Formasi Tabir, Taktik Siaga Tempur Armada Perang Indonesia Melindungi Kapal Induk

Formasi tabir pengawalan kapal induk dari armada perang Indonesia (foto : Puspenerbal)


TIMEMOMENTS.COM - Armada perang Indonesia segera diperkuat oleh kapal induk.

ITS Giuseppe Garibaldi menjadi calon terkuat kapal induk Indonesia.

Armada perang Indonesia dilengkapi kapal induk yang mampu meluncurkan drone tempur punya daya deteren tinggi bagi lawan.

Taktik kapal induk dengan Wing Udara berupa drone tempur ini didapat Indonesia dari Turki.

Baca Juga : PLAN China Terpancing Tempatkan Kapal Induk Shandong di Indo Pasifik Jika Indonesia Beli Giuseppe Garibaldi

Turki merancang LHD Anadolu class untuk meluncurkan drone.

Pada 10 Oktober 2025, AL Turki berhasil mengujicoba peluncurkan drone dari Anadolu class.

Bukan cuma terbang, usai diluncurkan dari kapal induk, drone TB3 Bayraktar menyerang target dalam sebuah simulasi serangan udara.

"Dua pesawat tanpa awak (drone) TB3 Turki yang bersenjata diluncurkan dari kapal induk ringan yang bergerak dan berhasil menyerang target yang dituju dalam hitungan menit selama latihan angkatan laut Turki," jelad akun X @Defence_IDA.

Keberhasilan ini membuat berbagai negara termasuk Indonesia mulai menggarap serius program kapal induk dengan drone tempur.

Salah satunya Inggris, selain membawa F-35, kapal induk HMS Queen Elizabeth sudah mulai diinstal drone.

Proyek drone di kapal induk ini bersandi Vanquish yang baru saja diumumkan pada awal Oktober 2025.

Royal Navy mulai berpikir tak harus mengirim platform berawak manusia untuk melaksanakan misi berbahaya di garis depan.

Penggunaan drone Royal Navy bakal diperluas bukan cuma soal misi Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR), tapi juga serangan udara dan pengisian bahan bakar di udara.

Bila drone tertembak jatuh maka tak ada korban jiwa.

Selain itu harga drone yang murah mudah diproduksi kembali dalam waktu singkat.

Tak perlu mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) terkhusus ini pilot tempur yang berbiaya mahal serta lama, cukup buat drone lalu terbangkan kembali laksanakan misi tempur.

Bila Royal Navy punya proyek Vanquish, maka Indonesia dengan drone di kapal induk Garibaldi belum dinamai sandinya.

Meski demikian proyek akuisisi kapal induk Garibaldi sudah berjalan.

Fincantieri telah memamparkan seperti apa proyek penyesuaian Garibaldi kepada Indonesia.

Dengan ini semua sudah sesuai rencana.

Formasi Tabir Pelindung Kapal Induk

Sebelum berbicara soal kapal induk, Indonesia mesti memperkuat armada pengawalnya.

Kapal induk bisa menjadi titik lemah sebuah armada perang bila tak dilengkapi persenjataan dengan baik.

Misalnya Nimitz class US Navy, ia sebetulnya mampu berlayar sendiri melindungi dirinya sendiri.

Wing Udara berupa F-35, F-18 serta E-2 Hawk Eye mampu menyongsong pertempuran jauh sebelum lawan hendak menyerang.

Namun dengan armada pengawal maka keberhasilan misi lebih besar.

Semisal dalam perjalanan menuju medan operasi kapal induk Indonesia dicegat ditengah laut.

Bila tanpa pengawalan musuh langsung menyerang kapal induk, meningkatkan kegagalan misi.

Di jajaran armada Indonesia, ada namanya Formasi Tabir.

Formasi ini memerintahkan armada pengawal siaga tempur untuk melindungi kapal induk atau LPD yang mengangkut pasukan pemukul utama.

"Unsur-unsur KRI membentuk formasi tabir untuk melindungi badan utama (unsur angkut) dari ancaman pesawat udara, kapal atas air dan kapal selam musuh, dalam operasi pull back.

Pembentukan formasi tabir ini merupakan serial latihan screen exercise (screenex) dalam pelayaran
menuju pangkalan awal usai reembarkasi personel dan material tempur marinir dari daerah pendaratan," jelas Majalah Koarmada I edisi April-Juni 2021 dalam artikelnya berjudul 'Tetap Siaga Tempur, KRI Bentuk Formasi Tabir'

TNI AL mempunyai beberapa kapal perang untuk melindungi kapal induk.

Kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi

Fregat, Korvet dan kapal selam menjadi unsur Eskorta.

"Di bawah komando KRI Bung Tomo-357 sebagai officer command serial (OCS), unsur-unsur KRI

lainnya yang terdiri dari KRI John Lie-358, KRI Pattimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Teuku Umar-385, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Cirebon-543, dengan sigap membentuk formasi," jelasnya.

Dalam latihan operasi Amfibi Koarmada I tahun 2021, KRI Teluk Ende diibaratkan sebagai kapal induk yang harus dilindungi karena mengangkut pasukan pemukul utama.

Supaya perjalanan selamat sampai ke tujuan.

"Menempatkan KRI Teluk Ende517 sebagai kapal penjuru, kapal-kapal lainnya mengambil baringan dan jarak sesuai instruksi OCS, sehingga terbentuk formasi tabir dengan tujuan melindungi badan
utama yang mengangkut pasukan dan material tempur Marinir TNI AL," bebernya.

Yang pasti armada perang Indonesia mesti menambah fregat, korvet dan kapal destroyer untuk melindungi kapal induk nantinya.*
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Formasi Tabir, Taktik Siaga Tempur Armada Perang Indonesia Melindungi Kapal Induk"