KRI Halasan 630 Intersepsi Kapal Tanpa AIS Dark Vessel Kobe Pioneer di SEACAT 2025 Selat Singapura Usai Dapat Info dari Sini Awalnya

KRI Halasan 630 Intersepsi Kapal Tanpa AIS Dark Vessel Kobe Pioneer di SEACAT 2025 Selat Singapura Usai Dapat Info dari Sini Awalnya (Koarmada I)


TIMEMOMENTS.COM- Sea Phase Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT) 2025 merupakan latihan bersama yang diikuti TNI AL Indonesia dengan sejumlah negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Bangladesh, Srilanka dan Maladewa.

Dikutip Timemoments.com dari rilis Kementerian Perang AS pada 21 Agustus 2017 lalu, SEACAT, yang dimulai pada tahun 2002 dengan nama "Kerja Sama Asia Tenggara Melawan Terorisme," berganti nama pada tahun 2012 untuk memperluas cakupan pelatihan di antara angkatan laut dan penjaga pantai regional, kata para pejabat.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama multilateral dan berbagi informasi di antara angkatan laut dan penjaga pantai di Asia Selatan dan Tenggara, kata para pejabat AS.

"SEACAT mempertemukan negara-negara untuk berdialog secara bermakna, berbagi pengetahuan, dan pelatihan praktis guna mengatasi tantangan bersama terkait pembajakan, penyelundupan laut, dan aktivitas ilegal lainnya di laut," ujar Laksamana Muda Angkatan Laut Don Gabrielson , komandan Grup Logistik Pasifik Barat .

"SEACAT membantu meningkatkan kepercayaan, membangun kemampuan berbagi informasi, mengasah keterampilan kolaboratif, dan mempererat persahabatan.

Baca Juga: Jet Tempur Siluman F-35 Pesanannya Lagi Diproduksi Lockheed Martin, Singapura Sudah Kepincut Pesawat AS P-8A Poseidon Boeing

Ancaman modern mengabaikan batas wilayah; latihan praktis ini menghormati hak nasional untuk memutuskan kapan harus berbagi informasi, dan mengasah kemampuan mitra militer, penjaga pantai, dan penegak hukum kita, meningkatkan cara berkolaborasi, baik di dalam pemerintahan mereka maupun dengan lembaga pemerintah mitra kapan pun dibutuhkan" lanjutnya.

SEACAT menampilkan serangkaian lokakarya khusus, pertukaran informasi, dan operasi menaiki kapal di laut yang melatih skenario terkait pembajakan, penyelundupan laut, dan kesadaran domain maritim.

Komandan KRI Halasan (HLS)-630 sudah memberikan paparan Rencana Garis Besar (RGB) Latihan Bersama (Latma) Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT) 2025 kepada Pangkoarmada I TNI AL Indonesia sejak pertengahan bulan Agustus 2025 lalu.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., M.Han., menerima paparan Rencana Garis Besar (RGB) Latihan Bersama (Latma) Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT) 2025 dengan paparan dari Komandan KRI Halasan (HLS)-630, Letkol Laut (P) Dwi Danang Suharnowo, S.H., M.Si., di Gedung Harimau, Kolat Koarmada I, Jakarta Utara, Jumat 15 Agustus 2025.

Latma SEACAT 2025 ini berlangsung tanggal 5 - 21 September 2025 di Singapura, dengan melibatkan negara dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Bangladesh, Srilanka dan Maladewa.

Baca Juga: Hasty Defence Gembleng Prajurit Indonesia, Amerika Serikat, Australia, dan Singapura Tanggap Bertahan & Siapkan Serangan Balasan Jungle FTX

Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram Koarmada I pada 15 Agustus 2025, kegiatan yang akan diikuti dalam SEACAT 2025 antara lain Sea Phase, Senior Leader Forum (SLF), Operation Center (OPCEN) Workshop dan Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR) Workshop.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara Indonesia, Amerika Serikat dan negara kawasan Asia Tenggara serta meningkatkan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut, US Navy, dan unsur keamanan maritime negara di kawasan Asia Tenggara dalam menjaga keamanan wilayah perairan.

Latihan yang digelar oleh US Navy ini, fokus pada pemanfaatan teknologi informasi, penguatan sistem kendali, serta integrasi platform operasional, guna meningkatkan koordinasi dan interoperabilitas dalam menghadapi tantangan keamanan maritim kawasan.

Kerja Sama dan Pelatihan Asia Tenggara (SECAT) adalah latihan multilateral yang berfokus pada operasi keamanan maritim.

KRI Halasan-630 unsur TNI AL Indonesia yang tergabung dalam Latma Multilateral Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT) 2025 berhasil melaksanakan tugas pemantauan maritim dengan menemukan Dark Vessel bernama Kobe Pioneer di perairan Selat Singapura, Kamis (11/9/2025).

KRI Halasan 630 Intersepsi Kapal Tanpa AIS Dark Vessel Kobe Pioneer di SEACAT 2025 Selat Singapura Usai Dapat Info dari Sini Awalnya (Koarmada I)


Dikutip Timemoments.com dari rilis TNI AL lewat unggahan akun Facebook miliknya pada 11 September 2025 lalu, penemuan Dark Vessel ini berawal dari informasi awal keberadaan kapal tersebut diterima KRI Halasan-630 dari Puskodal Koarmada I menggunakan aplikasi Seavision.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, KRI Halasan-630 segera melaksanakan Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) dengan memanfaatkan seluruh sensor yang dimiliki kapal, khususnya aplikasi Seavision untuk mendeteksi kapal yang tidak mengaktifkan AIS.

Setelah melaksanakan intersepsi, KRI Halasan-630 berhasil menemukan kapal yang dicurigai sebagai Dark Vessel Kobe Pioneer.

Unsur TNI AL tersebut kemudian melaksanakan komunikasi dengan Dark Vessel untuk memperoleh data-data terkait identitas dan kelengkapan dokumen kapal yang selanjutnya dicocokkan dengan data intelijen yang telah diberikan oleh Puskodal Koarmada I," jelas TNI AL dalam unggahannya.

KRI Halasan 630 Intersepsi Kapal Tanpa AIS Dark Vessel Kobe Pioneer di SEACAT 2025 Selat Singapura Usai Dapat Info dari Sini Awalnya (Koarmada I)


Koarmada I lewat unggahan akun Instagramnya pada 12 September 2025, menyebut di Latma Multilateral SEACAT 2025, unsur TNI Angkatan Laut KRI Halasan-630 sukses mengidentifikasi kapal tanpa AIS atau Dark Vessel Kobe Pioneer di perairan Selat Singapura, Kamis 11 September 2025.

"Informasi awal keberadaan kapal tersebut diterima dari Puskodal Koarmada I melalui aplikasi Seavision.

Menindaklanjuti laporan itu, KRI Halasan-630 segera melaksanakan Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) dengan memanfaatkan seluruh sensor kapal, khususnya aplikasi Seavision untuk mendeteksi kapal yang tidak mengaktifkan AIS.

Setelah melaksanakan intersepsi, KRI Halasan-630 berhasil menemukan kapal yang dicurigai sebagai Dark Vessel Kobe Pioneer.

Unsur TNI Angkatan Laut kemudian melakukan komunikasi untuk memperoleh data identitas dan kelengkapan dokumen kapal, yang selanjutnya dicocokkan dengan data intelijen dari Puskodal Koarmada I.

Keberhasilan ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme TNI Angkatan Laut dalam menjaga keamanan maritim kawasan," terang Koarmada I dalam unggahannya seperti dikutip Timemoments.com.

***

Posting Komentar untuk "KRI Halasan 630 Intersepsi Kapal Tanpa AIS Dark Vessel Kobe Pioneer di SEACAT 2025 Selat Singapura Usai Dapat Info dari Sini Awalnya"