Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Disebut Belum Cukup Buat Indonesia Membendung Kekuatan China Tapi Bisa Memberikan Gebrakan Ini di Asia Tenggara


TIMEMOMENTS.COM -
Indonesia belum lama ini menyatakan ketertarikannya pada kapal induk Giuseppe Garibaldi.

Indonesia sendiri telah lama menyatakan ingin membeli kapal induk ringan untuk operasi non-tempur.

Sementara itu, beberapa sumber seperti Channel News Asia, menyebut Indonesia dan Italia sedang melakukan diskusi terkait pembelian ITS Giuseppe Garibaldi.

Jika hal ini terealisasi ini akan mengubah keseimbangan maritim di kawasan Asia Tenggara.

Kepala Staf Angkatan Laut  (KSAL) Muhammad Ali juga memberikan sinyal terkait negosiasi Indonesia dengan Italia.

“Soal kapal induk bisa diklarifikasi lebih lanjut dengan pihak Italia, tapi kami sedang mengupayakan untuk mendapatkan Garibaldi , yang sebelumnya bertugas di Angkatan Laut Italia, dan kami berharap ini akan memperkuat armada kami,” ujar Laksamana Ali saat meresmikan KRI Brawijaya-320 baru di Tanjung Priok.

Bagi Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL), akuisisi ini akan menandai pertama kalinya mereka mengoperasikan kapal induk.

Namun, secara langsung meningkatkan statusnya dari kekuatan pertahanan perairan hijau menjadi pemain perairan biru dengan kemampuan proyeksi kekuatan di seluruh Indo-Pasifik.

Menurut Ali kapal tersebut awalnya akan digunakan untuk Operasi Selain Perang (OMSP), seperti bantuan kemanusiaan, pemulihan bencana, dan patroli keamanan maritim.

Namun ia juga membuka kemungkinan pengerahan pasukan tempur penuh jika keadaan menghendaki.

Mengutip Defence Security Asia, rencana pembelian kapal induk Garibaldi, dilakukan saat kawasan Indo-Pasifik telah menjadi teater maritim paling diperebutkan di dunia.

Situasi ini ditentukan oleh persaingan kekuatan besar, operasi zona abu-abu, dan meningkatnya persaingan angkatan laut.

Tiongkok telah menerjunkan tiga kapal induk, seperti Liaoning , Shandong , dan Fujian bertenaga konvensional.

Dengan lambung tambahan yang diharapkan pada awal tahun 2030-an, menandai tekad Beijing untuk mencapai dominasi di perairan biru.

Meskipun calon kapal induk Garibaldi milik Jakarta tidak akan dapat menandingi kapal induk super China tersebut dalam skala, jumlah pesawat yang berangkat, atau teknologi penerbangan modern.

Akuisisi itu sendiri akan mewakili perubahan simbolis Indonesia dalam operasional yang mendalam dalam keseimbangan angkatan laut Asia Tenggara.

Hal ini menandakan bahwa Indonesia, negara maritim terbesar di ASEAN, bermaksud beralih dari postur pertahanan pesisir reaktif menjadi postur di mana ia dapat membentuk hasil dalam keamanan regional melalui kehadiran udara dan laut yang berkelanjutan.

Baca Juga : Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Indonesia Mulai Dianggap Setara dengan Cruiser Type 055 China

***


Posting Komentar untuk " Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Disebut Belum Cukup Buat Indonesia Membendung Kekuatan China Tapi Bisa Memberikan Gebrakan Ini di Asia Tenggara "