Drone ANKA Menghitung Hari Dikirim ke NKRI, Kemhan Indonesia Godok Transfer Teknologi di Pertemuan Awal Offset Sama Turki

Drone ANKA Menghitung Hari Dikirim ke NKRI, Kemhan Indonesia Godok Transfer Teknologi di Pertemuan Awal Offset Sama Turki (Savunmasanayist)


TIMEMOMENTS.COM- Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) sudah memesan 12 unit pesawat tanpa awak (drone) ANKA dari Turkish Aerospace Industries (TAI) pada tahun 2023 lalu.

Demi mendapatkan drone ANKA buatan Turki, Indonesia bahkan rela menggelontorkan dana 300 juta dolar Amerika Serikat (AS)

"Indonesia telah membeli 12 pesawat tanpa awak (drone) pengawasan dan pengintaian senilai $300 juta dari Turkish Aerospace Industries untuk digunakan oleh militernya guna memperkuat pertahanan negara, kata Kementerian Pertahanan pada 2 Agustus," lapor Defense News edisi 8 Agustus 2023 seperti dikutip Timemoments.com.

Drone ANKA merupakan pesawat tanpa awak sepanjang 8,6 meter (28 kaki) yang dapat terbang selama sekitar 30 jam di ketinggian 9.100 meter (29.856 kaki).

Angkatan Udara Turki telah menggunakan drone ANKA sejak tahun 2010.

Pembelian drone ANKA ini bertujuan untuk meningkatkan variasi, kuantitas, dan kualitas peralatan militer Indonesia.

Baca Juga: Drone Kamikaze Bramara Karya Anak Bangsa Indonesia Jadi Omongan Media Italia, Ini Fitur Paling Menarik UAV Republik Defence

Kontrak pembelian drone ANKA ditandatangani pada 3 Februari dengan TAI.

Sebagai calon operator drone ANKA, orang nomor 1 TNI AU, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan mengerahkan pesawat nirawak bikinan Turki untuk mengawasi kawasan Natuna Utara yang berdekatan dengan kawasan Laut China Selatan.

"Angkatan Udara dalam waktu dekat akan mendapatkan PTTA, pesawat terbang tanpa awak Anka buatan Turki.

Kita akan tempatkan di Natuna, untuk mengawasi Laut Natuna Utara," kata KASAU seperti dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 30 Desember 2024.

Tonny menjelaskan drone dari Turki itu merupakan barang baru yang dibeli Kementerian Pertahanan dan akan datang dalam waktu dekat.

Tonny melanjutkan, kehadiran drone buatan Turki itu akan menggantikan posisi drone CH4 buatan China yang saat ini masih dipakai menjaga kawasan yang berbatasan dengan Laut China Selatan tersebut.

Walau digantikan, Tonny memastikan kualitas drone buatan Turki tidak akan jauh berbeda dengan drone yang telah digunakan TNI AU.

Tidak hanya menyediakan drone, TNI AU juga akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih untuk mengawaki drone tersebut.

"Sekarang sudah ada, Skuadron Pendidikan 103 yang berada di Tasikmalaya.

Nanti pesawat (drone) yang ada di Pontianak akan kita pindahkan ke Tasikmalaya menjadi pesawat latih," jelas dia.

Dengan adanya drone baru dan awak dengan kemampuan teknis tinggi, Tonny yakin pihaknya akan semakin maksimal dalam mengawasi wilayah perbatasan Indonesia dengan Laut China Selatan.

Sementara itu, media Turki Turdef edisi 6 Januari 2025 melaporkan Indonesia akan menerima drone ANKA varian S dari Turki.

"Angkatan Udara Indonesia akan menerima UAV Anka-S dari TUSAS (Turkish Aerospace Industries-Red) dan menempatkannya di Skadron Udara 52 di Pangkalan Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna, untuk menggantikan CH-4," terang media Turki itu seperti dikutip Timemoments.com.

UAV Anka diperkirakan akan dikirim sebelum Oktober 2025.

Tak hanya itu, Indonesia juga akan menerima transfer teknologi dengan memproduksi setengah dari pesanannya di dalam negeri.

"PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi setengah lusin UAV di dalam negeri sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi (ToT)," lanjut Turdef.

Drone ANKA Menghitung Hari Dikirim ke NKRI, Kemhan Indonesia Godok Transfer Teknologi di Pertemuan Awal Offset Sama Turki (Dittekindhan)


Jelang kedatangan drone ANKA dari Turki, Kementerian Pertahanan Indonesia rupanya sudah menyelenggarakan rapat awal ofset pengadaan UAV canggih buatan TAI ini.

Dikutip Timemoments.com dari rilis Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kemhan lewat unggahan akun Instagramnya pada 19 Oktober 2025, Tim Turkish Aerospace Industry bahkan sudah mengikuti pertemuan penting ini.

Drone ANKA Menghitung Hari Dikirim ke NKRI, Kemhan Indonesia Godok Transfer Teknologi di Pertemuan Awal Offset Sama Turki (Dittekindhan)


Baca Juga: AS Kirim Tim Pantau ScanEagle Drone Intai TNI AL Indonesia Seharga Lebih dari 1 Juta Dolar Per Unit Bikinan Insitu Boeing Pemberiannya

"Jakarta, Kamis 18 September 2025. Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan - Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T. ,M.M., memimpin rapat Kick off Meeting Ofset Pengadaan UCAV MALE Light (UAV ANKA) dan Dukungannya di Ruang Rapat Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Lantai 1 Gedung R. Suprapto Kemhan.

Rapat ini dihadiri oleh Kasubdit Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, staf KKIP, staf Pusalpalhan Baranahan Kemhan, Tim Ahli, PTDI, PT. Len Industri (Persero), PT. Fazza, PT. Hasema Philip, PT. Mayaksa dan Tim Turkish Aerospace Industry (TAI).

Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kick off Meeting Ofset ini bertujuan untuk menyatukan semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, lingkup, dan target dari proyek Ofset Pengadaan UCAV MALE Light (UAV ANKA) ini.

Pada rapat ini pihak TAI menyampaikan detail setiap aktifitas dan schedule pelaksanaan Kandungan Lokal dan Ofset kepada penerima ofset," lapor Dittekindhan dalam unggahan akun Instagramnya.

*** 

Posting Komentar untuk "Drone ANKA Menghitung Hari Dikirim ke NKRI, Kemhan Indonesia Godok Transfer Teknologi di Pertemuan Awal Offset Sama Turki"