PT PAL Indonesia Siap Jual Fregat, LPD Hingga Kapal Cepat Rudal ke Vietnam
![]() |
PT PAL Indonesia bersiap jual Fregat, LPD Makassar class hingga Kapal Cepat Rudal ke Vietnam (foto:pal.co.id) |
Saat ini AL Vietnam masih berkutat pada kapal perang buatan Rusia.
Sebut saja Fregat Gepard Dinh Tien Hoang class sebanyak empat unit.
Kemudian ada Petya II dan III class sebagai unsur peperangan anti kapal selam sebanyak 5 unit.
Baca Juga : 5 Teknologi Kunci Dikuasai PT PAL Kini Indonesia Sanggup Produksi Kapal Selam
Di lini Korvet mereka punya dua unit Pohang class yang hasil hibah dari Korea Selatan serta satu unit Khukri class dari India.
Tak lupa Vietnam membeli delapan unit Molniya class dimana 6 diantaranya dibangun di galangan lokal Ba Son Shipyard.
Sebelum memiliki Molniya, Vietnam lebih dulu membeli korvet Tarantul-I sebanyak empat unit dimana kemampuannya setara dengan Parchim class Indonesia.
Baru pada tahun ini Vietnam berhasil membangun Korvet secara mandiri yakni BPS-500.
Pun dengan lini KCR, Vietnam membangun Gunboat seperti TT-400TP dan TP-01.
Bahkan AL Vietam masih mempertahankan operasional KCR tua macam Osa class, Turya class dan Shershen class buatan Uni Soviet.
Untuk memperbarui lini KCR mereka pernah mendatangkan Svetlyak class yang merupakan jenis teranyar kapal cepat rudal buatan Rusia.
Paling mendesak bagi AL Vietnam ialah kebutuhan kapal LPD.
Sebab Kolinamil-nya Vietnam cuma dibekali kapal Landing Ship Tank (LST) macam LST-938 eks USS Maricopa County yang sudah ada sejak Perang Dunia II.
Hingga Polnocny-B lansiran Polandia.
Sebetulnya masih ada LST Damen Stan Lander buatan Belanda bekerja sama dengan Vietnam namun daya tampungnya tak terlalu signifikan.
Hal inilah yang membuat PT PAL Indonesia menangkap adanya peluang menjual berbagai kapal perang ke Vietnam.
Pada Defence Policy Dialogue (DPD) ke-4 Indonesia – Vietnam, di Jakarta, pada 17 – 18 September 2025, PT PAL menyampaikan portofolio perusahaan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Diana Rosa.
Menurutnya perusahaan harus berekspansi ke ASEAN dengan menawarkan solusi tepat praktis pertahanan laut.
"Sebagai industri strategis, engineer merah-putih tidak hanya menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan aset pertahanan dalam negeri, tetapi juga dapat menghadirkan solusi bagi stabilitas kawasan ASEAN.
Dengan pengalaman ekspor lebih dari empat dekade, PT PAL konsisten memainkan peran sebagai instrumen diplomasi yang memperkuat kepercayaan dan kerja sama antarnegara," jelas pal.co.id pada 19 September 2025.
Delegasi Vietnam merespon positif penawaran PT PAL, mereka ingin menindaklanjuti kolaborasi di masa depan.
Di lini Korvet mereka punya dua unit Pohang class yang hasil hibah dari Korea Selatan serta satu unit Khukri class dari India.
Tak lupa Vietnam membeli delapan unit Molniya class dimana 6 diantaranya dibangun di galangan lokal Ba Son Shipyard.
Sebelum memiliki Molniya, Vietnam lebih dulu membeli korvet Tarantul-I sebanyak empat unit dimana kemampuannya setara dengan Parchim class Indonesia.
Baru pada tahun ini Vietnam berhasil membangun Korvet secara mandiri yakni BPS-500.
Pun dengan lini KCR, Vietnam membangun Gunboat seperti TT-400TP dan TP-01.
Bahkan AL Vietam masih mempertahankan operasional KCR tua macam Osa class, Turya class dan Shershen class buatan Uni Soviet.
Untuk memperbarui lini KCR mereka pernah mendatangkan Svetlyak class yang merupakan jenis teranyar kapal cepat rudal buatan Rusia.
Paling mendesak bagi AL Vietnam ialah kebutuhan kapal LPD.
Sebab Kolinamil-nya Vietnam cuma dibekali kapal Landing Ship Tank (LST) macam LST-938 eks USS Maricopa County yang sudah ada sejak Perang Dunia II.
Hingga Polnocny-B lansiran Polandia.
Sebetulnya masih ada LST Damen Stan Lander buatan Belanda bekerja sama dengan Vietnam namun daya tampungnya tak terlalu signifikan.
Hal inilah yang membuat PT PAL Indonesia menangkap adanya peluang menjual berbagai kapal perang ke Vietnam.
Pada Defence Policy Dialogue (DPD) ke-4 Indonesia – Vietnam, di Jakarta, pada 17 – 18 September 2025, PT PAL menyampaikan portofolio perusahaan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Diana Rosa.
Menurutnya perusahaan harus berekspansi ke ASEAN dengan menawarkan solusi tepat praktis pertahanan laut.
"Sebagai industri strategis, engineer merah-putih tidak hanya menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan aset pertahanan dalam negeri, tetapi juga dapat menghadirkan solusi bagi stabilitas kawasan ASEAN.
Dengan pengalaman ekspor lebih dari empat dekade, PT PAL konsisten memainkan peran sebagai instrumen diplomasi yang memperkuat kepercayaan dan kerja sama antarnegara," jelas pal.co.id pada 19 September 2025.
Delegasi Vietnam merespon positif penawaran PT PAL, mereka ingin menindaklanjuti kolaborasi di masa depan.
"Pesan ini mendapat sambutan positif dari delegasi Vietnam.
Mereka menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti potensi kolaborasi, dan akan melaporkannya kepada Kementerian Pertahanan Vietnam," jelasnya.
Memang dari segi modernisasi kapal perang, saat ini hanya empat negara di Asia Tenggara yang sangat agresif.
Pertama Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Indonesia jadi cerminan Vietnam dan Filipina bagaimana modernisasi Fregat, LPD hingga kapal selam harus berjalan cepat karena konflik di Indo Pasifik sudah dekat.*
Mereka menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti potensi kolaborasi, dan akan melaporkannya kepada Kementerian Pertahanan Vietnam," jelasnya.
Memang dari segi modernisasi kapal perang, saat ini hanya empat negara di Asia Tenggara yang sangat agresif.
Pertama Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Indonesia jadi cerminan Vietnam dan Filipina bagaimana modernisasi Fregat, LPD hingga kapal selam harus berjalan cepat karena konflik di Indo Pasifik sudah dekat.*
Posting Komentar untuk " PT PAL Indonesia Siap Jual Fregat, LPD Hingga Kapal Cepat Rudal ke Vietnam"