Drone Kamikaze Bramara Karya Anak Bangsa Indonesia Jadi Omongan Media Italia, Ini Fitur Paling Menarik UAV Republik Defence
![]() |
Drone Kamikaze Bramara Karya Anak Bangsa Indonesia Jadi Omongan Media Italia, Ini Fitur Paling Menarik UAV Republik Defence (TNI AD) |
TIMEMOMENTS.COM- Perusahaan Indonesia, Republik Defence menarik perhatian di ajang pameran Indo Defense 2025 saat mempresentasikan drone kamikaze Bramara.
Drone Kamikaze Bramara adalah salah satu dari beberapa amunisi loitering yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia.
Meski menarik perhatian di ajang Indo Defense 2025, drone kamikaze Bramara sebenarnya sudah diperkenalkan dalam presentasi publik pada tahun 2023 bersamaan dengan drone Konta yang lebih besar.
Dikutip Timemoments.com dari Army Recognition edisi 12 Juni 2025, dalam presentasi kala itu, Menteri Pertahanan Indonesia saat itu, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa negara ini "membutuhkan banyak drone kamikaze".
Pernyataan ini menunjukkan dukungan institusional untuk memperluas produksi amunisi loitering dan mencerminkan keselarasan dengan tren global, seperti yang diamati di Ukraina, di mana drone serupa telah digunakan untuk tujuan taktis.
Perusahaan milik negara Indonesia, PT DAHANA sebelumnya telah memperkenalkan Rajata, yang telah diuji coba pada tahun 2021 dan dideskripsikan sebagai drone berbiaya rendah dengan upaya berkelanjutan untuk mengintegrasikan mekanisme abort.
Minibe dari PT Pindad, yang kemudian diadaptasi menjadi UAV berkemampuan swarm oleh perusahaan rintisan BETA UAS, juga dipresentasikan di Indo Defence 2022.
Indonesia juga mempertimbangkan akuisisi model Bayraktar tambahan dan varian CH-4 Tiongkok.
Pemerintah sedang merestrukturisasi sektor pertahanan di bawah holding DEFEND ID, dengan mengintegrasikan entitas-entitas seperti DAHANA, Pindad, Len, PAL, dan Dirgantara Indonesia.
Fitur paling menarik dari pesawat multirotor transportasi kompak drone kamikaze Bramara adalah UAV ini secara khusus dikembangkan untuk menyerang target musuh tanpa memerlukan dukungan udara atau artileri.
Pesawat ini juga dapat digunakan di lingkungan dan skenario di mana mobilitas dan penyebaran cepat menjadi prioritas operasional.
Dikutip Timemoments.com dari Ilgiornale edisi 22 Juni 2025, drone taktis ini telah menarik perhatian karena kemampuannya untuk melakukan misi serangan tanpa memerlukan dukungan udara langsung.
"Bobotnya yang ringan memungkinkannya untuk disimpan dalam ransel standar, sehingga sangat cocok untuk operasi darat yang cepat, terutama di wilayah perkotaan, hutan, atau di garis depan dengan akses terbatas.
Dengan jangkauan operasional hingga 2,5 kilometer, drone ini dapat menyerang target dengan presisi.
Drone ini juga membawa hulu ledak seberat 400 gram yang terintegrasi langsung ke dalam tubuhnya, dan target utamanya meliputi kendaraan ringan, personel musuh, atau posisi pertahanan tetap," terang media Italia tersebut.
Bramara dilaporkan ditenagai oleh motor listrik multi-rotor, yang memungkinkan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) tanpa memerlukan landasan peluncuran atau peralatan khusus.
Dengan kecepatan maksimum 119 km/jam, drone ini dapat dengan cepat menyerang target, meminimalkan waktu respons musuh.
Sistem propulsi listriknya mengurangi jejak akustik dan termal, sehingga lebih sulit dideteksi di lapangan dan sangat cocok untuk pertempuran di lingkungan padat penduduk atau terbatas.
Untuk memastikan keselamatan operasional, drone ini juga dilengkapi dengan sekering pengaman yang mencegah hulu ledak aktif selama pengangkutan atau sebelum peluncuran.
Bahan peledak hanya aktif setelah mencapai target atau ketika drone memasuki fase serangan terakhir.
Bramara Kamikaze digerakkan oleh sistem motor listrik yang terhubung ke beberapa rotor, memungkinkan lepas landas dan mendarat vertikal serta mendukung operasi di ruang terbatas atau darurat.
Kecepatan tertingginya adalah 33 meter per detik, atau sekitar 119 kilometer per jam.
Hal ini memungkinkannya untuk menyerang target dengan cepat setelah akuisisi, sehingga membatasi waktu yang tersedia bagi musuh untuk bereaksi atau berpindah lokasi.
Sistem propulsi listrik berkontribusi pada pengurangan tanda akustik dan termal, yang dapat menurunkan risiko deteksi.
Sistem ini tidak dirancang untuk pengambilan, melainkan ditujukan untuk misi sekali pakai.
Konfigurasi ini mendukung prosedur operasional yang sederhana dan memungkinkan pengerahan oleh personel yang turun dari kendaraan di daerah terpencil atau terdepan.
Sistem listrik juga mengurangi kerumitan perawatan dibandingkan dengan platform bertenaga bahan bakar, sehingga memungkinkan penggunaan yang lebih mudah di lingkungan dengan sumber daya terbatas.
***
Posting Komentar untuk "Drone Kamikaze Bramara Karya Anak Bangsa Indonesia Jadi Omongan Media Italia, Ini Fitur Paling Menarik UAV Republik Defence"