Malaysia Ikuti Indonesia Incar Fregat Tua Type 053H3 Jiangwei II Class
![]() |
| Fregat Type 053H3 juga diincar Malaysia |
Rencana pembelian fregat Type 053H3 Jiangwei II class lebih baik dibatalkan saja.
Sebab kapal perang tersebut umurnya terlalu tua.
Masa pakainya maksimal cuma sampai 10 tahun kedepan, tak ekonomis bagi Indonesia.
Baca Juga : Pengamat China Tegaskan Type 053H3 Fregat Usang Dikeluarkan dari Jajaran Armada Tempur Utama
People's Liberation Army Navy (PLAN) sudah mempensiunkan semua Type 053H3 dari dinas militer.
Mereka menarik mundur kapal perang tersebut lalu dijadikan kapal latih.
Pasalnya kapal ini tak bisa mengikuti perkembangan peperangan laut modern.
Sudah diupgrade pun kemampuannya mentok cuma di bawah rata-rata yang diharapkan.
Tak ada jalan lain selain mempensiunkannya.
Modernisasi Kapal Perang Indonesia
Niatnya Indonesia hendak menjadikan kapal perang itu sebagai bagian dari program modernisasi alutsistanya.
Tetapi Type 053H3 pun kapal tua, modernisasi dengan itu sama saja kemunduran.
Militer Indonesia menghadapi dilema dalam pegadaan alutsista.
Membeli dari satu sumber produsen terancam embargo militer.
Sedangkan membeli dari berbagai sumber produsen senjata melahirkan Logistic Nightmare.
Anggaran pertahanan berpotensi membengkak apabila Indonesia terlalu banyak mengoperasikan berbagai alutsista.
Karena membeli dan merawat itu dua hal yang berbeda.
Misalnya AU Malaysia, TUDM, mereka terlalu banyak mengoperasikan jet tempur ada F-18, Su-30, Hawk, MiG-29 hingga F-5.
Yang terjadi MiG-29 grounded dini, F-18 kekurangan perawatan dan Su-30 juga kesulitan suku cadang.
Hasilnya menurunkan tingkat kesiapan tempur TUDM.
Apakah hal di atas bisa menimpa Indonesia? tentu saja bisa.
Lihat saja inventaris jet tempur Indonesia, lebih banyak jenisnya daripada TUDM bukan?
Pun dengan kapal perang, terlalu banyak tipe dari berbagai negara bahkan dua blok Barat dan Timur dimiliki Indonesia kemungkinan Logistic Nightmare sangat besar.
Potensi ini sudah diungkapkan beberapa pengamat pertahanan di luar negeri menyikapi arah modernisasi alutsista Indonesia.
Malaysia Ikut Incar Type 053H3
Rupanya bukan cuma Indonesia saja yang mengincar fregat ini.
Meski usianya sudah tua, Type 053H3 diyakini masih kuat digunakan dalam operasi tempur laut.
"Malaysia telah mengirimkan delegasi militer untuk memeriksa operasi fregat Tipe 053H3 dan tertarik untuk membeli kapal serupa," lapor 163.com pada 23 Oktober 2025 dalam artikelnya berjudul 'China to win biggest arms sale in history, 20 warships and submarines, Pakistan second'
Sebetulnya TLDM pun membutuhkan tambahan kapal perang secepat mungkin.
Yang jadi masalah mereka kekurangan anggaran untuk memodernisasi alutsistanya.
Ditambah Maharaja Lela class tak segera operasional membuat TLDM kekuranga kapal perang.*
Niatnya Indonesia hendak menjadikan kapal perang itu sebagai bagian dari program modernisasi alutsistanya.
Tetapi Type 053H3 pun kapal tua, modernisasi dengan itu sama saja kemunduran.
Militer Indonesia menghadapi dilema dalam pegadaan alutsista.
Membeli dari satu sumber produsen terancam embargo militer.
Sedangkan membeli dari berbagai sumber produsen senjata melahirkan Logistic Nightmare.
Anggaran pertahanan berpotensi membengkak apabila Indonesia terlalu banyak mengoperasikan berbagai alutsista.
Karena membeli dan merawat itu dua hal yang berbeda.
Misalnya AU Malaysia, TUDM, mereka terlalu banyak mengoperasikan jet tempur ada F-18, Su-30, Hawk, MiG-29 hingga F-5.
Yang terjadi MiG-29 grounded dini, F-18 kekurangan perawatan dan Su-30 juga kesulitan suku cadang.
Hasilnya menurunkan tingkat kesiapan tempur TUDM.
Apakah hal di atas bisa menimpa Indonesia? tentu saja bisa.
Lihat saja inventaris jet tempur Indonesia, lebih banyak jenisnya daripada TUDM bukan?
![]() |
| MiG-29 TUDM yang kini di grounded |
Pun dengan kapal perang, terlalu banyak tipe dari berbagai negara bahkan dua blok Barat dan Timur dimiliki Indonesia kemungkinan Logistic Nightmare sangat besar.
Potensi ini sudah diungkapkan beberapa pengamat pertahanan di luar negeri menyikapi arah modernisasi alutsista Indonesia.
Malaysia Ikut Incar Type 053H3
Rupanya bukan cuma Indonesia saja yang mengincar fregat ini.
Meski usianya sudah tua, Type 053H3 diyakini masih kuat digunakan dalam operasi tempur laut.
"Malaysia telah mengirimkan delegasi militer untuk memeriksa operasi fregat Tipe 053H3 dan tertarik untuk membeli kapal serupa," lapor 163.com pada 23 Oktober 2025 dalam artikelnya berjudul 'China to win biggest arms sale in history, 20 warships and submarines, Pakistan second'
Sebetulnya TLDM pun membutuhkan tambahan kapal perang secepat mungkin.
Yang jadi masalah mereka kekurangan anggaran untuk memodernisasi alutsistanya.
Ditambah Maharaja Lela class tak segera operasional membuat TLDM kekuranga kapal perang.*
.jpg)

Posting Komentar untuk "Malaysia Ikuti Indonesia Incar Fregat Tua Type 053H3 Jiangwei II Class"