisa Batal di Tengah Jalan Gegara Rusia

Pembelian KAAN Indonesia bisa batal gegara Rusia


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sudah setuju membeli KAAN sebanyak 49 unit.

Setidaknya dengan 48 unit KAAN, Indonesia bisa membentuk empat skadron tempur baru.

Militer Indonesia memang hendak menaikkan level kekuatan udaranya dengan jet tempur generasi kelima seperti KAAN.

Meski KAAN sendiri belum tentu operasional kedepannya.

Baca  Juga : AS Blokir Ekspor Teknologi Kunci dan Mesin Jet ke Turki, Nasib KAAN Pesanan Indonesia Kini Buram

AU Turki baru akan menerima KAAN pada tahun 2028.

Rencananya mereka mengoperasikan 20 unit KAAN di tahun 2028.

Bila mau membandingkan, masa depan KF-21 Boramae lebih cerah.

Korea Selatan bakal mengoperasikan KF-21 Boramae tahun 2027 sehingga Indonesia pun bisa langsung menggunakannya.

Yang paling penting ialah KF-21 Boramae sudah masuk jalur produksi.

KAAN sama sekali belum masuk jalur produksi serta spesifikasinya pun belum jelas.

Kemudian Turki juga belum memastikan persenjataan apa saja yang hendak digunakan KAAN.

Prototipe baru KAAN tengah dibangun, merevisi yang sebelumnya.

Hal ini menunjukkan masih banyaknya kekurangan KAAN yang belum diperbaiki Turki.

"Prototipe baru sedang dibangun dan masa depan pesawat ini tampak semakin cerah, didukung oleh meningkatnya minat internasional dan tekad nasional untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, terlepas dari ketegangan geopolitik," jelas European Security and Defence pada 24 Juli 2025.

Jika merunut informasi yang beredar, KAAN dibuat untuk menggantikan program F-35 yang Turki dikeluarkan oleh AS beserta Sekutu.

Selain itu Turki memerlukan pengganti F-16 dan F-4 Phantom II yang semakin menua.

Justru paling mengherankan ialah Indonesia, KAAN selevel sejenis dengan KF-21 Boramae.

Mengoperasikan terlalu banyak jet tempur buruk bagi anggaran pertahanan Indonesia.

Bila boleh berasumsi, di masa depan Indonesia cuma perlu mengoperasikan KF-21 Boramae dan Rafale.

Sebagai Light dan Medium Fighter jenis T-50 serta FA-50 bisa jadi opsi.

Penyederhanaan jet tempur memastikan tingkat readiness terjaga.

Sebab militer Indonesia lebih mudah merawat jet tempurnya termasuk aspek Commonality tercapai.

Contoh negara yang gagal merawat karena memiliki beragam jet tempur ialah Malaysia.

AU Malaysia memiliki MiG-29, Su-30, F-18, Hawk, F-5 dan MB-339.

Lalu apa yang terjadi selanjutnya ialah pemensiunan dini MiG-29, F-5 dan MB-339.

Alasannya karena kesulitan memenuhi suku cadang beragam jet tempur itu.

Kemudian baru-baru ini F-18 TUDM jatuh selepas take off.

Alasan jatuhnya karena kekurangan dalam hal perawatan.

Contoh lain negara yang sanggup merawat jet tempurnya karena penyederhanaan jenis ialah Jepang.

Jepang hanya mengoperasikan dua jenis jet tempur utama yakni F-2 Mitsubishi dan F-15J.

Kedepan cuma nambah F-35 sebanyak 38 unit dari total order 107 buah.

Meski tiga jenis tapi jumlahnya banyak seperti F-15J yang mencapai 199 unit fan F-2 berjumlah 85 unit.

Kedepan Indonesia mesti meniru cara Jepang.

Mengoperasikan banyak Rafale lalu menambahnya dengan KF-21 Boramae dan KAAN dalam jumlah signifikan.

Selain itu memastikan KF-21 Boramae dan KAAN diproduksi sendiri di dalam negeri Indonesia.

Masalahnya KAAN masih bergantung dengan teknologi dari AS.

Dan AS memblokir teknologi yang hendak diberikan lantaran Turki membeli S-400 dari Rusia.

Ada satu cara agar transfer teknologi dari AS tak tersendat.

Yakni Turki harus menyerahkan seluruh S-400 ke AS baru bicara soal transfer teknologi.

Keputusan sulit bagi Ankara karena mereka susah payah mendapatkan dua unit baterai S-400.

Mesin GE F110 untuk mentenagai KAAN diblokir AS

"Keputusan Kongres AS untuk memblokir ekspor mesin semakin memperumit hubungan antara kedua sekutu NATO tersebut.

Turki telah mendorong resolusi untuk masalah S-400, menunjukkan bahwa mereka dapat membangun mekanisme militer teknis untuk mengawasi sistem Rusia dengan cara yang terkendali.

Namun, AS bersikeras bahwa resolusi apa pun akan mengharuskan Turki untuk menyerahkan S-400 sepenuhnya," jelas Ainvest pada 27 September 2025.

Turki tak mungkin memutuskan sendiri persoalan ini, mereka mesti meminta izin Rusia.

Rusia jelas tak sudi S-400 jatuh ke tangan AS secara cuma-cuma jika sudah seperti ini masa depan pembelian KAAN Indonesia terancam batal di tengah jalan.*

Posting Komentar untuk "Pembelian KAAN Indonesia Bisa Batal di Tengah Jalan Gegara Rusia"