Bukan J-35, Strategi PLAAF Tetapkan J-10 Sebagai Kunci Menangkan Pertempuran Udara
![]() |
| J-10 kunci kemenangan pertempuran bagi J-35 |
Sebab bila hanya membeli versi A dan B dipastikan Indonesia mendapat J-10 bekas.
Chengdu Aircraft Corporation (CAC) menegaskan jika mereka hanya mau memproduksi J-10C.
Tak ada lagi jensi di bawah itu karena produksi Vigorous Dragon mengganggu stabilitas pembuatan J-20.
Chengdu Aircraft Corporation (CAC) menegaskan jika mereka hanya mau memproduksi J-10C.
Tak ada lagi jensi di bawah itu karena produksi Vigorous Dragon mengganggu stabilitas pembuatan J-20.
Baca Juga : Kombinasi Maut Radar AESA dan PL-15 Bila Indonesia Membeli J-10 Tipe C
Apalagi J-35 sudah diuji coba meluncur dari kapal induk Type 003 Fujian.
Catat, J-35 dan J-20 bakal jadi kekuatan udara utama People's Liberation Army Air Force (PLAAF) melawan segala ancaman.
Namun jangan pernah lupakan J-10C yang masih bisa berbicata banyak di medan operasi.
Apalagi J-35 sudah diuji coba meluncur dari kapal induk Type 003 Fujian.
Catat, J-35 dan J-20 bakal jadi kekuatan udara utama People's Liberation Army Air Force (PLAAF) melawan segala ancaman.
Namun jangan pernah lupakan J-10C yang masih bisa berbicata banyak di medan operasi.
Irit Biaya Operasional
Salah satu keunggulan dari J-10C ialah irit biaya operasional.
Selain itu harganya terjangkau, membuat negara-negara dengan anggaran pertahanan cekak meminatinya.
Peemrintah China sendiri mengakui bahwa J-10C secara efektif membantu PLAAF menuntaskan berbagai misi.
Pakar militer China, Wang Mingzhi ketika diwawancarai Xinhua pada 16 April 2018 lalu mengatakan jika J-10C sangat berbahaya dalam pertempuran jarak menengah.
Wang meyakini PLAAF tak akan terburu-buru mengesampingkan J-10C meski memiliki J-35 dan J-20.
"Pengerahan dan efektivitas operasionalnya menandai peningkatan lebih lanjut dalam kesiapan tempur dan kesiapsiagaan tempur Angkatan Udara," jelas Wang.
Masih menurutnya, J-10C membantu PLAAF mempertahankan keunggulan udara dari negara-negara tetangga China.
Biaya operasional murah, jumlah banyak mengakibatkan kesiapan tempur J-10C PLAAF sangat tinggi.
Selain itu J-10C berparan vital dalam operasi pengendalian udara, darat dan laut yang ofensif.
Kesiapan tempur J-10C yang tinggi pada akhirnya memastikan China dijauhi dari api peperangan.
Kunci Menangkan Pertempuran Udara
Seperti yang dibilang di awal, meski China sudah mempunyai J-20 dan J-35, J-10C masih memegang peranan penting.
Ia menjadi kunci menangkan peperangan udara.
Ada tiga faktor yang bisa dipenuhi oleh J-10C yang membuat PLAAF lebih mudah melaksanakan misinya dikutip dari i.ifeng.com pada 8 Mei 2025.
Pertama, pendukung serangan.
J-10C merupakan jet tempur yang bisa mendukung serangan udara dengan misi utama penghancuran sasaran di darat, laut dan udara.
Ia bisa bekerja sama atau mendukung agar J-20 atau J-35 mendapat 'panggung' di operasi militer.
Radius tempur J-10C yang mencapai 1.500 km membuatnya mampu mengikuti operasi udara bersama J-20 dan J-35.
Wang meyakini PLAAF tak akan terburu-buru mengesampingkan J-10C meski memiliki J-35 dan J-20.
"Pengerahan dan efektivitas operasionalnya menandai peningkatan lebih lanjut dalam kesiapan tempur dan kesiapsiagaan tempur Angkatan Udara," jelas Wang.
Masih menurutnya, J-10C membantu PLAAF mempertahankan keunggulan udara dari negara-negara tetangga China.
Biaya operasional murah, jumlah banyak mengakibatkan kesiapan tempur J-10C PLAAF sangat tinggi.
Selain itu J-10C berparan vital dalam operasi pengendalian udara, darat dan laut yang ofensif.
Kesiapan tempur J-10C yang tinggi pada akhirnya memastikan China dijauhi dari api peperangan.
Kunci Menangkan Pertempuran Udara
Seperti yang dibilang di awal, meski China sudah mempunyai J-20 dan J-35, J-10C masih memegang peranan penting.
Ia menjadi kunci menangkan peperangan udara.
Ada tiga faktor yang bisa dipenuhi oleh J-10C yang membuat PLAAF lebih mudah melaksanakan misinya dikutip dari i.ifeng.com pada 8 Mei 2025.
Pertama, pendukung serangan.
J-10C merupakan jet tempur yang bisa mendukung serangan udara dengan misi utama penghancuran sasaran di darat, laut dan udara.
Ia bisa bekerja sama atau mendukung agar J-20 atau J-35 mendapat 'panggung' di operasi militer.
Radius tempur J-10C yang mencapai 1.500 km membuatnya mampu mengikuti operasi udara bersama J-20 dan J-35.
![]() |
| Radar NRIET J-10C yang juga dipakai J-20 |
"J-10C memegang posisi krusial di Angkatan Udara China.
Di dalam negeri, pesawat ini dianggap sebagai jet tempur terkuat ketiga, setelah pesawat tempur siluman J-20 dan pesawat tempur multiperan berat bermesin ganda J-16," jelasnya.
Kedua, mengawal unsur utama PLAAF
J-10C digunakan untuk mengawal unsur udara utama PLAAF misal pesawat pembom Xian H-6.
Karena biaya operasionalnya murah maka J-10C bisa berkali-kali melakukan operasi tempur udara.
Seakan ia mau mengorbankan diri agar pesawat pembom dan siluman China sukses melaksanakan misi.
Dengan rada AESA Type 1475, J-10C punya penciuman tajam yang nantinya berguna melawan jet tempur siluman musuh.
Ketiga, workhorse
J-10C irit biaya operasional sehingga punya kapabilitas jadi jet tempur yang rutin berpatroli.
Patroli udara rutin militer Indonesia biasanya menggunakan F-16.
Fighting Falcon kerap dilibatkan pula ke berbagai latihan udara dengan negara sahabat.
Adanya J-10C sebanyak 42 unit sangat-sangat membantu meringankan beban F-16 sebagai jet tempur workhorse.
Rasanya tak berlebihan bila China sampai mempunyai 600 unit J-10 karena wilayahnya amat luas memerlukan jet tempur yang terus menerus berpatroli di ruang udaranya.
Bila Indonesia membeli J-10C baru dengan biaya masuk akal dan mendapat jaminan anti embargo disertai rudal PL-15, mengapa tidak?*
Adanya J-10C sebanyak 42 unit sangat-sangat membantu meringankan beban F-16 sebagai jet tempur workhorse.
Rasanya tak berlebihan bila China sampai mempunyai 600 unit J-10 karena wilayahnya amat luas memerlukan jet tempur yang terus menerus berpatroli di ruang udaranya.
Bila Indonesia membeli J-10C baru dengan biaya masuk akal dan mendapat jaminan anti embargo disertai rudal PL-15, mengapa tidak?*


Posting Komentar untuk "Bukan J-35, Strategi PLAAF Tetapkan J-10 Sebagai Kunci Menangkan Pertempuran Udara"