Geger Penampakan Drone ANKA S Bertuliskan TNI AU, Kemhan Indonesia Diam-diam Sudah Gelar Rapat Offset Sama TAI Duluan
![]() |
Geger Penampakan Drone ANKA S Bertuliskan TNI AU, Kemhan Indonesia Diam-diam Sudah Gelar Rapat Offset Sama TAI Duluan (Defence Turk) |
TIMEMOMENTS.COM- Pada bulan Februari tahun 2023, Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani kontrak senilai $300 juta untuk penyediaan 12 UAV Anka-S dengan Turkish Aerospace Industries (TAI).
Dikutip Timemoments.com dari Savunmatr edisi 7 Januari 2025, drone ANKA-S ini diharapkan akan dikirimkan sebelum Oktober 2025.
Diumumkan bahwa berdasarkan perjanjian tersebut, enam Anka-S akan diproduksi di dalam negeri di Indonesia oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melalui transfer teknologi (ToT).
Dikutip Timemoments.com dari Defense News edisi 8 Agustus 2023, Drone ANKA merupakan pesawat tanpa awak sepanjang 8,6 meter (28 kaki) yang dapat terbang selama sekitar 30 jam di ketinggian 9.100 meter (29.856 kaki).
Angkatan Udara Turki telah menggunakan drone ANKA sejak tahun 2010.
Pembelian drone ANKA ini bertujuan untuk meningkatkan variasi, kuantitas, dan kualitas peralatan militer Indonesia.
Sekian lama menanti pengiriman, penampakan drone ANKA Indonesia dilaporkan Defence Turk lewat unggahan akun Instagramnya pada 26 September 2025.
"UCAV ANKA-S TNI AU Indonesia
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2023, Indonesia akan membeli 12 UCAV ANKA dari Turki, yang diproduksi oleh TAI.
Pengiriman dilaporkan akan dimulai pada tahun 2025," jelas Defence Turk lewat unggahannya seperti dikutip Timemoments.com.
Dalam sebuah foto yang diunggah outlet berita pertahanan Turki itu nampak sebuah pesawat nirawak yang diduga ANKA S terparkir dengan tulisan TNI AU tepampang di bagian belakang.
Tidak disebutkan dimana dan kapan foto tersebut diambil.
Namun sebelum penampakan drone ANKA S Indonesia viral di media sosial, Kementerian Pertahanan Indonesia rupanya sudah menyelenggarakan rapat awal ofset pengadaan UAV canggih buatan TAI ini.
Dikutip Timemoments.com dari rilis Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kemhan lewat unggahan akun Instagramnya pada 19 Oktober 2025, Tim Turkish Aerospace Industry bahkan sudah mengikuti pertemuan penting ini.
"Jakarta, Kamis 18 September 2025. Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan - Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T. ,M.M., memimpin rapat Kick off Meeting Ofset Pengadaan UCAV MALE Light (UAV ANKA) dan Dukungannya di Ruang Rapat Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Lantai 1 Gedung R. Suprapto Kemhan.
Rapat ini dihadiri oleh Kasubdit Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, staf KKIP, staf Pusalpalhan Baranahan Kemhan, Tim Ahli, PTDI, PT. Len Industri (Persero), PT. Fazza, PT. Hasema Philip, PT. Mayaksa dan Tim Turkish Aerospace Industry (TAI).
Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kick off Meeting Ofset ini bertujuan untuk menyatukan semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, lingkup, dan target dari proyek Ofset Pengadaan UCAV MALE Light (UAV ANKA) ini.
Pada rapat ini pihak TAI menyampaikan detail setiap aktifitas dan schedule pelaksanaan Kandungan Lokal dan Ofset kepada penerima ofset," lapor Dittekindhan dalam unggahan akun Instagramnya.
Media Turki Turdef edisi 6 Januari 2025 melaporkan Indonesia akan menerima drone ANKA varian S dari Turki.
"Angkatan Udara Indonesia akan menerima UAV Anka-S dari TUSAS (Turkish Aerospace Industries-Red) dan menempatkannya di Skadron Udara 52 di Pangkalan Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna, untuk menggantikan CH-4," terang media Turki itu seperti dikutip Timemoments.com.
UAV Anka diperkirakan akan dikirim sebelum Oktober 2025.
Tak hanya itu, Indonesia juga akan menerima transfer teknologi dengan memproduksi setengah dari pesanannya di dalam negeri.
"PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi setengah lusin UAV di dalam negeri sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi (ToT)," lanjut Turdef.
***
Posting Komentar untuk "Geger Penampakan Drone ANKA S Bertuliskan TNI AU, Kemhan Indonesia Diam-diam Sudah Gelar Rapat Offset Sama TAI Duluan"