Indonesia Bahas Kemungkinan Membangun Kapal Selam Nuklir dengan Federasi Rusia

Indonesia bahas kemungkinan membangun kapal selam nuklir dengan Rusia


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sebetulnya bisa terancam dengan keberadaan kapal selam nuklir AL Australia.

Australia sepakat dengan AS setidaknya bekerja sama dalam pembangunan 5 unit kapal selam nuklir Virginia class.

Kapal selam nuklir Virginia class jelas bukan sembarangan dan memang mesti diperhatikan Indonesia.

Apalagi kemampuan militer Indonesia mendeteksi keberadaan kapal selam nuklir saat mode menyelam masih lemah.

Baca Juga : LPD Banjarmasin Class Pernah Bawa 100 Kadet Indonesia Belajar ke Akademi Kapal Selam China

Aspek peperangan anti submarine warfare militer Indonesia mesti ditingkatkan.

Pasalnya selat Makassar yang dalam, lebar sangat cocok digunakan kapal selam lewat dalam posisi menyelam.

Lebih riskan lagi IKN Nusantara berada di Kalimantan Timur dekat dengan selat Makassar.

Selat Makassar kerap dilewati kapal perang, kapal selam dan niaga karena punya hak lintas laut dalam masa damai.

Namun bila lewatnya kapal-kapal tersebut dirasa mengancam keselamatan bangsa Indonesia maka bisa ditindak sesuai dengan prosedur.

Menyoal kemampuan Virginia class, saat ini kapal selam nuklir tersebut merupakan tulang punggung pemukul bawah air US Navy.

"Hingga saat ini, 23 kapal selam Virginia class telah ditugaskan, menggantikan kapal selam kelas Los Angeles yang telah pensiun.

Virginia class memiliki beberapa inovasi yang secara signifikan meningkatkan kemampuan tempurnya, termasuk dalam operasi pesisir," jelas navy.mil pada 1 Juli 2025.

Selain itu Virginia class juga memiliki kemampuan mendukung operasi pasukan khusus.

Yakni meluncurkan pasukan khusus dari tabung torpedo.

"Memiliki fitur-fitur khusus untuk mendukung SOF, termasuk ruang torpedo yang dapat dikonfigurasi ulang yang dapat menampung sejumlah besar personel SOF dan semua peralatan mereka untuk penempatan jangka panjang, serta muatan di luar kapal di masa mendatang. Kapal selam ini juga memiliki bagasi besar untuk penyelam," bebernya.

Virginia class yang hendak dibangun oleh Australia jenis SSN 774, yang terbaru di kelasnya.


Sebuah lompatan teknologi bagi Australia bermain di lini kapal selam nuklir.

Tetapi nampaknya pembuatan kapal selam nuklir Australia mulai rancu.

Kelihatannya AS sementara ini hanya akan menggesar Virginia class miliknya bermarkas ke Australia.

Sehingga memang ada Virginia class di Australia namun diawaki oleh US Navy bukan RAN.

Alasannya simpel, US Navy masih membutuhkan peran Virginia class untuk melawan China dan tak punya waktu membangun untuk Australia.

"Inilah satu-satunya jenis kapal selam kelas Virginia yang diharapkan Australia akan tiba di pantai mereka dalam waktu dekat: kapal selam Amerika yang sedang berkunjung dan diawaki oleh warga Amerika.

Lebih parah lagi, SSN AUKUS yang dimaksudkan sebagai solusi jangka panjang Australia kemungkinan akan menghadapi penundaan dan masalah yang signifikan," beber War on The Rocks pada 11 Maret 2025.

Oleh sebab itu Australia perlu mempertimbangkan opsi lain jika Virginia class tak jadi dibuat untuknya.

Faktor dinamisnya geopolitik di kawasan membuat Canberra mesti punya rencana cadangan.

"Karena tantangan dalam kematangan desain, kapasitas produksi, dan kompleksitas teknis, yang menjadikannya solusi yang tidak dapat diandalkan untuk kebutuhan kapal selam Australia.

Menghadapi kenyataan pahit ini, sudah saatnya bagi Australia untuk mempertimbangkan kembali pilihan-pilihannya," bebernya.

Dibalik semua itu ternyata Indonesia juga berpikiran ingin mempunyai kapal selam nuklir.

Indonesia berdiskusi dengan Rusia mengenai kesepakatan dan kemungkinan membangun kapal selam nuklir

"Presiden terpilih Indonesia menambahkan bahwa beliau telah membahas kemungkinan kerja sama tersebut dengan Rosatom.

Secara khusus, Indonesia tertarik untuk bermitra dengan perusahaan Rusia tersebut di bidang pembangunan reaktor nuklir.

Kemungkinan besar, Indonesia ingin membahas pembangunan kapal selam nuklir dengan Federasi Rusia. Dan, mungkin, untuk memulai pengembangan bersama dengan perusahaan pertahanan regional.

Artinya, mereka dapat membahas pengembangan teknologi mesin. Memperkuat potensi penting bagi Indonesia, terutama dalam produksi pertahanan," beber mirperemen.net dalam artikelnya berjudul 'Island Point: Russia and Indonesia May Reopen Direct Flights' pada 31 Juli 2024.

Jika hal ini benar diwujudkan maka kekuatan pemukul bawah laut Indonesia bermodal kapal selam nuklir akan naik signifikan.*



Posting Komentar untuk "Indonesia Bahas Kemungkinan Membangun Kapal Selam Nuklir dengan Federasi Rusia"