Indonesia Mengincar Rudal Jelajah Serang Darat YJ-62 Attack Eagle

Rudal jelajah serang darat YJ-62 yang diincar Indonesia


TIMEMOMENTS.COM - Indonesia sebetulnya sangat perlu mempunyai Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan alias Alpalhankam jenis rudal jelajah serang darat.

Dengan rudal jelajah serang darat, Indonesia bisa menggempur musuh dari samudera.

Taktik serangan dari samudera menggunakan rudal jelajah menyerang sasaran strategis terpilih yang berada di darat sangat ampuh mempercepat jalannya pertempuran.

US Navy dengan Tomahawk sudah melakukan hal ini berkali-kali.

Baca Juga : Indonesia Berencana Memproduksi Sendiri 1000 Rudal Balistik

Mereka melakukannya di operasi Iraqi Freedom hingga konflik melawan Houthi di Laut Merah belakangan ini.

"Kapal perusak Angkatan Laut AS dari Grup Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman baru-baru ini meluncurkan rudal jelajah serang darat Tomahawk (TLAM) terhadap infrastruktur Houthi di Yaman.

Serangan Tomahawk terjadi pada 31 Desember 2024 di wilayah tanggung USCENTCOM," jelas zona-militar.com pada 5 Januari 2025.

Serangan ini tak bisa diantisipasi Houthi yang melihat gudang senjata mereka habis dilalap Tomahawk.

"Fasilitas-fasilitas ini digunakan dalam operasi Houthi, termasuk serangan terhadap kapal perang dan kapal niaga Angkatan Laut AS di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden," jelas USCENTCOM.

Tentunya militer Indonesia mengamati pola serangan rudal jelajah seperti ini.

Maka jangan heran terbesit keinginan Indonesia untuk memilikinya.

Tetapi hanya sedikit negara yang mau menjualnya.

Rudal jelajah Tomahawk 

Salah satunya China dengan rudal jelajah serang darat YJ-62 Attack Eagle.

YJ-62 atau yang dikenal dengan versi ekspornya yakni C-602 dibuat oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).

Mulai masuk dinas militer pada 2005, YJ-62 saat ini dioperasikan oleh People's Liberation Army Navy (PLAN) dan Pakistan Navy.

Ada tiga varian rudal ini yakni YJ-62, C-602 dan CM-602G.

Setiap varian menunjukkan perbedaan mulai dari jarak tembak hingga berat rudal.

YJ-62 punya jarak tembak 400 km, C-602 berkisar 280 km serta CM-602G 290 km.

Kecepatannya Subsonic berkisar 0,6-0,8 Mach.

Harga YJ-62 yang tak terlampau mahal rupanya membuat Indonesia tertarik.

"Berdasarkan perjanjian pertukaran teknologi tahun 2011 yang ditandatangani antara Perusahaan Industri Penerbangan Tiongkok dan Pabrik Amunisi Nasional Indonesia (PT. Pindad), kedua sistem rudal tersebut saat ini sedang dalam tahap produksi.

Indonesia kemungkinan akan membei rudal anti-kapal dan jelajah serang darat C-602 atau YJ-62 di masa mendatang," jelas mil.sina.cn dalam artikelnya berjudul ''China and Indonesia will not purchase Xiaolong fighter jets in military cooperation' pada 29 Oktober 2014.

Jika Indonesia memutuskan membeli YJ-62 sebagai unsur rudal jelajah serang darat maka meningkatkan efek deteren negeri ini.*

Posting Komentar untuk "Indonesia Mengincar Rudal Jelajah Serang Darat YJ-62 Attack Eagle"