Superioritas Udara Rafale TNI AU Indonesia Terbongkar Memperluas Intersepsi di Luar Jangkauan Visual, Jakarta Untung Besar

Superioritas Udara Rafale TNI AU Indonesia Terbongkar Memperluas Intersepsi di Luar Jangkauan Visual, Jakarta Untung Besar (Facebook Swiderek Maciejka)


TIMEMOMENTS.COM- Segera dikirim ke Indonesia, jet tempur Rafale pesanan Indonesia dilaporkan telah diuji terbang oleh Dassault Aviation Prancis.

Rafale Indonesia yang akan dioperasikan TNI AU dilaporkan beberapa akun pecinta fotografi dirgantara telah melakukan uji terbang perdana di Prancis.

Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram @france.aviations pada 22 September 2025, uji terbang Rafale TNI AU menjadikan Indonesia negara ke-7 operator jet tempur buatan Dassault Aviation Prancis tersebut.

"Minggu ini, Rafale menuju Indonesia melakukan uji terbang pertamanya.

Dengan demikian Indonesia menjadi negara pelanggan Rafale ke 7, setelah Prancis, Mesir, Qatar, India, Yunani dan Kroasia," terang France Aviations dalam caption unggahannya.

Tak cukup sampai di situ, pilot TNI AU juga dilaporkan ikut menunggangi Rafale saat uji terbang.

Baca Juga: Rafale Pertama Indonesia Kepergok di Landasan Pacu, Dassault Aviation Prancis Diduga Uji Terbang Jet Tempur Bernomor T-0301 Buat TNI AU

Hal ini seperti dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram @paulvlg.off pada 19 September 2025.

Superioritas Udara Rafale TNI AU Indonesia Terbongkar Memperluas Intersepsi di Luar Jangkauan Visual, Jakarta Untung Besar (Instagram @paulvlg.off)

"Dan akhirnya, burung itu mengabadikan langit biru Bordeaux!

Penerbangan perdana Rafale Indonesia dengan seorang pilot uji Dassault di kursi pertama dan seorang pilot Indonesia di kursi belakang, menikmati, merasakan kekuatan mesin masa depannya.

Dassault Rafale BI - Angkatan Udara Indonesia

Bandara Bordeaux-Mérignac," terang akun Instagram @paulvlg.off dalam unggahannya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari TNI AU perihal keterlibatan pilot Indonesia dalam uji terbang Rafale.

Namun, calon pilot Rafale Indonesia saat ini memang tengah digembleng di Prancis.

Dikutip Timemoments.com dari The Aviationist edisi 20 September 2025, pesawat pertama Dassault Rafale F4 milik Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) melakukan penerbangan perdananya di pabrik Dassault di Bordeaux-Mérignac, sebagaimana dikonfirmasi oleh gambar yang muncul secara daring pada malam hari tanggal 19 September 2025.

Gambar tersebut diambil dan dipublikasikan di Facebook oleh fotografer Swiderek Maciejka.

Rafale F4 berkursi ganda dengan nomor ekor T-0301 juga difoto oleh Maciejka saat meluncur di landasan pacu fasilitas tersebut.

Indonesia pada 10 Februari 2022 membuat gempar dunia lantaran memesan 42 unit jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis dengan nilai kontrak 8,1 miliar dolar Amerika Serikat.

"Dari 42 pesawat tersebut, 16 di antaranya adalah jet dua kursi, sementara 26 sisanya adalah jet satu kursi, dan akan dioperasikan oleh Wing Udara ke-6.

Skuadron Udara ke-12 di Pangkalan Angkatan Udara Roesmin Nurajdin, salah satu unit penyusun AU ke-6, akan menjadi yang pertama mengoperasikan jet Prancis tersebut," lapor The Aviationist.

Pesanan Rafale Indonesia dibagi menjadi kontrak pengadaan tahap pertama pada September 2022 untuk enam unit, diikuti dengan kontrak pengadaan tahap kedua pada Agustus 2023 untuk 18 unit tambahan, dan setahun kemudian, pengadaan 18 unit terakhir, sehingga total keseluruhan menjadi 42 unit.

Superioritas Udara Rafale TNI AU Indonesia Terbongkar Memperluas Intersepsi di Luar Jangkauan Visual, Jakarta Untung Besar (Facebook Swiderek Maciejka)


Dilansir Timemoments.com dari Avion Chasse edisi 18 September 2025, Jakarta telah mengkonfirmasi kedatangan tiga Rafale pertama antara Februari dan Maret 2026, sebagai bagian dari pesanan 42 pesawat yang ditempatkan pada Dassault Aviation.

Tranche kedua dari tiga pesawat diumumkan untuk April 2026, sebelum peningkatan selama dekade ini.

"Format yang dipilih sejalan dengan standar F4 , dengan penekanan pada fusi data, peperangan elektronik SPECTRA dan pengangkutan senjata yang berkembang (Meteor, MICA, AASM, SCALP, tergantung pada batch)," lapor media independen Prancis tersebut.

Pesawat pertama Indonesia disebut pesawat Rafale B dua tempat duduk dengan standar F4.

Standar ini dikatakan meningkatkan konektivitas, perawatan prediktif, dan integrasi persenjataan modern.

"Radar AESA RBE2 memberikan kinerja udara-ke-udara dan udara-ke-darat yang lebih baik, sementara rangkaian peperangan elektronik SPECTRA meningkatkan kemampuan bertahan terhadap ancaman darat-ke-udara modern.

Pod optronik TALIOS dan tautan data aman melengkapi paket ini.

Dengan berat lepas landas maksimum 24,5 ton dan 14 titik keras, Rafale tetap serbaguna: intersepsi, pengawasan udara, serangan terarah, pengintaian, dan aksi maritim," terang Avion Chasse.

Baca Juga: Pilot TNI AU Duduki Kursi Belakang Dilaporkan Ikut Uji Terbang Rafale Pesanan Indonesia dari Dassault Aviation Prancis

Rafale TNI AU diklaim akan memiliki superioritas udara yang memperluas intersepsi di luar jangkauan visual.

"Inti dari superioritas udara terletak pada rudal Meteor (BVR) dan MICA (IR/EM), yang memperluas gelembung intersepsi di luar jangkauan visual.

Untuk serangan, AASM Hammer (250 hingga 1.000 kg) dan SCALP (jangkauan penetrasi jarak jauh) menawarkan opsi modular, sementara Exocet AM39 memperkuat peperangan antikapal.

Meskipun volume pasti per amunisi tidak dipublikasikan, arsitektur F4 justru ditujukan untuk memfasilitasi integrasi bertahap, sesuai dengan prioritas dan otorisasi ekspor Jakarta.

Keuntungan operasionalnya berlipat ganda: kemampuan pencegahan regional dan respons presisi, siang dan malam, dalam segala cuaca," lapor media Prancis itu.

***

Posting Komentar untuk "Superioritas Udara Rafale TNI AU Indonesia Terbongkar Memperluas Intersepsi di Luar Jangkauan Visual, Jakarta Untung Besar"