Usai Indonesia, Turki Mulai Tawarkan Fregat Istif Class ke Malaysia
TIMEMOMENTS.COM - Ekspansi Turki menjual kapal perang fregat Istif class ke Asia Tenggara masih berlanjut.
Usai menjual ke Indonesia, kini Turki menawarkan fregat Istif class ke Malaysia.
Jika dilihat dari kebutuhan saat ini, Malaysia memang membutuhkan tambahan kapal perang fregat.
Saat ini fregat Malaysia yang malang melintang beroperasi ialah Lekiu class.
Usai menjual ke Indonesia, kini Turki menawarkan fregat Istif class ke Malaysia.
Jika dilihat dari kebutuhan saat ini, Malaysia memang membutuhkan tambahan kapal perang fregat.
Saat ini fregat Malaysia yang malang melintang beroperasi ialah Lekiu class.
Baca Juga : Perbandingan FREMM dan Istif Class, Fregat Mana yang Dipilih Indonesia?
Bakal bertambah dengan Maharaja Lela class yang tengah dibangun.
Pembangunan Maharaja Lela class yang tak selesai-selesai mengakibatkan modernisasi TLDM Malaysia terhambat.
Niatnya TLDM ingin mengoperasikan 12 unit fregat.
Tawaran pertama Turki ke Malaysia justru bukan Istif namun Korvet Ada class atau MILGEM.
Turki berhasil memenangkan pengadaan Littoral Mission Ship (LMS) Batch II TLDM dengan korvet Ada class yang akan mereka suplai sebanyak tiga unit.
Harapannya sukses seperti korvet Ada class.
"Istif class for Malaysia? jelas akun X Malaysia Military Review pada 24 September 2025 sembari memperlihatkan foto mockup Istif class.
Netizen lantas berkomentar di sana seperti @dundun69
"Kalau diorang bagi harga member kasi jalan, kalau bagi harga yahudi boleh suruh diorang pergi mamp*s," bebernya.
Lalu ada @masbimosuryo yang mengingatkan harga tak bersahabat dari Turki menjual Istif class ke Indonesia.
"It will be interesting how much Malaysia will pay for Istif. Indonesia will pay $500 million per unit. And Turkey only pay $300 million," jelasnya.
Apakah Istif class fregat yang berkualitas? entahlah.*
Bakal bertambah dengan Maharaja Lela class yang tengah dibangun.
Pembangunan Maharaja Lela class yang tak selesai-selesai mengakibatkan modernisasi TLDM Malaysia terhambat.
Niatnya TLDM ingin mengoperasikan 12 unit fregat.
Tawaran pertama Turki ke Malaysia justru bukan Istif namun Korvet Ada class atau MILGEM.
Turki berhasil memenangkan pengadaan Littoral Mission Ship (LMS) Batch II TLDM dengan korvet Ada class yang akan mereka suplai sebanyak tiga unit.
"Turki akan membangun tiga kapal untuk Angkatan Laut Kerajaan Malaysia di bawah Proyek Kapal Misi Pesisir Batch 2.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari Tender Kapal Misi Pesisir Malaysia (LMS Batch II) dan ditandai dengan Nota Kesepahaman (MoU) dan Surat Penerimaan (LoA) selama upacara di Kepresidenan Industri Pertahanan Turki," lapor Defense Mirror pada 11 Juni 2024.
Turki menjual tiga unit Ada class dengan semua kelengkapan darinya ke Malaysia.
Dari senjata macam rudal Atmaca sekalian radar Cenk 3D diikutkan dalam paket pembelian Ada class.
"Kapal-kapal tersebut, dengan panjang 99,56 meter dan lebar 14,42 meter serta sarat air 3,94 meter, akan berbobot sekitar 2.500 ton. Kapal-kapal ini akan mencapai kecepatan maksimum 26 knot dan memiliki jangkauan lebih dari 4.000 mil laut pada kecepatan 14 knot, serta mampu menampung hingga 111 personel dengan daya tahan 14 hari," jelasnya.
Diakui Turki amat licin menjual kapal perangnya ke negara lain.
Ada Ukraina, Malaysia dan Pakistan.
Ketika menawarkan ke Indonesia, Turki tak langsung menyodorkan fregat Istif class.
Awalnya Turki menawarkan rudal Atmaca disertai alih teknologi.
Kemudian drone TB3 Bayraktar serta ANKA, berlanjut sistem tempur Advent untuk Fregat Merah Putih, lalu bermuara ke KAAN dan Istif class.
Yang jadi simpang siur sampai saat ini adalah harga dari dua unit Istif class yang dibeli Indonesia.
Menurut kabar yang beredar di media sosial, dua unit Istif class dihargai 1,1 miliar dolar AS dalam wujud kopongan alias tanpa senjata serta sensor.
Bila ini benar maka sangat amat mahal karena sekelas FREMM Italia dihargai 698 juta dolar AS sudah full sensor senjata.
Turki meski memperjelas penjualan Istif class ke Indonesia dalam wujud bagaimana, sebab jika hanya menjual hull saja tanpa kelengkapan lain di harga demikian terlalu mahal.
Indonesia pun harus cermat memilih fregat, jangan sampai dalam bahasa Jawanya 'keblondrok' alias ketipu karena ada harga mesti dibarengi kualitas.
Sebetulnya tak masalah Indonesia mau membeli kapal perang satu biji seharga Rp 20 triliun asalkan spesifikasinya sesuai dengan banderol, worth it.
Saat ini Turki tengah melempar tawaran Istif class ke Malaysia.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari Tender Kapal Misi Pesisir Malaysia (LMS Batch II) dan ditandai dengan Nota Kesepahaman (MoU) dan Surat Penerimaan (LoA) selama upacara di Kepresidenan Industri Pertahanan Turki," lapor Defense Mirror pada 11 Juni 2024.
Turki menjual tiga unit Ada class dengan semua kelengkapan darinya ke Malaysia.
Dari senjata macam rudal Atmaca sekalian radar Cenk 3D diikutkan dalam paket pembelian Ada class.
"Kapal-kapal tersebut, dengan panjang 99,56 meter dan lebar 14,42 meter serta sarat air 3,94 meter, akan berbobot sekitar 2.500 ton. Kapal-kapal ini akan mencapai kecepatan maksimum 26 knot dan memiliki jangkauan lebih dari 4.000 mil laut pada kecepatan 14 knot, serta mampu menampung hingga 111 personel dengan daya tahan 14 hari," jelasnya.
Diakui Turki amat licin menjual kapal perangnya ke negara lain.
Ada Ukraina, Malaysia dan Pakistan.
Ketika menawarkan ke Indonesia, Turki tak langsung menyodorkan fregat Istif class.
Awalnya Turki menawarkan rudal Atmaca disertai alih teknologi.
Kemudian drone TB3 Bayraktar serta ANKA, berlanjut sistem tempur Advent untuk Fregat Merah Putih, lalu bermuara ke KAAN dan Istif class.
Yang jadi simpang siur sampai saat ini adalah harga dari dua unit Istif class yang dibeli Indonesia.
Menurut kabar yang beredar di media sosial, dua unit Istif class dihargai 1,1 miliar dolar AS dalam wujud kopongan alias tanpa senjata serta sensor.
Bila ini benar maka sangat amat mahal karena sekelas FREMM Italia dihargai 698 juta dolar AS sudah full sensor senjata.
Turki meski memperjelas penjualan Istif class ke Indonesia dalam wujud bagaimana, sebab jika hanya menjual hull saja tanpa kelengkapan lain di harga demikian terlalu mahal.
Indonesia pun harus cermat memilih fregat, jangan sampai dalam bahasa Jawanya 'keblondrok' alias ketipu karena ada harga mesti dibarengi kualitas.
Sebetulnya tak masalah Indonesia mau membeli kapal perang satu biji seharga Rp 20 triliun asalkan spesifikasinya sesuai dengan banderol, worth it.
Saat ini Turki tengah melempar tawaran Istif class ke Malaysia.
![]() |
Istif class ditawarkan ke Malaysia |
Harapannya sukses seperti korvet Ada class.
"Istif class for Malaysia? jelas akun X Malaysia Military Review pada 24 September 2025 sembari memperlihatkan foto mockup Istif class.
Netizen lantas berkomentar di sana seperti @dundun69
"Kalau diorang bagi harga member kasi jalan, kalau bagi harga yahudi boleh suruh diorang pergi mamp*s," bebernya.
Lalu ada @masbimosuryo yang mengingatkan harga tak bersahabat dari Turki menjual Istif class ke Indonesia.
"It will be interesting how much Malaysia will pay for Istif. Indonesia will pay $500 million per unit. And Turkey only pay $300 million," jelasnya.
Apakah Istif class fregat yang berkualitas? entahlah.*
Posting Komentar untuk " Usai Indonesia, Turki Mulai Tawarkan Fregat Istif Class ke Malaysia"