Parade Militer Korea Utara Dihadiri Menlu Indonesia, AS Diyakini Akan Menyerang Pyongyang dengan Nuklir

Menlu Indonesia hadiri parade militer Korea Utara (foto : MoFA Indonesia)


TIMEMOMENTS.COM - Parade militer Korea Utara dilangsungkan baru-baru ini pada Jumat malam, 11 Oktober 2025.

Dalam parade militer ini, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un memimpin jalannya upacara.

Parade militer Korea Utara ini dicap terbesar dalam sejarah negara Sosialis itu untuk memperingati 80 tahun berdirinya North Korea Workers Party.

Kim mengundang beberapa tamu kehormatan dari negara sahabat.

Baca Juga : Indonesia Berencana Memproduksi Sendiri 1000 Rudal Balistik

Ada Perdana Menteri China Li Qiang, ketua Partai Komunis Vietnam To Lam yang berada di samping Kim serta mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ikut hadir di sana.

Rupanya Kim sengaja mengundang tamu dari negara sahabat untuk memamerkan rudal balistik antar benua baru, Hwasong-20.

"Dalam parade militer tersebut, Korea Utara yang bersenjata nuklir memamerkan rudal balistik antarbenua Hwasong-20 yang paling canggih, yang digambarkan oleh KCNA sebagai sistem senjata strategis nuklir terkuat negara itu," jelas Reuters pada 11 Oktober 2025.

Bukan cuma itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Sugiono juga terlihat menghadiri parade militer Korea Utara di lapangan Kim Il Sung.

Sehari sebelum acara dimulai, Menlu Sugiono diketahui sudah mendarat di Pyongyang.

"Mengunjungi Pyongyang untuk pertama kalinya dan mengadakan pertemuan bilateral dengan Yang Mulia Choe Son Hui, Menteri Luar Negeri DPRK (11/10).

Kami membahas upaya untuk lebih meningkatkan persahabatan Indonesia dan Korea Utara di berbagai bidang," cuit akun X @Menlu_RI.

Kehadiran Menlu RI ke Pyongyang menunjukkan sinyal bahwa Indonesia ingin mempererat hubungan bilateral antar kedua negara.

Sebab kunjungan serupa terakhir kali dilakukan Indonesia pada 2013.

Meski belum diketahui kerja sama apa yang nantinya dibahas lebih lanjut.

Sebetulnya hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Utara sudah terjalin sejak tahun 1960.

Pemimpin pertama Korut yang dianggap Juche, Kim Il Sung pernah berkunjung sekali ke Indonesia bertemu dengan Presiden Soekarno pada 10 April 1965.

Selama 10 hari Kim berada di Indonesia, melakukan berbagai kegiatan kenegaraan.

Menlu Indonesia hadiri parade militer Korea Utara

Kunjungan Kim merupakan balasan atas lawatan Presiden Soekarno ke Pyongyang pada November 1964.

Namun setelah adanya peristiwa G30S PKI hubungan diplomatik Indonesia dan Korut renggang.

Di saat Indonesia menyambut modernisasi yang dimulai pada Orde Baru, Korut semakin tenggelam dalam doktrin Sosialis.

Pergantian pemimpin dari Kim Il Sung ke Kim Jong Il membuat tak membawa banyak perubahan ke rakyat Korut yang kesusahan mencari kebutuhan dasar hidup, pangan.

Analis Barat memperkirakan kelaparan di sana terjadi karena Pyongyang mengintensifkan APBN ke sektor pertahanan.

Program pengayaan Uranium lalu proyek rudal balistik menghabiskan anggaran Korut.

Tapi trah Kim tak bergeming, satu hal pasti bahwa rudal balistik nuklir menjamin keselamatan Korut dari intervensi tetangga Selatan dan AS.

Direktur National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan, Lee Jong Seok pada 19 Juni 2025 ketika mengikut pemilihan calon direktur NIS mempresentasikan bahwa Pyongyang tak mungkin melepas status mereka sebagai negara operator rudal balistik nuklir.

Menurut Lee akan tiba saatnya Korut menyerang Korsel dengan rudal balistik nuklir.

"Korea Utara telah bertahun-tahun menjalankan program nuklir dan diyakini telah menimbun bahan fisil untuk membuat senjata atom meskipun belum menguji rudal yang dipasang dengan senjata semacam itu," lapor AOL.com yang mengikuti presentasi Lee.

Selain itu Lee menjelaskan bila Korut menyerang Korsel dengan rudal nuklir maka AS akan membalasnya.

AS gantian menyerang Pyongyang menggunakan bom nuklir.

"Ya, itulah keyakinan saya," ucap Lee.

Indonesia tentunya harus cermat membaca situasi Geopolitik, hubungan diplomatik dengan Korea Utara harus benar-benar punya kepentingan strategis bagi Jakarta.*










Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Parade Militer Korea Utara Dihadiri Menlu Indonesia, AS Diyakini Akan Menyerang Pyongyang dengan Nuklir"