KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 Kapal Perang Terbesar TNI AL Indonesia di ASEAN Telan Dana 1,25 Miliar Dolar AS
![]() |
KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 Kapal Perang Terbesar TNI AL Indonesia di ASEAN Telan Dana 1,25 Miliar Dolar AS (Marina Militaire) |
TIMEMOMENTS.COM- KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 adalah dua kapal perang Pattugliatore Polivalente d'Altura alias PPA buatan dari kelas Thaon di Revel pertama Indonesia buatan Fincantieri Italia.
Dua kapal PPA TNI AL, KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 awalnya merupakan kapal PPA buatan Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia sebelum dijual ke Indonesia.
Dikutip Timemoments.com dari Itamilradar edisi 1 Agustus 2025, meski pada awalnya dibangun Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia, namun KRI Brawijaya 320 disebut belum pernah diresmikan Italia.
Malahan, kapal PPA ini langsung diekspor ke Indonesia.
"Awalnya dibangun oleh Fincantieri sebagai bagian dari kelas Thaon di Revel untuk Angkatan Laut Italia, kapal ini tidak pernah diresmikan dan malah dialihkan langsung untuk diekspor ke Jakarta," terang media Italia itu.
Meski Angkatan Lautnya batal mendapatkan KRI Brawijaya 320, namun Italia langsung melakukan pemesanan kapal perang lagi kepada Fincantieri.
Langkah Italia yang buru-buru jual kapal perang KRI Brawijaya 320 dari kelas Thaon di Revel sempat menjadi sorotan media China.
Dikutip Timemoments.com dari 81.cn edisi 10 April 2024, Indonesia awalnya kepincut kapal perang kelas di Revel kedua Italia, ITS Morosini, menarik minat yang kuat bagi Angkatan Laut Indonesia saat kunjungannya ke Jakarta pada Juli 2023.
"Setelah berkomunikasi dan bernegosiasi, kedua belah pihak dengan cepat menyelesaikan rencana pembelian, terutama karena kemampuan kapal tersebut untuk segera siap tempur.
Kapal ini memiliki desain yang matang dan kinerja yang stabil.
Kapal perang utama Angkatan Laut Indonesia saat ini memiliki kekurangan, seperti korvet kelas Fatahila, yang berusia lebih dari 40 tahun, dan fregat kelas Sigma, yang memiliki bobot benaman penuh hanya 1.700 ton.
Armada tersebut sangat membutuhkan kapal perang baru yang berkinerja tinggi untuk memperkuat kemampuannya.
Kapal patroli serbaguna kelas di Revel dari Italia memenuhi kebutuhan ini.
Pembangunan kapal pertama dimulai pada tahun 2015, dan tiga kapal saat ini beroperasi dengan Angkatan Laut Italia, menunjukkan kinerja yang stabil.
Dengan bobot benaman penuh hampir 6.000 ton, kapal ini menggunakan sistem propulsi gabungan diesel-listrik canggih dan kecepatan maksimum melebihi 32 knot.
Kapal ini memiliki konfigurasi modular yang fleksibel, yang memungkinkannya untuk dilengkapi dengan beragam peralatan elektronik dan sistem persenjataan tergantung pada misi spesifiknya," lapor media yang terafiliasi dengan pemerintah Tiongkok itu.
Yang lebih menarik, kapal PPA buat Indonesia bisa segera dikirim oleh Italia.
"Kapal perang tersebut dapat dikirimkan dengan cepat.
Sumber-sumber menunjukkan bahwa kedua kapal patroli serbaguna kelas di Revel awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia, tetapi Angkatan Laut Italia lebih memilih fregat yang lebih besar, sehingga mengurangi jumlah kapal jenis ini.
Oleh karena itu, kedua kapal yang saat ini sedang dibangun dapat dikirimkan langsung ke Angkatan Laut Indonesia setelah selesai.
Kapal pertama diharapkan akan dikirimkan pada akhir tahun ini, sementara kapal kedua akan dikirimkan tahun depan.
Hal ini akan secara signifikan mempersingkat waktu tunggu bagi Angkatan Laut Indonesia, sehingga memungkinkan pengiriman segera.
Fasilitas pelatihan dan pendukung terkait telah rampung.
Sesuai kontrak, Italia akan meningkatkan peralatan elektronik dan sistem persenjataan dua kapal patroli serbaguna kelas di Revel di Indonesia," lapor 81.cn.
Setelah pelayaran enam minggu dari La Spezia, Italia, KRI Brawijaya memasuki perairan Indonesia melalui Selat Sunda.
Sumber dana Indonesia dalam mengakuisisi kapal perang tercanggih dan terbesar di ASEAN ini rupanya menarik perhatian media Malaysia.
Dikutip Timemoments.com dari Defence Security Asia edisi 6 September 2025, pembelian kapal PPA oleh Indonesia ini dihasilkan dari kontrak yang ditandatangani pada Maret 2024 antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan pembuat kapal Italia Fincantieri.
Nilai pembelian kapal PPA oleh Indonesia sebut berjumlah berjumlah €1,18 miliar (USD1,25 miliar).
Tapi Indonesia rupanya tak membayar kontan.
"Pembiayaan tersebut diatur melalui pinjaman USD1,25 miliar (RM5,85 miliar) dari lembaga keuangan Eropa, yang menunjukkan kesediaan Jakarta untuk menginvestasikan sumber daya nasional yang signifikan untuk mendorong program modernisasi angkatan lautnya.
Kesepakatan tersebut melibatkan dua kapal yang awalnya dibangun untuk Angkatan Laut Italia, mencerminkan ambisi ekspor Roma dan kebutuhan mendesak Indonesia untuk memperoleh kapal permukaan berkemampuan tinggi di era persaingan maritim yang semakin ketat," terang Defence Security Asia dalam artikelnya.
Bukan sekedar rumor, TNI AL membenarkan Indonesia menggelontorkan dana sebesar 1,25 miliar dolar AS untuk membeli kedua kapal PPA dari Fincantieri Italia.
Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 8 September 2025, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) harus menggelontorkan dana sebesar 1,25 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk membeli dua KRI buatan perusahaan Italia, Ficantieri yakni KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321.
"Harganya 1,25 miliar dolar AS untuk dua kapal," kata Ali saat jumpa pers usai mengikuti acara penyambutan KRI Brawijaya 320 di dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun demikian, Ali tidak menjelaskan secara rinci berapa uang yang harus digelontorkan untuk membeli setiap KRI.
Dia melanjutkan, dua KRI itu memiliki spesifikasi yang hampir sama yakni dilengkapi dengan meriam 127 mm, crossing weapon system 25 mm, torpedo anti kapal selam hingga hingga senjata rudal berbasis elektronik.
Sisanya, kata Ali, dua KRI itu memiliki spesifikasi yang sama dengan KRI TNI AL pada umumnya.
KRI Brawijaya 320 bahkan dikirim Italia tanpa dilengkapi rudal oleh Fincantieri karena TNI AL dikabarkan memiliki rencana tersendiri untuk mempersenjatai kapal barunya tersebut.
***
Posting Komentar untuk "KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 Kapal Perang Terbesar TNI AL Indonesia di ASEAN Telan Dana 1,25 Miliar Dolar AS"