Koresponden Korsel Khawatir Korea Utara Bagikan Teknologi Pertahanan ke Indonesia
![]() |
| Teknologi pertahanan Korea Utara amat maju di lini rudal balistik nuklir |
Hubungan ini ditandai dengan kunjungan Presiden Soekarno ke Pyongyang, Korea Utara pada November 1964.
Soekarno bersua pemimpin pendiri Korea Utara, Kim Il Sung untuk meresmikan secara simbolis hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Kim Il Sung lantas membalas dengan kunjungan kenegaraan Korea Utara ke Indonesia pada April 1965.
Soekarno bersua pemimpin pendiri Korea Utara, Kim Il Sung untuk meresmikan secara simbolis hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Kim Il Sung lantas membalas dengan kunjungan kenegaraan Korea Utara ke Indonesia pada April 1965.
Baca Juga : Parade Militer Korea Utara Dihadiri Menlu Indonesia, AS Diyakini Akan Menyerang Pyongyang dengan Nuklir
Secara khusus ketika di Kebun Raya Bogor, Soekarno menghadiahi Kim dengan bunga anggrek hibrida warna ungu yang ia namai Kimilsungia.
Sampai saat ini festival bunga Kimilsungia tetap digelar di Pyonyang setiap tahunnya, seakan menandai hubungan diplomatik Indonesia-Korea Utara yang berlandaskan saling menghormati.
Hubungan kedua negara pernah amat renggang karena gejolak politik di dalam negeri Indonesia saat G30S PKI meletus.
Korea Utara yang berpaham Sosialis sebetulnya tak masalah tetap menjalin hubungan dengan Indonesia setelah peristiwa itu.
Tapi pemerintahan Orde Baru memperlemah hubungan diplomatik dengan Korea Utara bahkan kemajuan signfikan baru terjadi pada Oktober 2025 ini.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia ke Pyongyang
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono berkunjung ke Pyonyang pada 11 Oktober 2025.
Secara khusus ketika di Kebun Raya Bogor, Soekarno menghadiahi Kim dengan bunga anggrek hibrida warna ungu yang ia namai Kimilsungia.
Sampai saat ini festival bunga Kimilsungia tetap digelar di Pyonyang setiap tahunnya, seakan menandai hubungan diplomatik Indonesia-Korea Utara yang berlandaskan saling menghormati.
Hubungan kedua negara pernah amat renggang karena gejolak politik di dalam negeri Indonesia saat G30S PKI meletus.
Korea Utara yang berpaham Sosialis sebetulnya tak masalah tetap menjalin hubungan dengan Indonesia setelah peristiwa itu.
Tapi pemerintahan Orde Baru memperlemah hubungan diplomatik dengan Korea Utara bahkan kemajuan signfikan baru terjadi pada Oktober 2025 ini.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia ke Pyongyang
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono berkunjung ke Pyonyang pada 11 Oktober 2025.
Kunjungan resmi ini dilakukan untuk memperkuat hubungan diplomatik kedua negara.
Sugiono memenuhi undangan dari Menlu Korea Utara, Choe Son Hui.
Sugiono memenuhi undangan dari Menlu Korea Utara, Choe Son Hui.
Keduanya membahas adanya peningkatan kerja sama diberbagai bidang dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MoU).
Kerja sama bilateral itu antara lain di bidang politik, sosial budaya, teknologi dan olahraga.
Kerja sama bilateral itu antara lain di bidang politik, sosial budaya, teknologi dan olahraga.
![]() |
| Kunjungan Menlu RI ke Pyongyang (foto : Kemenlu RI) |
"Pembaruan MoU ini menegaskan kembali persahabatan yang telah terjalin lama," jelas Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Bisa dibilang kunjungan resmi kenegaraan ke Korea Utara per tahunnya bisa dihitung jari.
Sebab Pemerintah Korea Utara amat menutup diri dari pergaulan internasional sehingga cuma negara-negara yang mereka anggap sahabat yang boleh melakukan kunjungan kenegaraan.
Alih Teknologi Pertahanan dan Kekhawatiran Korea Selatan
Sejak ditandatanganinya gencatan senjata Perang Korea pada 27 Juli 1953, kedua Korea saling mencurigai hingga kini.
Saat ini yang terjadi bukan perang terbuka tapi kegiatan spionase, Seoul memata-matai Pyongyang pun sebaliknya.
Ketika kunjungan Menlu RI ke Pyongyang ternyata salah satu koresponden pertahanan asal Korea Selatan, Kim Tae-hoon dari SBS News mempertanyakan kerja sama teknologi macam apa yang tengah dilakukan Indonesia-Korea Utara.
"Kerja sama teknologi macam apa ini?
Para pejabat senior di industri pertahanan kami mengatakan : Kami memahami bahwa sekitar 10 pejabat industri pertahanan Indonesia mengunjungi Korea Utara bersama Menteri Sugiono," jelasnya dikutip dari akun YouTube SBS News pada 15 Oktober 2025.
Menurut Kim yang mengutip pernyataan dari seorang pejabat pemerintah Seoul menjelaskan jika ada kerja sama teknologi pastilah itu mengarah ke alih teknologi pertahanan.
Memang pejabat itu tak menyebutkan secara terperinci senjata atau teknologi alutsista apa yang hendak dibagi Korea Utara ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga tak merinci secara jelas kerja sama teknologi apa yang segera dijalin dengan Korea Utara.
Pastinya Korea Selatan ke depannya akan terus memantau perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Korea Utara.*


Posting Komentar untuk "Koresponden Korsel Khawatir Korea Utara Bagikan Teknologi Pertahanan ke Indonesia"